#Staysafe #jagakesehatan #dirumahaja luv you all ❤
Pagi itu,pagi yang jihyo klaim sebagai pagi yang sangat kacau seumur hidupnya,suara bising dari ketiga bayinya memenuhi kamarnya,ketiga bayinya ? Ya tentu saja suaminya ! Jungkook si bayi gede yang juga ikut riuh,membuat jihyo memijat pangkal hidungnya,berpikir siapa yang akan ia urus lebih dulu
Suara tangis bayinya begitu memekakan telinga,ia sudah berjalan kearah keranjang bayi itu sebelum langkahnya kembali terhenti saat bayi besarnya memanggilnya
"Jungkook bisakah kau bersiap sendiri ? Kau lihat mereka menangis !" Protes jihyo yang masih diam berdiri didepan keranjang bayinya
"Hyo.. kan ini kebiasaan kita,kau selalu membantuku untuk bersiap untuk pergi kekantor ! Apa sekarang kau membagi kasih sayang ? Mereka mendapatkan lebih ?"
Jihyo kembali memejamkan matanya jengah,untuk saat ini tolong sifat bayi suaminya tidak dalam mode on ya tuhan,jihyo tidak tau harus bagaimana,tangannya ada dua
"Jungkook tak bisakah kau mengalah demi anakmu hari ini ? Berhentilah bersikap manja saat anakmu menangis seperti ini ! Aku harus bagaimana ? Mengurus kalian bertiga secara bersamaan ? Begitu ?"
"Urus aku dulu baru mereka"
What ?! Jungkook masih saja tetep keukeuh untuk ia diprioritaskan,tidak bisakah sifat dewasanya muncul saat ini ya tuhan ? Membantunya bersiap dan membiarkan anaknya menangis sampai pingsan ? Jihyo tak lagi mengindahkan perkataan jungkook,ia mengabaikan panggilan itu lalu beralih menenangkan kedua bayinya,dengan cepat ia meraih dua botol dot bayi yang langsung membungkam tangis bayinya,tampak tenang dan itu membuat jihyo bernafas lega,atensinya beralih menuju jungkook yang kini tengah mengomel tidak jelas didepan cermin sembari tangannya mengikat dasi secara asal,itu membuat jihyo terkekeh sebentar,saat melihat bayinya sudah tenang ia berjalan menghampiri suaminya itu
"Selalu saja mereka yang didahulukan ! Ah ini bahkan belum 1 bulan lamanya dan jihyo sudah perlahan tidak memperhatikanku ! Aishhh menyebalkan sekali uhuk !!" Proa itu terbatuk saat ia lagi dan lagi mengikat dasinya secara asal,bukan karna kesal tapi memang ia tidak bisa
"Butuh bantuan ?" Jihyo muncul dari belakang membuat jungkook cepat-cepat mendatarkan ekspresinya
"Tidak perlu nona jeon ! Aku bisa"
Jihyo terkekeh sebentar lalu membalikkan tubuh tegap itu untuk menghadapnya "seperti ini kau anggap bisa hmm ?" Tangan lembut itu membuka ikatan asal dasi yang melingkar dileher jungkook,tak ada jawaban dari pria itu,bahkan ia kini tengah mengalihkan pandangannya agar tak menatap jihyo yang sedang mengikatkannya dasi
"Dimana jiwa dewasamu ? Kau lupa membawanya keluar pas mandi tadi ? Dimana sifat ayah yang perhatian pada anaknya ? Kenapa malah jiwa bayimu yang kau bawa ?"
"Kau ini ngomong apa sih" jungkook mendengus kesal
"Sayang cobalah mengerti posisiku,aku harus mengontrol diriku untuk bisa menjadi dua posisi ini,sebagai ibu bagi hyunjin dan ryujin juga menjadi istri bagimu,seharusnya kau bisa lebih mengerti akan hal itu,kita sudah bukan menjadi pengantin baru lagi jeon,mereka hadir sekarang,jadi aku harus membagi prioritasku pada mereka juga,seharusnya kau yang menjadi kepala keluarga mengerti akan hal itu"
Jungkook terdiam,ia tampak tengah mencerna ucapan jihyo
"Arasseo sekarang berangkatlah bekerja" finish jihyo lalu ia berbalik berniat untuk menuju bayinya tapi pelukan itu menghentikan langkahnya,ia tersenyum akhirnya suaminya itu bisa mengerti
"Mianhae" kata itu membuat jihyo tersenyum,tangannya mengusap pelan tangan kekar yang kini melingkar sempurna dipinggangnya
"Gwaenchanha,berangkatlah bekerja,aku akan menelpon nayeon unnie untuk membantuku disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR TAMPAN || JUNGHYO 💜 || (END) ✔
JugendliteraturBisakah kalian bayangkan saat pertama masuk kuliah sudah diganggu oleh senior ? "Ya !! Park Jihyo !! Jadilah kekasihku" "Ya !! Bisakah kau tak menggangguku sehari saja ?" Note : cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri ya,jadi kalau ada kesamaan...