biarkan dingin ini merbasuki tubuhku, mematikan saraf ku,dan menutup hatiku.
Happy Reading')
"Eh den alfa, kok baju nya basah?" tiba tiba seorang wanita paruhbaya berkata saat membuka pintu rumah itu.
Alfa pun tersenyum tipis mendengarnya lalu berkata. "gak kok bi tadi pas pulang sekolah ujan makanya baju Alfa basah."
Wanita paruhbaya itupun menggangguk dan segera mempersilahkan Alfa untuk masuk ke dalam rumah.
"Den Alfa mau makan sekarang?" tanya nya.
"nanti aja bi mau mandi dulu," ucap Alfa. Sembari melangkahkan kakinya ke arah kamarnya yang terletak di lantai dua.
Setelah sampai di kamar nya, Alfa pun segera mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya.
Setelah cukup lama, akhirnya Alfa pun keluar kamar mandi lengkap dengan setelan santai nya.
Saat Alfa akan melangkahkan langkah nya ke luar kamar, tiba tiba nada dering sebuah ponsel terdengar sangat nyaring di sana.
Alfa pun berjalan ke arah ponsel yang kini berada di atas nakas.
Alfa mengambil ponsel itu lalu ia melihat siapa yang sudah menelponya, ternyata di situ tertera nama "Gibran Sinting" teman lama sekaligus musuh bebuyutannya.
Dengan malas Alfa pun menekan tombol warna hijau di layar handphone nya itu.
"Hai Al udah lama gw gak denger suara lo haha," ucapnya di sebrang sana dengan nada yang terdengar sangat sombong.
"Ck ..., Langsung aja!" ucap Alfa dengan nada yang sangat kesal.
Alfa sudah yakin jika gibran menelponnya maka sebentar lagi kerusuhan akan terjadi.
"Satu minggu lagi gw ulang taun, lo harus dateng!" ucap Gibran."G" jawab Alfa dengan cepat, Alfa mematikan sambungan telpon nya itu. Namun sebelum itu sebuah suara terdengan dari sana.
"Lo dateng atau wanita yang sekarang ada di genggaman gw bakalan gw siksa haha." Alfa yang mendengar penuturan Gibran pun, seketika mengepalkan tangan nya sangat kuat. urat urat di sekitat leher dan kepalanya mulai terlihat. pertanda Alfa sangat marah dan tidak terima dengan apa yang Gibran ucapkan.
"Oke gw dateng!!" ucap Alfa dengan nada yang sangat datar, menyiratkan kemarahannya lawat suara yang ia keluarkan.
Tut tut tut
Ternyata panggilan pun sudah terlebih dahulu di putuskan oleh Gibran.
Dengan penuh kemarahan Alfa pun menendang nakas yang berada di hadapannya dengan sangat keras.
"Anjing Gibran sialan!" umpat nya dengan suara tertahan.
Setelah itu Alfa pun menormalkan kembali emosinya lalu melangkah keluar kamarnya menuju meja makan.
"masak apanih sekarang," ucap alfa yang masih berada di atas tangga.
Bi inah yang mendengarnya pun menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang berbicara padanya barusan.
Dan ternyata yang barusan berkata adalah tuan mudanya yaitu alfa.
Bi inah yang mengetahui hal itupun lalu tersenyum dan menjawab. "nih den bibi masakin tumis jamur kesukaan den Alfa hehe."
"woahhh enak tuh kayaknya." ucap Alfa sembari mendudukan badannya ke atas kursi.
Tepat sat alfa ingin mengambil nasi tiba tiba sebuah perkataan yang keluar dari mulut bi inah pun berhasil menghancurkan mood nya.
"Den ..., Tuan besar katanya akan menikah sebulan lagi."
Wkwk kira kira gimna ya kelanjutanny:v kalo suka jangan lupa voment okeyyy thxuuu:^
~see u next time
-SalamSenja15
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFARA
Teen FictionSemesta yang membuat semuanya benar benar rumit. Hal yang sengaja di pisahkan malah di satukan kembali olehnya. Lalu kini mereka harus bagaimana? Haruskah melibatkan perasaan meraka dan menyatu? Ataukah menolak rasa yang tumbuh lalu saling menjauh...