BAGIAN 27-Persiapan

1K 74 9
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Oke, kuakui waktu memang berjalan sangat cepat, rasanya baru aja aku masuk ke pesantren ini dan sekarang?? Besok aku akan menghadapi UKK.

Perjuangan yang sangat keras, aku belajar mati-matian tapi masih hidup agar bisa mendapatkan nilai yang memuaskan.

Misiku cuma satu, yaitu membuktikan ke papa dan mama bahwa anak mereka yang dulu mereka bilang "preman" sekarang sudah berubah, bukan lagi anak preman seperti yang sering mereka katakan.

Jujur, hampir 6 bulan aku dipesantren ini, banyak santri yang disambang kedua orangtua nya, sedangkan aku??aku seakan dilupakan, papa dan mama tak memberikan kabar sedikitpun bahkan saat aku mendapatkan juara satu pun mereka tak mengunjungiku atau sekedar mengucapkan kata 'selamat'.

Sakit? Jelas, pikirin coba! Orang tua yang membuat aku ada didunia ini, orang yang paling penting bagi semua orang kini melupakanku, aku seakan dibuang, tak dianggap sama sekali bahkan mungkin mereka menganggap ku tidak ada.

Tapi, aku sih masih bisa bilang kalau aku beruntung!karena apa??karena aku mempunyai sahabat yang baiknya tingkat tinggi, mereka selalu ada buat aku, mereka yang selalu support aku dan mereka juga yang selalu buat aku tersenyum.

***

Ujian Kenaikan Kelas akan dilaksanakan besok pagi, oouuwww rasanya terlalu cepat, perasaan baru kemarin aku masuk sini ehh tau tau udah mau UKK aja.

Belajar, belajar, dan belajar itulah kegiatan yang kulakukan. Perpustakaan tempat favorit yang selalu aku datangi setiap hari, rasanya nyaman aja sih belajar disana, nggak terlalu rame dan bisa fokus juga.

Ning Aisyah dan Farah pun sama halnya denganku, dua orang itu juga sama-sama belajar mati-matian untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Tapi, tadi Farah izin selesai belajar duluan katanya mau angkat jemuran mau hujan, padahal cuaca masih cerah.

Dan sekarang aku sedang bersama Ning Aisyah, tau kan seberapa khusyuk nya Ning ini kalo lagi belajar sama hafalan? Jangankan teriakan aku, gunung meletus aja kayaknya dikacangin.

Just fyi, semenjak aku menang lomba nasyid itu Farah dan Ning Aisyah berubah. Apa yang berubah? Gegara aku menang lomba, dua orang itu error nya nambah satu derajat nggak tau deh kenapa. Kemarin aku lagi nyuci sama Farah trus tiba-tiba Farah bilang mau kekamar dulu ngambil gamis warna hijau, padahal dia lagi pake gamis warna hijau yang katanya mau dicuci itu.

Terus tadi aku lagi nyari buku buat belajar sama Ning Aisyah, tiba-tiba Ning Aisyah bilang mau pergi ke rak buku bagian komik buat nyari komik berjudul 'Hijab' kesukaan dia, padahal kemarin baru minjem dan belum dibalikin.

Saat jam sudah menunjukkan pukul 02.30 aku segera merapikan buku dan meminjamnya.

"Loh? Mbak Al mau kemana?"Tanya Ning Aisyah saat aku sudah mulai berdiri

"Mau minjem buku Ning, inikan udah sore emangnya Ning nggak mau mandi, sholat dan segala ragamnya?"

"Nggak mbak, aku disini aja pengen tidur disini"Jawabnya santai, ya kali ada orang tidur diperpustakaan.

"Lah? Ning mau tidur disini? Nggak apa-apa sih, tapi aku nggak tanggung lo ya kalo tiba-tiba ada pengajian akbar dengan penceramah bernama umi"

"Ehh, astagfirullah yaudah deh nggak jadi tidur disini aja"

"Nahh gitu, ayo buruan keburu antrian kamar mandi aku panjang emang Ning yang bisa mandi sepuasnya di ndalem"

"Mbak bisa aja, yaudah mandi sama aku aja yuk kita mainan bubble"

Alifa Story [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang