Berangkat lagi,lagi-lagi berangkat.
Ia harus kembali menaiki bus untuk menuju kota S, demi mencari kebenaran tentang dirinya."Sampai kapan aku begini, hidup tanpa keluarga, apakah benar orang-orang yang ada difoto ini adalah keluargaku".
Perjalanan kali ini lebih singkat dan lebih aman dari sebelumnya, hanya memakan waktu 3jam, lantaran jaraknya yang hanya beberapa kilometer saja.
Bus berhenti di terminal kota S.
Suasana nya tak begitu berbeda dengan kota K, begitu panas dan gerah. Kembali ia bingung harus kemana, lagi-lagi ia menuju pangkalan ojek."Permisi bang",
"Ia neng,mau dianterin?",balas kang ojek itu.
"Abang tau alamat ini",
"Woiya jelas dong,abang kan ojek profesional",cengirnya.
"Alhamdulillah, berangkat bang?".
"Berangkattt", teriak tukang ojek itu sembari memacu kuda besi nya.
Mereka berangkat menuju alamat itu, lumayan jauh dari terminal bus.
Lama mereka berkendara akhirnya sampai dirumah yang dituju.Setelah beberapa menit berkendara akhirnya mereka sampai ditempat tujuan gadis itu.
"Nah ini dia neng alamatnya, cepetkan nyampenya?","Wah bener bang, nomernya sama, wih abang the best deh",
"Xixixi, jangan remehkan tukang ojek profesional neng, kalo gitu abang pamit, ciao".
Terlihat seorang pria tua dihalaman rumah itu, ia sedang duduk sembari menghisap sebatang rokok cawung dibibirnya.Saat mereka saling melihat beradu pandang, sang kakek merasa heran dengan gadis yang ada dihadapannya.
Ada rasa yang muncul dihatinya, perasaan yang pernah hilang dihatinya semenjak putri kesayangannya hilang dari kehidupannya, wajah gadis didepannya begitu mirip dengan putrinya.
"Maaf neng, eneng siapa ya", tegur kakek itu memecah keheningan.
"Apa kakek tau siapa yang ada difoto ini", balas gadis sembari memberikan foto itu.
Tatkala kakek tua itu melihat foto itu tak terasa air matanya meleleh dengan derasnya.
"Darimana kamu bisa dapat foto ini neng", tanyanya sambil bergetar bibir dan hatinya.
"Saya dapat dari almarhum kakek saya", jawab gadis.
"Innalillahi waiinalillahi rajiun, ternyata abang telah mendahuluiku".
jawabnya sembari menangis.
Mengapa kakek ini menyebut kata abang pada almarhum kakeknya gadis?."Maaf kek, kakek siapanya kakek saya?", tanya gadis.
belum sempat tanya gadis dijawab kakek itu telah memeluk gadis dengan erat.
"Maafkan kakekmu ini sayang", tangisnya.
Gadis hanya bisa membatu ketika kakek itu menangis dipelukannya.
"Kakek siapa?"
"Akulah kakek kandungmu,maafkan kakek sayang",jawabnya.
"Aaapaaa,,jadi kakek adalah kakek kandungku?",tak disangka tangis gadis jauh lebih deras ketimbang kakek itu.
"Kek,aku butuh kebenaran,jelaskan semua tentang diriku",Kakek itu mencoba menerawang jauh dikalbunya,mencoba kembali mengingat ingatan yang menyakitkan itu.
"Semuanya bermula ketika ibumu berpacaran dengan seorang pria,ibumu mencintainya dengan setulus hati,hingga dengan bodohnya ia memberika segalanya pada pria bejat pembawa bencana itu,ia rela diperawani oleh pacarnya dengan iming janji manis yang ia lontarkan.
Akhirnya ibumu hamil namun ayahmu tak mau bertanggung jawab,ia menghilang ketika ibumu memberitahukan kehamilannya.
Tak seorangpun yang tau tentang kehamilan ibumu,kami baru mengetahuinya ketika kami menemukan jenazah ibumu tergantung dikamarnya,dirimu begitu lemah kala itu,umurmu baru 7bulan kandungan. Untung saja dokter mampu menyelamatkan dirimu,meskipun dengan konsekuensi bahwa kelak dirimu akan menderita penyakit karena organ dalam tubuhmu belum tumbuh dengan baik.
Kakek harus memberikanmu pada abangku yang tak memiliki anak,dialah yang selama ini engkau anggap kakek,kakek terpaksa memberikanmu padanya lantaran kakek tak sanggup jika harus mengingat kenyataan pahit yang menimpa diri ibumu ketika melihat wajah mungilmu",kakek menjelaskan semuanya.
"Lantas sekarang dimana ayahku kek",tanya gadis.
"Tak seorangpun yang tahu sayang".Kini gadis telah bertemu dengan kakek kandungnya,namun pertanyaan besar dihatinya belum juga terjawab,siapa ayahnya,dimana dia,siapa 2 orang misterius yang pernah hadir dihidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'DE LA NINA'
Teen Fictionhanya kumpulan cerita absurd Yang jika dipahami maka akan paham. Udh gitu aja.