prolog

6.8K 355 1
                                    

Prang!

"Dasar anak tidak tau diri kamu!"

Ibu tirinya membentak dan melemparkan piring ke arah wanita yang sedari tadi hanya menunduk dan menangis.

Kakinya terkena pecahan piring,sehingga darah segar membasahi lantai. Hari ini Humaira datang ke rumah nya untuk mengambil barang-barang yang perlu dia bawa tapi bukannya mendapatkan sambutan yang menyenangkan Humaira mendapatkan kemarahan dari sosok ibu.

Tidak heran jika Humaira diperlakukan seperti itu karna itu sering terjadi padanya bahkan setiap hari.

Meskipun ibu tiri Humaira sangat menyayangi nya seperti ibu kandungnya tapi herannya ibu tirinya itu selalu memperlakukan dirinya layaknya pembantu dan selalu melakukan kekerasan.

Hanya dia dan Tuhan yang tau,betapa menyedihkan hidupnya. Tapi Humaira masih bersyukur karna dia masih bisa dikasih kesempatan untuk hidup oleh pemilik dunia beserta isinya.yaitu Allah.

"Kenapa kamu tidak memberitahukan kalo kamu sudah menikah, bodoh!" Bentak ibu tiri nya penuh kemarahan.

"Ma..maaf,mah. Huma--"

"Hentikan!"

"Saya tidak mau mendengar apapun dari mulut kotor mu itu,sekarang mendingan kamu pergi dari sini" ucapnya dan mendorong Humaira keluar hingga membuat Humaira tersungkur ke tanah.

"Ingat! Kamu tidak boleh membawa apapun dari rumah ini. Silakan pergi!" Ucapnya dan menutup pintu dengan keras.

"Astaghfirullah,sabar Humaira kamu harus kuat."

Hanya itu yang menjadi penyemangat Humaira. Tidak ada yang bisa membantu dirinya hanya Allahlah yang selalu membantu. Semua orang yang disayangi nya perlahan-lahan pergi meninggalkan Humaira sendiri hidup di dunia yang begitu kejam.

Bertahun-tahun Humaira tersiksa, tertekan, selalu disakiti.tapi Humaira masih bisa bertahan karna ibu nya selalu mengajarkan bahwa hidup tidak boleh menyerah apalagi putus asa karna itu sifat yang tidak disukai oleh Allah.

Inilah aku Humaira Jauza Malika.
Wanita yang selalu teraniaya fisik maupun hati.yang tidak pernah mendapatkan kebahagiaan ataupun kasih sayang.selalu mendapatkan kekerasan dan ancaman.

Kisah ku baru saja dimulai..



















Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Santiya membawa cerita terbaru, gimana? Semongga kalian suka ya☺️.

Jangan lupa baca Al-Qur'an karna dia rindu untuk kamu baca, sebenarnya Al-Qur'an tidak membutuhkan mu tapi kamulah yang membutuhkan Al-Qur'an.

Tetep dukung terus ya ,karna tanpa dukungan kalian semangat aku gak ada lagi ,huaaaa😴

San~






Jakarta,13 April 2020.





Labuhan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang