3 hari setelahnya
Yuta berjalan membawa 1 bucket bunga mawar merah kesukaan mendiang istrinya menuju makam mendiang istrinya. Ia ingin meminta maaf kepada Winwin karena tidak bisa menjaga Renjunnya.Yuta menaruh bucket bunga tersebut diatas makam mendiang istrinya. Kedua tangannya menempel satu sama lain untuk mendo'akan sang istri. Yuta mengelus nisan yg terbuat dari marmer dan bertuliskan nama sang istri. Ia mengecup sekilas nisan tersebut.
“ sebelumnya aku minta maaf karena gak bisa jagain Injun. Injun kehilangan indra pendengarannya. Pasti kamu kecewa berat kalau tau ini. Mungkin juga kamu udah nangis disana karena kondisi Injun sekarang jauh dari kata baik ” Yuta menghela nafasnya sebentar.
“ kamu tau gak? Injun selalu dapet rank ke 1 loh dikelasnya. Katanya sih, dia pengen banggain kamu dengan belajar giat sampai mimpinya tercapai. Dan kalau mimpinya udah kecapai dia gak boleh putus belajar ”
“ gatau ya ini cuma perasaanku aja atau emang bener, Injun tuh makin mirip sama kamu ”
“ Injun jarang banget, hampir gak pernah main drum. Karena katanya kalau dia main drum tuh suka keinget kamu, dan mainnya jadi gak fokus ” Yuta mengelus-ngelus nisan tersebut lagi. Senyumnya mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Road
Fanfiction' kenapa papa jahat sama Injun? ' ' kenapa mama g suka sama Injun? ' ' kenapa kakak jahatin Injun? ' ' bunaaaaa Injun kangen sama bunaaaa...... ' ' apa Injun harus nyusul buna? '