BAGIAN 8 - Ning Aisyah

1.9K 122 7
                                    

"Pilihlah sahabat yang baik walaupun tidak cantik, karena orang cantik tidak pasti baik,tapi orang baik itu pasti cantik(hatinya)"

***

Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam, santri yang lain telah lelap didalam tidurnya dan terbang ke dunia mimpi mereka masing-masing. Berbeda dengan Alifa yang belum juga terlelap menjelajahi mimpi. Pikirannya berkelana kemana-mana, campur aduk tidak jelas, membuat dirinya pusing saja..

"Duhh, gimana ya? berubah? emangnya gue bisa berubah?" Alifa bermonolog, ia gelisah memikirkan ucapan Ning Aisyah tadi.

"Caranya berubah kayak gimana ya? ribet nggak ya?"

"Terus gue harus ngomong apa ke dia? hadehh pusing pala gue, mending tidur ajalah," Alifa langsung mengambil posisi rebahan, lalu menaikkan selimut biru muda miliknya sampai ke bawah dagu.

Entah mengapa rasa kantuk tak melanda dirinya malam ini. Alifa berusaha mengambil posisi ternyaman. Miring ke kanan salah, ke kiri tambah tak nyaman. Ah, susah sekali.

Setelah berusaha sekuat tenaga akhirnya ia bisa terlelap dan mulai menjelajahi alam mimpi.

***

Alifa sedang berkutat di depan cermin mini yang ada di kamarnya untuk merapikan jilbab. Kini, ia tengah belajar menggunakan jilbab segi empat agar ia tak terus merepotkan Farah untuk membantu dirinya memakai jilbab. Di jarumkan kesana, di jarum kesini, namum tetap tak rapi-rapi.

"Mbak," panggil Farah membuat Alifa menoleh dan menghentikan pekerjaannya.

"Iya, kenapa?"

"Anu ... itu mbak, mbak dipanggil sama Ning Aisyah disuruh ke taman pondok."

"Ngapain?"

"Ndak tau mbak,tapi katanya penting."

"Penting banget?"

"Kurang tau mbak, tapi kayaknya iya."

"Masalah apaan si?"

"Nggak tau mbak."

"Heh, gue pikir lo tau."

Setelah berusaha mengingat, lahirnya Alifa ingat tentang janjinya untuk bertemu di taman pondok.

"Oh, yaudah gue kesono."

"Hati-hati ya mbak."

"Ett dah cuman ke sono aja pake hati hati," Farah cengengesan.

"Eh ngomong-ngomong, mbak tau nggak jalan menuju taman pondok?" tanya Farah membuat Alifa menghentikan langkahnya.

"Nggak, lo mau nganterin gue?" tanya Alifa membuat Farah mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah ayo jalan sekarang."

Mereka berjalan menuju taman pondok. Sampai di sana, terlihat gadis bergamis tosca tengah duduk santai di kursi panjang berwarna putih, ia terlihat seperti menunggu seseorang.

"Akhirnya kamu dateng juga, aku pikir nggak dateng," Ning Aisyah tersenyum sumringah melihat orang yang ia tunggu telah tiba.

"Yaudah ayo duduk sini," Ning Aisyah mempersilahkan Alifa duduk di sampingnya. Sedangkan Farah telah pamit pergi satu menit sebelumnya.

"Gimana?" tanya Ning Aisyah to the point.

"Apanya?" tanya Alifa balik sebab ia lupa dan tak mengerti kemana arah pembicaraan.

Alifa Story [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang