Author POV
"Maaf." Sana menunduk, merasa teramat bersalah atas semua ini. Seharusnya ia tidak melibatkan Dahyun tentang semua ini. Tak terasa, pandangannya memburam seiring air mata yang mulai jatuh membasahi pipinya.
"Sana, kau punya bukti korupsi ibumu?" Sana menggeleng.
"Tapi, kita bisa menyuruh polisi mendalaminya kan?" Jawab Sana. Dahyun diam sejenak.
"Tidak, Sana. Aku takut terjadi sesuatu pada Jeongyeon Hyung." Dahyun menunduk, pikirannya berkecamuk.
Hening, tidak ada yang bergeming. Keduanya fokus pada pikiran masing-masing.
Tiba tiba, suara ponsel Dahyun mengusik keheningan mereka.
______________________________________
Halo? :📞📞: D-dahyun.
Kau kenapa? :📞
📞: Anak buah Nyonya Sunmi baru
saja memasukkan sebuah
mayat di gudang.Mayat? :📞
📞: Anak buah Nyonya Sunmi baru saja
meletakkannya begitu saja.S-seorang pria? :📞
📞: Bagaimana kau tau!?
F-foto dan kirimkan padaku :📞
📞: Baiklah, sebentar.
______________________________________Sumpah demi apapun, kini tangan Dahyun bergetar. Wajahnya pucat, keringat dingin tiba tiba keluar membasahi tangannya.
Ting!
Nafas Dahyun menguap begitu saja. Sial, dadanya mulai sesak. Air matanya kembali membasahi pipinya tatkala seseorang di foto yang Chaeyoung kirimkan adalah, Yoo Jeongyeon. Hyung yang selama ini menjaganya.
"KEPARAT KAU SUNMI!" Dahyun membanting ponselnya hingga hancur, namun hatinya lebih hancur sekarang. Harapannya bertemu Jeongyeon dengan keadaan hidup lenyap sudah. Ia menjambak rambutnya kuat. Segera ia membuka laci, mengambil pistol milik Sana.
"Yak! Apa yang kau lakukan!?" Kaget Sana. Dahyun tidak menghiraukannya. Ia keluar sembari meraih kunci mobil. Dengan sigap, Sana berlari mengikutinya.
.
.
.
.
.
.
Dahyun segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Amarah menguasai nya kali ini. Sana dengan takut hanya berpegang erat pada kursi. Ia dapat melihat dengan jelas guratan amarah di wajah Dahyun.Mobil mereka terparkir sembarangan di depan rumah sakit. Dengan cepat, Dahyun turun diikuti Sana. Digenggamnya pistol dengan peluru yang baru diisi tersebut.
"MINATOZAKI SUNMI!" Teriakan Dahyun menggelegar ke penjuru rumah sakit. Membuat beberapa pegawai ketakutan, terlihat Chaeyoung yang sedang berbicara pada rekannya ikut tersentak kaget.
Dahyun segera masuk, mencari ruangan Sunmi. Sana dengan takut mengikuti Dahyun, namun Chaeyoung menariknya.
"Jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Chaeyoung. Dibelakangnya banyak para perawat yang bertanya-tanya.
"Ceritanya panjang, telefon polisi sekarang!" Sana kalang kabut. Semua benar benar diluar kendali.
.
.
.
.
.
.
To be continuedGimana? Jenuh g di rumah? :V

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy [SaiDa]
Fanfiction[𝑬𝒏𝒅✓] Kim Dahyun, seorang pria yang memilih untuk memenuhi kehidupannya sendiri. Ia benci jika harus dijadikan mesin uang oleh ayahnya. Ia juga rindu dengan sosok ibu yang selalu mendukung keputusannya. Ia bingung dan kesulitan untuk mencari pek...