BAB 14

3.4K 444 112
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Naruhina Alternate Universe
...

Naruto membawa tubuh Hinata ke atas tempat tidur. Hidung mereka saling bersentuhan sehingga mereka dapat merasakan deru napas lawan mainnya.

Jari-jari Naruto menekan kepala Hinata. Dia dengan cepat mencumbu bibir bengkak wanita yang berada di bawah kungkungannya. Lebih dalam dan panas. Ini adalah sensasi yang membuat Naruto kecanduan.

Dia menyukainya.

Naruto belum pernah mencium wanita manapun. Wanita ini berhasil mendapatkan ciuman pertamanya.

Hinata benar-benar wanita berani. Ciuman pertama dimulai darinya. Kedua kalinya Naruto yang mengambil inisiatif. Dan kemudian dia akan terus menciumnya lagi dan lagi. Di masa depan dia tidak akan membiarkan lelaki lain merasakan sensasi bibir wanita ini.

Hinata berusaha melepaskan tautan bibir mereka, “Engg.. lebih lembut..”erang Hinata.

Mata ametis Hinata berkilauan dan tidak berdaya. Tubuhnya memang basah, namun dia malah merasa panas dan gerah. Hinata seperti kepiting yang sedang direbus dalam panci dan mengeluarkan uap panas.

Naruto memindahkan bibirnya. Dia mencium setiap inci wajah Hinata, mulai dari kening, hidung, leher dan berakhir di tulang selangka indah miliknya.

Naruto tidak tahu bahwa isapan itu akan meninggalkan tanda keesokan harinya.

“Beritahu aku, hukuman apa yang pantas untukmu.”bisik Naruto tepat di samping telinga Hinata.

Tuhan tahu betapa sensitifnya telinga Hinata. Tubuh Hinata bergetar dan mulai bergerak tidak nyaman. Naruto menyeringai dan membuka kancing bajunya.

“Hinata, aku mulai-”

Pada saat itu, suara ketukan pintu menggagalkan semuanya. Naruto menghentikan gerakannya sehingga suaranya terdengar lebih jelas.

“Naruto, kau ada di dalam?”

Naruto mengenal pemilik suara ini. Mata safirnya menatap lekat wanita yang sedang terengah-engah di bawahnya. Pikirannya kosong sebelum ia menggelengkan kepala cukup keras. Beberapa detik kemudian dia turun dari tempat tidur.

Naruto dengan asal merapikan bajunya. Kamejanya sudah kusut dan bernoda. Ada beberapa bagian kameja yang keluar dari belt hitamnya.

Naruto berjalan menuju pintu dan membukanya.

Sasuke mengerutkan keningnya saat melihat penampilan Naruto. Mata onix-nya tidak sengaja melihat sepasang kaki jenjang di dalam ruangan itu.

Wajah Naruto hitam saat Sasuke berusaha mengamati wanita yang terlentang di tempat tidur. Dengan cepat ia menutup pandangan Sasuke.

“Apa yang terjadi?”tanya Sasuke.

“Tidak ada.”

Sasuke tidak terlalu memikirkan orang yang bersama Naruto di ruangan ini. Dia hanya akan mengatakan tujuannya.

“Ledakan sudah selesai di pasang. Kita bisa memulai operasi sekarang.”

Naruto terdiam sejenak saat memikirkan wanita yang sedang tertidur di belakangnya, “Tunggu sebentar lagi.”

“Naruto, jangan menggagalkan rencana lagi.”ucap Sasuke. Suaranya sarat akan kekesalan.

“Masih banyak orang di kapal. Bersihkan semua yang ada di sini dan jangan sampai melibatkan orang lain.”

Mata Sasuke menjadi tajam. Dia tidak tahu apa yang membuat Naruto ingin mengulur waktu lagi padahal Sasori sudah mulai menggerakan kapal ini. Tiba-tiba pikirannya teringat akan wanita di kamar ini.

BLACK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang