Meskipun gadis kini tinggal bersama kakek kandungnya, namun gadis masih merasakan kehampaan yang besar dihatinya, ia masih menyimpan pertanyaan besar dibenaknya, pertanyaan yang sedari kecil selalu ia tanyakan pada almarhum kakeknya.
Tampaknya usia tua telah merenggut tenaga dan kekuatan pada diri kakek, ia tak lagi mampu berdiri tegap, ia tak lagi mampu berjalan dengan lancar, ia hanya dapat duduk termenung dan menunggu waktu ibadah tiba, karena diusianya sekarang ini, hanya ibadah yang kakek pikirkan, ia tak lagi memikirkan urusan duniawi.
"Kek, kakek dimana?", tanya gadis.
"Kakek disini sayang", jawabnya dengan diringi batuk.
Sudah seminggu ini kakek menderita batuk kering yang sangat mengganggunya.
"Sayang,, kemari", ucap kakek.
"Iya kek", balas gadis sembari membawakan segelas teh jahe.
"Usiamu sekarang berapa?",
"17 tahun kek",
"Hmm,,kamu sudah semakin dewasa,namun kamu belum juga bersekolah",
"Tak apalah kek,yang penting aku bisa baca tulis, aku sekarang hanya mau merawat kakek saja".
"Jangan sayang, jangan sia-siakan usiamu, kamu harus bersekolah. kakek memiliki teman di pemerintahan, ia akan membuatkan mu ijazah paket c, agar kamu bisa berkuliah".
"Tak perlu lah kek, jika aku kuliah siapa yang akan merawat kakek selama aku kuliah".
" tak perlu risaukan kakek, usia kakek tampaknya tak akan lama lagi sayang".
"Jjanggan bbbiillang sspertii itu kekk", kata gadis dengan terbata-bata lantaran kakek mengucapkan kata itu.
"Aku cuma punya kakek didunia ini, aku tak mau kehilangan lagi". tangis gadis.
"Kamu harus kuliah sayang, kakek tak mau kamu seperti ibumu dulu, lagipula ada sepupumu yang juga akan berkuliah tahun ini, jadi kalian berdua dapat berkuliah bersama, kamu tak perlu risaukan kakek, kakek bisa menunggumu pulang".
"Iya kek",jawab gadis dengan pasrah.
Keesokan harinya, sepupu gadis yang disebutkan oleh kakeknya akhirnya datang,ternyata ia adalah wanita seumuran dengan gadis itu.
"Haii",sapa sepupunya dengan lemah lembut dan senyuman yang sangat manis.
"Ya hai",jawab gadis dengan dinginnya.
"kamu pasti sepupuku yang diceritakan sama kakek",
"Oh iya","Eh kamu udah nyampe,,gimana dijalan sayang?",tanya kakek yang sedang santai dikursi goyangnya.
"Kakekkk",kata cewek itu sembari memeluk dan mencium kakeknya,"alhamdulillah dijalan aman-aman aja kok".
"Eh kalian udah saling sapa kan",
"Udah kok kek",kata gadis.
"Kamu tidurnya dikamar sebelah sepupumu ya".Meskipun sepupunya sangat ramah,gadis tak menunjukkan respon balik padanya,sebaliknya gadis merasa risih dengan adanya sepupunya dirumah itu,namun ia tak dapat menolak apalagi melawan keinginan kakeknya. Gadis kini mencoba untuk menerima kedatangan sepupunya,meskipun berat lantaran sedari kecil gadis tak memiliki teman bermain,sehingga ia tak tahu bagaimana memperlakukan teman, yang ia dapat lakukan kini hanyalah bersabar hingga hati dinginnya dapat menerima kehadiran sepupunya.
"Tolong ambilkan handphone kakek",pinta kakek.
"Iya kek",balas sepupu gadis."Tuuut,tuuut,tuuuut....Assalamualaikum,pak....iya pak bagaimana kabarnya sekeluarga...Alhamdulillah jika sehat semua...begini pak,saya ada cucu,dia mau kuliah namun sejak kecil ia tak pernah bersekolah,tapi ia tahu baca tulis....oo begitu pak...baiklah pak,terima kasih,,iya pak....Assalamualaikum",
"Sayang,kemari dulu,,kakek sudah bicara sama teman kakek,,dia bilang kalau kamu harus belajar dulu,,les private gitu",kata kakek pada gadis.
"Iya kek,,aku nurut aja",balas gadis.Akhirnya gadis pun menurutin permintaan kakeknya untuk les private,meskipun awalnya ia agak kesulitan belajar,namun ia dapat mengejar dan mengimbangi ajaran guru lesnya. Gadis harus les selama 2 bulan agar saat ujian paket-c ia tak kesusahan menjawab soal dan agar di universitas kelak ia dapat berkuliah layaknya mahasiswi lainnya.
Note:update cerita saya akhir" ini akan berkelang hari,,soalnya banyak kerjaan primer:)
KAMU SEDANG MEMBACA
'DE LA NINA'
Roman pour Adolescentshanya kumpulan cerita absurd Yang jika dipahami maka akan paham. Udh gitu aja.