1 bulan setelahnya.
Renjun kecil berjalan dengan ragu-ragu saat memasuki kawasan sekolahnya. Papanya ada disampingnya untuk mengantarnya samapai kedalam kelas. Tapi Renjun takut saat papanya pulang teman-temannya akan mengejeknya.
“ Injun. Nanti jangan kemana-mana. Tetep disini aja. Jangan nekat nyelametin kucing yg berada di tengah jalan raya. Bahaya. Inget kata-kata papa. Papa gak mau kalau kamu kecelakaan lagi ” setelahnya Yuta mengusak rambut sang anak. Renjun kecil hanya tersenyum dan mengangguk.
“ papa berangkat dulu ” Yuta mengecup sekilas pucuk dahi Renjun kecil.
Yuta hendak pergi meninggalkan kawasan sekolah tersebut, tetapi tangannya ditahan oleh Renjun kecil. Wajah Renjun kecil terlihat takut. Yuta tau kenapa anaknya terlihat ketakutan.
Yuta berjongkok. Ia tersenyum lembut. Ia juga mengusak rambut Renjun kecil agar Renjun kecil sedikit tenang.
“ kalau ada yg nakalin Injun, bilang ke papa. Nanti papa laporin ke ibu guru " raut wajah Renjun terlihat ingin menangis.
" inget kata bunda nggak? Bunda selalu ada disamping Injun buat ngelindungin Injun. Papa berangkat kerja dulu. Nanti kalau papa nggak kerja, Injun makan apa? " tangan Yuta melepas pelan-pelan genggaman erat tangan mungil sang anak. Namun genggaman tersebut malah semakin erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Road
Fanfiction' kenapa papa jahat sama Injun? ' ' kenapa mama g suka sama Injun? ' ' kenapa kakak jahatin Injun? ' ' bunaaaaa Injun kangen sama bunaaaa...... ' ' apa Injun harus nyusul buna? '