Ternyata benar dugaannya kini Ghea menjauh semenjak kejadian itu. Rasanya semakin sesak saja dijauhi oleh orang yang kita sayang.
" woy ngelamun aja lo, yang katanya 'doi' lo tuh lagi nungguin tuh di dalem gih samperin." sinis Gilang yang tak habis pikir dengan temannya satu ini.
Ghatan hanya diam tanpa mau menoleh sedikit pun ke arah temannya itu.
" wah udah budeg nih anak kali ya nggak nyaut nyaut dari tadi di panggil." seru Galang heran.
" sebenernya lo itu kenapa sih, kenapa lo harus deket deket ama mantan laknat lo?" tanya Gilang.
" lo semua nggak akan pernah ngerti dengan keadaan yang kyk gini." jawab Ghatan tanpa menoleh.
" makanya coba lo jelasin ke kita kenapa?" timpal Daffa.
" gue balikan sama Tania karena dia dateng ke rumah gue dan ngancem klo gue nggak nerima dia bakalan bunuh diri." jelas Ghatan sambil mengusap gusar mukanya.
" terus lo terima gitu aja dengan dia yg ngancem lo kek gitu?" tanya Gilang menggeleng gelengkan kepala heran.
" gue terima dia juga karena gue minta syarat sama dia." ucap Ghatan.
" apa?" tanya mereka serempak.
" gue minta syarat sama dia klo udah seminggu dia harus jauhin gue dan gue juga udh ngejelasin ke dia klo gue sayang banget sama Ghea." jelas Ghatan lagi.
Mereka mengangguk paham.
"tapi klo kata gue sih cara lo salah deh." ujar Daffa.
" taulah lo mah kadang suka bego jadi orang heran gue jadinya." Galang kesal melihat tingkah laku temannya ini.
" iya gue salah, gue benci sama diri gue sendiri." seru Ghatan sedih.
Bagaimana tidak ia hanya ingin tak ada penghalang baginya untuk mendapatkan Ghea.
" nih ya klo kata gue sih, kalo emang lo berdua itu saling sayang pasti kalo ada penghalang sedikit pun dan lo berdua berjuang buat ngilangin penghalangnya pasti lo bisa lewatin itu bareng bareng, karena apa? Karena itu semua kekuatan dari rasa sayang lo berdua." jelas Gilang dengan serius.
" anjay boleh juga kata kata lo itu." kaget Daffa yang mendengar kata kata bijak seorang Gilang.
"gila gue nggak nyangka lo sebijak ini." ujar Galang sambil menepuk pundak Gilang.
" dengerin tuh apa yang Gilang kasih tau ke lo walaupun dia jomblo akut tapi dia bisa berpikiran kyk gitu."
Lanjutnya." anjir jomblo akut nggak tuh." seru Gilang memelas.
" lah kan emng lo jomblo." jawab Daffa sambil tertawa.
Ghatan yg mendengar itu hanya merenunginya benar apa kata Gilang. Sekuat apapun rasa sayang kita terhadap seseorang dan di lalui bersama sama pasti akan bisa untuk dilewati.
" oke makasih buat sarannya bro." ucap Ghatan sambil menuju kelasnya.
" heran terus gue sama tuh anak ganteng ganteng otak nya cetek bat kek kolam renang anak." ujar Gilang sambil tertawa.
" teman lo tuh ada ada aja bukan makin enak malah makin kacau." timpal Daffa.
" iya yang seharusnya Ghatan jadian ama Ghea eh kehambat ama mantan laknat." mereka semua tertawa dan akhirnya memutuskan masuk ke dalam kelas.
*****
" Ghea, liat tugas dong gue lupa ngerjain nih." ucap Morin yang panik karena belum mengerjakan tugas apalagi ini pelajaran yang paling tidak ia suka.
" bentar gue ambil dlu." belum sempat mengambil bukunya tiba-tiba Ghatan menghampiri nya.
" Ghe, gue mau ngomong sama lo." ujar Ghatan sambil menatap Ghea.
" nih Rin bukunya." bukanya menjawab Ghea malah mengabaikannya.
" Ghea.. " panggil Ghatan.
" ngomong aja apa yang pengen lo omongin." jawab Ghea dingin.
" tapi bukan disini." ujar Ghatan.
" kalo lo nggak mau yaudah ngomong tinggal ngomong repot banget lo." sinis Ghea sambil memalingkan wajahnya.
Terasa sakit rasanya ketika Ghea mengeluarkan sifat cueknya pertama kali ia bertemu.
" yaudah maaf kalo gue ganggu waktu lo." setelah mengucapkan itu Ghatan memilih untuk duduk ke tempatnya.
Ghea hanya mengangkat acuh bahunya. Sebenarnya ia mau sekali mendengarkan apa yang ingin Ghatan bicarakan tapi entah mengapa pikirannya mengatakan bahwa sekarang ia harus menjauhi Ghatan. Terlalu sakit jika dirasakan.
Mereka berdua itu sama sama merasakan sakit di perasaannya masing - masing namun mau bagaimana lagi keadaannya kini sedang buruk. Jadi biar lah dari salah satu mereka mengalah untuk menjauh sementara.
" ini Ghe buku lo makasih ya untung ada lo." ucap Morin sambil menepuk puncaknya.
" Ghe lo gpp kan." lanjut nya.
" iya gue gpp kok santai aja." ujar Ghea berusaha untuk tersenyum.
" gue tau apa yg lagi lo rasain tpi udah jangan terlalu lo pikirin ya."
"iya makasih Rin." ucap Ghea sambil mengangguk.
" senyum ah gue males liat sahabat gue ini cemberut mulu." seru Morin.
" nih gue senyum nih." Ghea menampilkan senyumnya ke Morin.
" nah gitu dong kan cantik tpi masih cantikan gue." Morin tertawa setelah mengucapkan itu.
" bodoamat Rin bodoamat."
" eh Ghe, gue yakin deh kalo emang lo berdua saling sayang percaya deh pasti endingnya bakalan bagus." jelas Morin.
" udah deh sekarang ini tuh gue nggak mau terlalu ngarep banget, gue nya aja yg terlalu baper sama perlakuan Ghatan yg bikin gue cepet sayang."
" terserah deh tpi gue yakin banget Ghe." tegas Morin.
" yaudah iya kalo misalnya nggak lu jajanin gue selama sebulan nggak mau tau titik."
" oke siapa takut kalo gue bener lo yg bakalan jajanin gue selama sebulan."
Ujar Morin.Gue nggak yakin Rin kalo dia juga punya perasaan yang sama kayak gue - batin Ghea.
================================
Halo guys author kambek nih buat update ceritanya.
Gimna gimana feel nya blm dapet ya?
Penasaran kan apa yg mau di bicarain sama Ghatan?
Okedeh tunggu part selanjutnya
Jangan lupa vote and coment nya😘See you selamat ketemu di part selanjutnya😊
Thankskyuuu😇😇
KAMU SEDANG MEMBACA
GHATAN
Teen FictionKenapa sih lo kalo ketemu gue jutek banget sih gue kan cuma mau berteman sama lo ~ Ghatan Bawaan nya emosi mulu gue kalo liat muka resek lo, kalo cuma mau berteman doang mendingan jangan deh gue itu orang nya cepet sayang ~ Ghea Lu itu susah di teba...