BAGIAN 23-Dia

1.3K 87 6
                                    

Gus Fauzan pov.

Aku melipat sajadahku, meletakkan Al-quran ku dan memasukkan tasbih kesaku ku.Aku baru saja selesai melaksanakan ibadah sholat isya

Aku turun untuk menghampiri umi dan abi yang sedang duduk santai diruang keluarga

Sudah menjadi kebiasaan dikeluarga ini, setiap selesai sholat isya' pasti berkumpul bersama.Kumpul bersama keluarga adalah hal terindah, setiap moment indah pasti akan tercipta bersama keluarga

"Assalamualaikum umi, abi"Ucapku seraya mencium takdim tangan umi dan abi

"Wa alaikum salam"Jawab umi dan abi

"Sudah selesai?"Tanya umi lembut

"Sudah kok umi"

"Sudah muroja'ah?ngaji?sholat?"Tanya beruntun abi

"Sudah,abi umi"Jawabku

"Aisyah mana?kok belum turun"Tanya umi

"Mungkin masih muroja'ah umi,biasa adeknya Fauzan kan sholehah"Jawabku dengan nada-nada yang, begitulah

"Hahah, iya deh iya"Ucap abi

Tak lama kemudian,

"Assalamualaikum, semuaa"Ucap dek Aisyah dengan suara toa nya

Eitss,jangan kira dek Aisyah yang sangat dewasa ini tak memiliki sifat manja, bagaimana pun juga dek Aisyah aslinya memang manja, suaranya pun keras kayak toa kalo lagi di ndalem, nyebelinnya juga tingkat atas, jadi jangan heran setiap aku dan dek Aisyah bertemu pasti ujung-ujungnya akan terjadi pertengkaran atau perdebatan, tapi tenang ini hanya debat kecil antara adek dan kakak aja kok

Tak jauh berbeda dengan dek Aisyah, aku juga sebenarnya memiliki sifat manja tapi nggak separah dek Aisyah, sifat nyebelin ku juga ada tapi masih level bawah, suaraku? Nggak sekeras toa

Tapi, semua sifat kami itu hanya kami tunjukkan saat di ndalem saja,saat di luar ndalem aku dan dek Aisyah akan menghilangkan sifat itu.Karena bagaimana pun juga,aku dan dek Aisyah yang notebenya sebagai seorang Gus dan Ning disini.Kata abi,seorang Gus atau Ning itu harus bisa jadi panutan dan bisa memberikan contoh yang baik, jadi bayangkan saja, gus dan ning nya aja manja, gimana mau jadi panutan?

Oke, back to the topic

"Assalamualaikum umi, abi"Ucap dek Aisyah sambil mencium takdim tangan umi dan abi

"Wa alaikum salam"Jawab kami bertiga kompak

"Udah selesai muroja'ah nya sayang?"Tanya umi

"Sudah kok umi"

"Sudah nyiapin buku?"Kali ini abi yang bertanya

Dek Aisyah mengangguk

"Kamu udah beresin kamar kan?umi nggak mau pas umi masuk kamar kamu berantakan"Titah umi

"Udah kok umi, tenang aja.Aisyah udah muroja'ah, ngaji, sholat, nyiapin buku, beresin kamar, nyikatin kamar mandi dan ganti sprei kok"Jelas dek Aisyah

"Tumben rajin dek"Godaku

"Yeee, Aisyah mah udah dari dulu rajin kali,emang abang yang pemalasnya tingkat menara effel"Ucap dek Aisyah

"Enak aja tingkat menara effel"Sahutku tidak terima

"Emang kenyataan kali"

"Nggak juga dek, buktinya sekarang kamar abang rapi"

"Emangnya rajin diliat dari rapinya kamar doang"

"Mulai lagi deh"Ucap umi lirih

"Tapi kan seenggaknya bisa jadi bukti"

"Bukta, bukti, abang pikir ini kepolisian apa?!pake bukti segala"

Alifa Story [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang