[11] Out of Contol 2

2.1K 245 30
                                    

Author POV

BRAK-!

"MINATOZAKI SUNMI!" Dahyun menendang pintu yang semula tertutup hingga terbuka lebar. Wajahnya merah padam, kesabarannya habis sekarang.

"Wow, Kim Dahyun? Terimakasih sudah datang." Sunmi tersenyum, menyilang kan kedua tangannya di depan dada.

"Dahyun!" Dari belakang, terdapat Sana di ambang pintu sedang ikut serta.

"Oh, bagus. Semuanya ada disini sekarang. Tangkap Sana!" Perintah Sunmi pada ketiga anak buahnya. Dengan sigap, Dahyun kembali berlari menghampiri Sana. Tidak rela jika gadis nya di sentuh orang kotor tersebut.

"Jangan sentuh dia!" Ia menarik pelatuk pistolnya.

Dor!

Sebuah peluru panas mengenai lengan salah satunya. Membuat pria itu terjatuh kesakitan. Seketika, dua lainnya segera menyerang Dahyun.

Bruk!

Sial, pistolnya terlempar sekarang. Dahyun segera memasang ancang-ancang untuk membalas serangan keduanya yang kian membabi buta.

Bugh! Brak!

Suasana ricuh, Dahyun sibuk dengan kedua anak buah Sunmi yang kian memojokkannya.

Dahyun mulai lengah, tenaganya sudah mulai terkuras.

Bugh!

"Akhh!" Dahyun terpental saat salah satu dari mereka menendang perutnya, membuat punggungnya menghantam dinding dengan keras.

Brak!

Satu lainnya mengambil tongkat kayu dan memukul kepala bagian kirinya.

"DAHYUN!" Dahyun ambruk sekarang, rasanya telinganya berdengung panjang. Nafasnya tak beraturan bahkan ia dapat mendengar detak jantungnya yang memburu. Darah mengalir membasahi rambutnya.

"DAHYUN!" Sana berteriak sekali lagi, namun ini berbeda. Tiba tiba Sunmi mengunci leher Sana dari belakang. Menghadiahi kepala gadis itu dengan ujung pistol miliknya.

Dahyun terbelalak, dadanya bagai dihantam batu ketika Sana nampak pasrah. Diliriknya pistolnya yang jatuh tadi, segera ia merangkak guna mengambilnya. Namun, baru ia mengulurkan tangannya,

Bruk!

Sepatu beralas kasar itu menginjak telapak tangannya membuat Dahyun meringis. Kedua orang--minus yang tertembak tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kesakitan Dahyun saat jari jarinya mulai berdarah tatkala orang tadi memutar mutar sepatunya yang masih singgah di tangan Dahyun.

"Argh!!!" Dahyun mengerang, ia menundukkan kepalanya. Suara dengungan panjang masih setia mengusik pendengaran nya.

"YAK! SINGKIRKAN KAKIMU DARINYA!" Sana berteriak histeris saat darah mulai terlihat.

"Diam atau kubunuh kau sekarang! Saksikan dulu pria malang ini mati perlahan." Gertak Sunmi, ia dan Sana sedang berada di ambang pintu. Menyaksikan bagaimana Dahyun tersiksa.

"Lemah sekali!"

Brak!

Pria tadi melepas injakan nya dan menendang pelipis Dahyun hingga kembali terjadi pendarahan pada Dahyun.

"Hah!" Dahyun mengambil nafas panjang. Penglihatannya mulai goyah.

'Hyung, aku tidak akan menyerah!'

Dengan sisa tenaganya, Dahyun berdiri.

"Kim Dahyun! Ucapkan selamat tinggal padanya." Sunmi menarik pelatuknya.

"Tidak, jangan!" Dahyun berteriak histeris. Sunmi tersenyum,

DOR!

"ANGKAT TANGAN!"
.
.
.
.
.
.
To be continued

Anjay tumben cepat up nya:"v
Jangan lupaaaaa
Likkkkkk
Dannnm
Subret yaaaaaaaa
💃





Crazy [SaiDa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang