[12] Little Jealousy

2.6K 271 31
                                    

Author POV

"Sayang, aku pulang!" Teriak Dahyun sembari melepas sepatunya. Sana datang, berjalan dengan senyum sumringah. Ia berlari kecil, merentangkan tangannya.

"Dubu~" Sana melompat, mengalungkan tangannya pada leher Dahyun. Ia seperti bayi koala sekarang. Entah, kenapa akhir-akhir ini Sana sangat manja padanya.

"Ya Tuhan, Kim Sana. Berapa umurmu?" Gumam Dahyun sembari menggendong Sana masuk.

Kim Sana. Ya, mereka menikah 2 tahun setelah kejadian mencekam tersebut. Artinya, Sana dan Dahyun hampir satu tahun menikah.

Kala itu, Dahyun pingsan dan koma selama kurang lebih 3 hari lamanya diakibatkan pukulan keras yang membuatnya hampir gegar otak. Ditambah pendarahan yang tak kunjung berhenti memperburuk keadaannya. Sana juga mengalami guncangan membuatnya harus bolak balik menemui psikiater. Tapi, beruntung Dahyun selalu ada disampingnya setiap waktu membuat keadaan berangsur membaik.

Oh, iya. Minatozaki Sunmi ditembak mati ditempat saat akan membunuh Sana kala itu. Dan semua penderitaan Sana berakhir, termasuk terkuaknya korupsi besarnya ke publik. Soal rumah sakit, Sana memberikannya pada pemerintah. Entah kenapa, tapi menurutnya tempat itu membuatnya trauma.

Mereka--Sana dan Dahyun--benar benar memulai semuanya dari nol. Kim Dahyun, ia bekerja sebagai guru les piano, cita citanya sendari kecil. Tentu dengan senang hati ia menjalankannya. Dengan gaji yang lumayan, ia selalu menyisihkan separuh dari itu. Alhasil, sekarang ia dapat membeli sebuah rumah. Yah, walau tak terlalu besar tapi terlihat hangat dan nyaman bagi keluarga kecil tersebut.

"Bagaimana hari ini?" Tanya Sana yang masih betah berpelukan walau Dahyun sudah duduk di sofa. Kepalanya terus ia senderkan di ceruk leher Dahyun.

"Seperti biasa. Tapi, aku kedatangan murid baru." Sontak Sana menegakkan duduknya.

"Pria atau wanita?"

"Wanita, umurnya masih 19 tahun. Tapi, ia benar-benar lihai. Ia mengambil les privat untuk latihannya. Ia juga cantik--" Bodoh, ia tidak terlalu peka dengan istrinya.

Sana turun dari pangkuan Dahyun, berjalan memasuki kamar dan menutup pintu dengan keras.

BRAK!

Dahyun terlonjak kaget, dahinya mengernyit heran. Beberapa menit kemudian, ia bangkit dan menyusul istrinya.

"Sayang?" Dahyun duduk di tepi ranjang, tepat di samping kaki Sana.

Sana tak menggubris, belagak sok sibuk dengan ponselnya. Dahyun menghela nafas.

"Kim Sana, istri tercinta Kim Dahyun." Sana mematikan ponselnya, meletakkan benda persegi itu di atas nakas. Lalu beranjak duduk.

"Eh!?" Kata itu spontan keluar dari mulut Dahyun kala Sana dengan tiba-tiba menarik hoodie-nya dan mencium bibirnya. Gadis itu melumatnya kasar, membuat Si Pria meringis. Sakit dan nikmat.

Hanya sebentar, sebelum Sana menyudahi permainan nya. Mereka berdua terengah-engah, menatap satu sama lain dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

"Kau membuatku cemburu, Kim Dahyun. Rasakan hukuman mu."

Glek

Dahyun menelan saliva nya kasar. Sana yang menggemaskan hilang sesaat, berganti dengan Sana yang 'ganas'.

Sana, gadis itu mendorong Dahyun dan menindihnya. Kembali meraup bibir tipis pria itu.
.
.
.
.
.
.
To be continued

Akutuh suka yang ngegantung2 -,-
Lanjut ga nih???🌚

Crazy [SaiDa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang