Pengumuman penting!

1K 27 0
                                    

Assalamualaikum:)
Stay healthy semua:)

Kali ini aku ndak update tapi mau memberi pengumuman penting. Apa pengumuman nya?

Jadi gini, aku mau rombak ulang cerita ini. Tenang, aku nggak ubah alurnya tapi aku ubah sudut pandang nya. Yang awalnya menggunakan sudut pandang "Aku" sekarang mau aku ganti menjadi sudut pandang penulis atau enaknya kayak "author pov" gitu. Jadi semua part yang menggunakan sudut pandang "aku" diubah jadi menggunakan sudut pandang penulis.

Lho kenapa? ceritanya panjang sih. Dulu pas pertama aku bikin cerita ini, aku berfikir dengan menggunakan sudut pandang "aku" itu lebih gampang daripada menggunakan sudut pandang penulis karena logika aku dulu tu gini, menggunakan sudut pandang "aku" itu ibarat menceritakan diri kita sendiri ke orang lain dan otomatis itu gampang kan? Nah jadi begitulah pikiran aku dulu. Namun, setelah aku menyelam lebih dalam di dunia literasi barulah aku sadar bahwa menggunakan sudut pandang penulis itu lebih gampang daripada menggunakan "aku".

Itulah alasan ada beberapa lara yang aku tulia menggunakan "author pov" contohnya ini:

Disitu aku menggunakan "author pov" karena aku merasa nyaman menggunakan sudut pandang penulis tapi, cerita ini awalnya menggunakan sudut pandang "aku" bukan? Jadi otomatis tu kayak gonta-ganti pov kan? Yang aku maksud disini ndak cuman satu bab, ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disitu aku menggunakan "author pov" karena aku merasa nyaman menggunakan sudut pandang penulis tapi, cerita ini awalnya menggunakan sudut pandang "aku" bukan? Jadi otomatis tu kayak gonta-ganti pov kan? Yang aku maksud disini ndak cuman satu bab, tapi semua part alias satu cerita. Gampangnya itu gini, cerita ini menggunakan sudut pandang yang berbeda pada part nya, ada yang menggunakan sudut pandang "aku" dan ada pula yang menggunakan sudut pandang penulis jadi otomatis gonta-ganti pov kan? Misal, part satu menggunakan sudut pandang "aku" namun part 10 misalnya itu menggunakan sudut pandang penulis jadi, ada lebih dari satu pov digunakan.

Kemarin aku dikasih saran dari penulis senior untuk menggunakan satu pov saja dalam satu cerita karena kalau menggunakan lebih dari satu pov itu hanya akan membuat pembaca pusing terutama pembaca bijak pasti akan merasa tidak nyaman dengan pergantian pov seperti ini dan setelah aku pikir-pikir, benar juga apa yang ia katakan.

Dia bilang,

"Putuskan dulu kamu mau pakai sudut pandang apa. Misal, kamu mau pakai pov author, maka kamu coba satu bab yang menggunakan sudut pandang "aku" diganti jadi pov author. Satu bab saja dulu, kalau kamu merasa nyaman dan ide ngalir baru deh rombak pelan-pelan." begitu katanya.

Dan aku rasa semua saran nya itu benar dan masuk akal. Aku sendiri jadi berfikir untuk merombak ulang semuanya pelan-pelan. Ingat, hanya sudut pandang nya saja, yang lainnya akan tetap sama.

Bukan maksud aku untuk mempermainkan cerita ini, tapi aku harap kalian mengerti. Aku di dunia literasi ibarat anak TK yang baru masuk sekolah, masih perlu banyak belajar dan banyak bimbingan. Begitu pula aku, masih perlu banyak belajar, bimbingan, dan harus menyelam lebih dalam lagi. Aku juga masih banyak melakukan kesalahan di dalam berkarya contohnya kesalahan menggunakan pov lebih dari satu seperti ini. Oleh karena itulah, aku mau belajar perlahan hingga aku bisa menemukan kesalahan aku sendiri.

Sekian dari aku, mohon maaf atas ketidaknyamanan ini🙏

Wassalammu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh:)

Alifa Story [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang