Disclaimer : Masashi Kishimoto
Naruhina Alternate Universe
...Liam menyetir dengan satu tangannya dan tangannya yang lain memegang cerutu. Dia membuang napas panjang yang menghasilkan asap putih mengepul di wajah tampannya. Hal itu tidak mengganggu pandangannya, justru dia sangat menikmatinya.
Senyuman muncul di wajahnya saat memikirkan Hinata. Liam memang tertarik kepada wanita bersurai indigo itu. Sejak dulu. Lama sebelum Hinata mengenalnya.
Liam masih ingat. Empat tahun yang lalu saat Naruto sedang di Kyoto, dia mengalami kecelakaan mobil di sekitar pegunungan. Mobilnya terbakar dan dirinya terlempar keluar. Tubuhnya dipenuhi darah dan luka bakar sehingga menutupi wajah tampannya. Pada hari itu turun hujan dan tidak ada seorang pun lewat setelah hampir satu jam sejak kecelakaan terjadi.
Ketika Naruto mulai menyerah untuk hidupnya, kesadarannya digantikan oleh Liam. Liam berusaha membuka matanya susah payah, dalam kekaburan merah di matanya dia melihat seorang gadis berseragam SMA berlari menujunya. Payung merah yang di tangannya jatuh sehingga seragam yang ia gunakan basah.
Saat itu, Hinata sedang mencari kuil di daerah pegunungan untuk berteduh. Siapa sangka dia malah menemukan seseorang yang sekarat sedang duduk bersandar di pohon.
Liam dapat mendengar nada cemasnya saat memeriksa keadaan tubuhnya. Dia berusaha menggerakan mulutnya, namun tidak ada suara yang keluar sedikitpun.
“Ber-bertahanlah sebentar lagi, ak-aku akan mencari bantuan.”
Hinata berdiri dengan gugup, dia mulai mencari bantuan. Sebelum benar-benar meningalkan Liam, Hinata berbalik menatapnya, “Tuan, jangan bergerak! Tetaplah di sana!”
Setelah tiga puluh menit berlalu, Liam akhirnya mendengar langkah orang-orang menuju dirinya, diikuti oleh suara ambulans. Ketika dia dinaikan ke dalam mobil ambulans, matanya mencari-cari keberadaan gadis yang menolongnya. Tetapi, sampai pintu tertutup dia tidak melihat gadis itu lagi.
Liam tidak akan melupakan peristiwa itu. Sejak saat itu, dia mulai mencari tahu kehidupan Hinata. Semakin dia tahu, semakin gila juga pikirannya mengenai Hinata. Dia bahkan menyuruh orang mengambil foto Hinata dan mengirimkannya. Sampai akhirnya dia mulai mengoleksi barang-barang Hinata.
Dirinya semakin gila saat tahu bahwa Hinata akan pindah ke tokyo dalam waktu dekat. Dia bahkan langsung membeli rumah di depan rumah yang akan Hinata tinggali.
Liam kembali menghisap cerutunya. Jika Hinata tidak menamparnya tadi, Hinata pasti akan membencinya seumur hidup. Liam tidak bisa membiarkan itu terjadi. Hinata adalah penyelamatnya.
---
Beberapa minggu kemudian
Hinata mulai jengah melihat Sakura yang mengeluarkan satu persatu baju-bajunya dari lemari. Malam ini adalah ulang tahun perusahaan Nami ke tujuh dan setiap karyawan diwajibkan datang ke acara ini. Sebenarnya, jika Hinata boleh meminta, dia tidak ingin datang ke acara itu, namun Kurenai mengancam setiap bawahannya. Tentu saja Hinata tidak ingin tugasnya dilipatgandakan sebagai hukuman jika tidak datang.
Benar, setelah beberapa pertimbangan akhirnya Hinata memilih bertahan di perusahaan ini. Dia juga tidak memberitahu Sakura mengenai kedatangan Naruto dan penyakit yang diderita oleh Naruto. Jika Hinata tidak salah ingat, Sakura adalah teman masa kecil Naruto. Memberitahunya mengenai masalah ini sangat beresiko.
“Sakura, aku hanyalah karyawan biasa, tidak perlu menggunakan gaun mewah.”
“Tidak Hinata, ketua perusahaanmu itu Naruto. Dia temanku dan aku ingin kau menarik perhatiannya.”ucap Sakura yang membuat Hinata semakin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK LOVE
FanfictionPada malam itu, Hinata tidak sengaja melihat perbuatan mesum Naruto. Besoknya, Hinata bertemu lagi dengan Naruto, namun sikap yang ditunjukan Naruto kepadanya sangat berbeda. "Berhentilah menciumku!" "Tidak bisa." Hinata semakin marah ketika melihat...