Sider bisulan
🕊🕊🕊
Senin, adalah hari yang paling dibenci semua siswa. Kenapa? Taulah apa sebabnya.
XII IPS 2.
Tempat para keenam member tadi berada. Pagi ini mereka sedang melaksanakan upacaranya seperti biasa. Catet ya, mereka kalo lagi upacara gak pernah diem. Pembimbing ngasih amanat, mereka malah ngegibah.
Selesainya upacara mereka balik ke kelas dan sebelum itu nyempetin dulu ke kantin.
"Njirr,kelamaan berdiri jadi haus nih gue,"ujar Sasha sambil meneguk air yang ia beli di kantin.
"Gak ada hubungannya onta." sambung ivy dan ngerebut minuman yang diminum sasha.
"Tau tuh dasar pak Ganing, amanat aja udah kayak kampanye." keluh Rara.
Yaps, pak Ganing itu kepala sekolah SMA Angkasa.
"Mana tadi pak Acep ngeliatin kita mulu," sambung Difa.
"Udah biasa kita mah diawasin mulu sama pak Acep," timpal Meta.
"Itulah kerjaan dia." ujar Yuna dan diangguki sama semuanya.
Kringg
Bel masuk pertama udah bunyi.
"Anjir, udah main masuk aja," ujar Rara yang masih kesel sama pak Ganing yang amanatnya kepanjangan ditambah baru aja duduk bel pertama udah berkumandang.
Kemudian tak lama datang guru bahasa indonesia, yaitu bu Ina. Guru favoritnya geng ghibah.
Kenapa?
Because, beliau itu gak pernah marah walaupun murid-muridnya gak pada merhatiin, dan sabarnya itu luar biasah.
Kayak sekarang nih yang duduk paling depan si Rara sama Meta malah asik streaming mv EXO sama BTS sambil gegerebegan di kursinya.
"Anjirr, sekalian gak usah pake baju aja kai," ucap Meta berbisik yang masih bisa didenger sama yang lain.
"Anjayy Taehyungnya rambut ijo." balas Rara yang udah bengek liat 'jodohnya'
Dimeja kedua ada Difa sama Yuna yang anteng-anteng wae, karna mereka lagi ngeheadset satu untuk berdua.
Nih, kalo misalnya lagi konser, meja ini pasti bakal disorot. Mereka Sasha sama Ivy yang lagi ghibah dan paling berisik.
"Vy, liat nih komuknya si Xiumin ngakak anjir."ujar Sasha memperlihatkan poto aib yang dimaksud.
"Anjirr, ancur udah bias gue."sontak Ivy dan Sasha ngakak tuh dan ketawanya juga cukup kenceng.
"Woyy diem, bacot mulu!"seru ketua kelas. Ralat, orang yang sok-sokan jadi ketua, namanya Hilda. Orang yang paling dibenci sama squad mereka.
"Dihh sok-sokan, ketua juga bukan."gumam Ivy dan diangguki sama Sasha.
***
Setelah bel istirahat berkumandang semua murid berhamburan keluar kelas, termasuk geng ghibah yang udah duduk manis di bangku kantin."Pada mau pesen apa? Biar gue yang pesenin," tawar Sasha
"Gue bakso sama es teh!" ujar Difa.
"Samain ajalah." ujar Meta
Sasha ngacungin jempol dan berlalu untuk mesen makanannya. Tak lama makanannya pun datang.
"Nuhun bi," ucap Sasha
"Iya, sami-sami neng." balas bibi kantin yang baik hati dan tidak sombong. Asekk.
"Wehh! jangan-jangan ini bagian dari palanya si d.o." ujar Rara ngacungin baksonya.
"Anjirr lu, Ra. Bias gue dinistain mulu dah." Sasha menghela napas pasrah.
Sontak mereka ketawa dan jadi perhatian penghuni kantin. Yah, mereka sih bodo amat, udah gak tau malu deh.
"Canda Sha" ucap Rara setelah menyelesaikan tawanya.
"Gue diem, Gue jodohnya Mingyu." ucap Sasha melontarkan jurusnya.
Pletak
"Kamvret! Suami gue kenapa dibawa-bawa." sungut Meta tak terima jodohnya diembat orang. Apalagi si Sasha yang suka ngaku-ngaku.
"Sakit, Met." keluh Sasha mengelus area jitakan Meta.
"Mat met mat met, lo kira gue jamet kayak mereka." ujar Meta ngedikkin pala ke bangku belakang, dimana para rival geng ghibah berada.
"Pengen gie colok tuh mata mereka, liatin mulu." ujar Yuna sambil melirik gengnya Hilda.
"Mereka kan ngefans sama kita." ujar Rara agak meninggikan suaranya.
"Yaudah sih bodo amat!" sambung Difa.
"Ngemeng mulu kalian, gue aja udah selesai makannya." ujar Ivy yang daritadi diem-diem bae.
Kemudian mereka melanjutkan makannya yang sempat tertunda dan tidak mengindahkan tatapan dari rivalnya.
***
Seperti biasa ghibah squadnya pulangnya selalu akhir dan pastinya barenglah orang searah.
Mereka pun menunggu bis di halte dekat sekolah. Dimanapun mereka berada pasti riweuh:v.
"Woy liat! Itu si Hilda kan?" tanya Meta menunjuk ke salah satu arah.
"Wah, iya bener. Mobil siapa tuh?" balas Difa.
"Kalo masuk berita jadi trendik opik nih." ucap Sasha.
"Tropik Sasha. Opik mah penyanyi religi." balas Ivy.
"Oh iya! itu maksdunya." ujar Sasha nepuk jidatnya sendiri.
"Hot news yeorobun!" timpal Yuna.
"Saya mencium bau-bau mencurigakan nih." ucap Sasha menirukan gaya Roy Kimochi.
"Dan saya mencium bau karma buruk nih." sambung Ivy.
"Hadeuh, dasar pecinta Roy." keluh Rara jengah ngeliat kelakuan temen-temennya.
Tak lama bis yang akan mereka naiki pun datang. Seperti yang udah diakatakan mereka bakal ribut tak kenal tempat.
Kayak di bis ini nih mereka lagi ngobrolin oppa-oppanya yang mereka akui sebagai jodohnya. Sampe-sampe pak sopirnya geleng-geleng kepala ngeliatin mereka.
Mungkin dalam hati supir itu berkata"Ni anak udah SMA, tapi kelakuan kayak anak TK".
🕊🕊🕊
••
•maaf ya kalo ceritanya gaje
Riweuh = ribut.
Tinggalin jejak boleh dong 🌻.
Follow ya wp partnerku:v.

KAMU SEDANG MEMBACA
Girls Squad [HIATUS]
HumorIni cuman kumpulan short stories, yang sebenarnya kejadian disini itu banyak yang asli tanpa rekayasa. Yah mungkin dikit-dikit dilebihin lah. Kehidupan keenam orang di sekolah SMA, dari humor mereka sampai kesetian persahabatan mereka diuji. So, s...