Disclaimer : Masashi Kishimoto
Naruhina Alternate Universe
..."Hinata, bisakah kau mengambilkan obat ibuku di rumah sakit hari ini? Aku benar-benar tidak bisa meninggalkan pekerjaanku. Ada tamu dari Amerika dan aku menjadi penanggung jawabnya."ucap Sakura melalui ponsel tipis bercasing merah muda.
Hinata yang sedang bersiap memasuki lift menjawab, "Ya, tentu saja. Apa aku langsung mengirimkannya ke bibi Mebuki ?"
"Tidak perlu, aku akan menjemputmu untuk pulang bersama. Terima kasih Hinata, kau benar-benar sahabat terbaikku muahhh..."
Hinata menggelengkan kepalanya ketika membayangkan bibir Sakura yang mencium udara, "Kirimkan alamat rumah sakit dan resepnya padaku."
"Aku mencintaimu."ucap Sakura, dia terkekeh sesudahnya dan langsung mengirim pesan yang Hinata minta.
"Haruno-san, tamu-mu sudah sampai di lobby."ucap rekannya.
"Terima kasih sudah memberitahuku, Izuna." Sakura tersenyum seraya membalikan badannya.
Tubuh Sakura seketika kaku ketika melihat tamu yang akan menjadi tanggung jawabnya. Ponsel yang ada di tangannya jatuh begitu saja membuat orang di sekitarnya bingung.
"Sa-Sasuke-kun?"gumam Sakura.
---
Di sisi lain, Hinata tidak kalah terkejutnya ketika orang-orang membicarakan CEO mereka. Baru saja dia membuka pintu ruang kerjanya, beberapa wanita berkumpul membicarakan tentang kecelakaan yang terjadi tadi malam.
"Jadi itu bukan gosip? Ya Tuhan aku benar-benar sedih..."ucap salah satu rekan Hinata.
Hinata yang tidak tahu apa-apa langsung mendatangi kerumunan itu dengan wajah khawatir, "Apa yang kalian bicarakan?"
"Hinata, apakah kau tidak mendengar ada kecelakaan kemarin malam?"
Hinata menggelengkan kepalanya.
"Banyak orang menyebutkan bahwa salah satu korbannya adalah ketua kita."
"Apa kau tahu apa penyebabnya?"tanya Hinata.
"Banyak saksi bilang bahwa mobil ketua melawan arus, dan di sepanjang jalan dia mengemudi ugal-ugalan."
Masih dengan rasa ketidakpercayaan yang ada di matanya, Hinata berjalan pelan ke mejanya. Dia memikirkan apa yang terjadi semalam. Kemarin pria itu masih sehat, bahkan makan malam di rumahnya. Bagaimana bisa tiba-tiba terjadi kecelakaan seperti yang rekan-rekannya bilang. Tetapi, hal itu tidak bertahan lama, menjelang makan siang, semua tentang Naruto hilang dari pikiran Hinata.
"Ya untuk apa aku memikirkannya. Benar-benar tidak ada manfaatnya."gumam Hinata.
Hinata mengambil ponselnya untuk melihat pesan dari Sakura. Setelah mengambil dompet, ia pergi menuju rumah sakit menggunakan taksi.
---
Hinata tidak menghabiskan waktu lama untuk mendapat obat di rumah sakit. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, Hinata berjalan keluar dari rumah sakit.
Langkah Hinata terhenti ketika melihat pria bersurai kuning dan perawat di sampingnya. Dia menyipitkan matanya untuk memastikan bahwa ia tidak salah lihat. Hinata tidak tahu saraf apa yang tidak bekerja sama dengan otaknya. Dia tiba-tiba melangkahkan kakinya ke tempat dua orang itu berada.
'Sial, apa yang aku lakukan!'batin Hinata.
Dari jarak kurang dari tiga meter, Hinata dapat mendengar jelas percakapan Naruto dan perawat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK LOVE
FanfictionPada malam itu, Hinata tidak sengaja melihat perbuatan mesum Naruto. Besoknya, Hinata bertemu lagi dengan Naruto, namun sikap yang ditunjukan Naruto kepadanya sangat berbeda. "Berhentilah menciumku!" "Tidak bisa." Hinata semakin marah ketika melihat...