💫 Passed Away 💫
“ Injun, janji sama bunda, kalau bunda gak ada, Injun jangan sedih. Terimakasih karena Injun sudah hadir dikehidupan bunda. Memberi warna dalam hidup bunda. Bunda juga minta maaf karena bunda gak bisa merjuangin hidup bunda buat Injun. Injun jangan lupain bunda ya ” Renjun kecil tak faham dengan perkataan sang bunda. Memangnya bundanya kenapa? Bundanya cuma sakit biasa kan?
“ kak Yu untuk terakhir kalinya, Winwin.... minta tolong ke kakak untuk jagain Injun.... ”
Yuta menggenggam tangan mulus yg kian hari tambah kurus. Yuta mengelus dan mencium tangan Winwin.
“ Wiiin... ”
Tangan kurus tersebut tiba-tiba melemas. Mata Winwin juga sudah tertutup sempurna yg berhasil membuat Yuta panik. Yuta menekan tombol darurat yg ada disamping brankar rumah sakit tersebut dengan tergesa-gesa. Nafasnya memburu seakan-akan ada yg mengejarnya. Renjun kecil yg melihatnya hanya mengerutkan dahinya bingung. Bundanya cuma istirahat bentar kan? Lalu kenapa papa-nya harus sepanik ini?
Yuta mencoba menyadarkan Winwin dengan menepuk-nepuk lembut pipinya. Yuta mengecek nadi Winwin berkali-kali.
Tak lama setelah itu ada seorang perawat yg membawa peralatan ditangannya datang.
“ suus... coba cek istri saya sus... ” Yuta terlihat kelimpungan. Renjun kecil yg tak faham dengan situasinya-pun hanya memperhatikan gerak-gerik papanya yg menurutnya aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Road
Fanfiction' kenapa papa jahat sama Injun? ' ' kenapa mama g suka sama Injun? ' ' kenapa kakak jahatin Injun? ' ' bunaaaaa Injun kangen sama bunaaaa...... ' ' apa Injun harus nyusul buna? '