Hanya terdengar suara dengkuran halus dengan dipadu suara detik jam dinding diruangan bercat putih itu,ruangan khusus VIP yang memang sengaja jungkook menempatkan istri dan anak-anaknya agar merasa nyaman
Jungkook terlihat tertidur dengan posisi terduduk disamping brankar istrinya,tangannya menggenggam tangan jihyo erat ia jadikan sebagai bantalnya
Tak lama suara isakan kecil terdengar membuat jihyo merasa terusik,entah kenapa juga ia bisa terbangun hanya dengan isakan kecil itu,seperti ada sebuah dorongan yang mengusiknya tertidur
"Jungkook-ah hey bangun" jihyo mengacak-acak rambut suaminya itu agar terbangun
"Ada apa ?" Mata yang menyipit karna masih mengantuk dengan suara serak itu
"Bayinya menangis"
Jungkook segera membenarkan posisi duduknya,ia mengucek-ucek matanya lalu melakukan peregangan kecil pada tubuhnya sebelum bangkit dan mendekati ranjang khusus tempat bayinya tertidur
Jungkook tersenyum menatap salah satu bayinya itu yang tengah menggerak-gerakkan tubuhnya tak nyaman dengan wajah yang sudah ingin menangis itu "ada apa sayang.. hmm ?" Jungkook mencoel-coel hidung bayinya itu gemas membuat sang bayi menangis dengan kencangnya
"Ryujin sayang kau kenapa hmmm ? sini-sini appa gendong" jungkook kemudian beralih mengangkat tubuh mungil itu kedalam gendongannya,ditatapnya lekat wajah putrinya itu,ia tersenyum melihat wajah menangis itu,begitu menggemaskan membuat jungkook ingin memakannya saja,tangis putri kecil itu semakin kencang saja membuat tidur pangeran kecil terusik,terdengar isakan kecil itu membuat jungkook bingung harus bagaimana
"Sayang mereka berdua bangun" lapor jungkook pada jihyo
"Ryujin berikan padaku,mungkin dia ingin minum susu" jungkook menurut,ia memberi alihkan putri kecilnya itu pada sang ibu,langkahnya tergesa menghampiri pangeran kecilnya,hyunjin
"Hey jagoan appa,kenapa menangis ? Mau digendong juga sama seperti ryujin hmm ? Aigo-aigo menggemaskan sekali anak appa ini" jungkook kini beralih menggendong putra kecilnya,dan benar saja,hyunjin berhenti menangis saat sudah dalam dekapan appanya
Jungkook tersenyum menatap wajah tenang anaknya itu,ia mengusap pelan kulit lembut wajah sang bayi lalu memberinya kecupan sampai kembali membuat sang bayi terusik,jungkook segera menenangkannya kembali dan hyunjin kembali tertidur
"Jihyo-ya,wajah mereka benar-benar mirip" ucap jungkook dengan pandangan yang masih fokus menatap bayi yang ada digendongnya
"Sayang.. mereka itu kembar ! Tentu saja wajah mereka mirip aisssh ryujin-ah kau lihat itu ? Appamu benar-benar pabbo" jihyo menatap sinis suaminya itu yang tengah sibuk menatap wajah putranya,ia beralih memandang wajah putrinya dan "jungkook-ah ! Dia tersenyum" pekik jihyo saat menatap wajah putrinya dan dia tersenyum
"Sepertinya dia tertawa karna aku mengataimu pabbo" lanjut jihyo tertawa membuat jungkook menghampiri keduanya"Kau menertawai appa ryujin-ah ?!"
Jungkook tertawa seolah-olah ia tengah memarahi putrinya itu,tiba-tiba saja ryujin menangis,seperti anak yang baru saja dimarahi membuat jihyo dan jungkook melongo melihat reaksi anaknya itu
"Dia menangis karna kau memarahinya jungkook-ah" jihyo tertawa gemas melihat respon lucu putrinya itu "appa tidak memarahimu sayang,sudah ya jangan menangis" bayi itu tenang kembali,ia tertidur dan kini giliran bayi laki-laki yang menangis dalam gendongan jungkook
"Mwo-ya Mwo-ya ? Jihyo-ya dia menangis karna ryujin menagis,apa dia marah karna adiknya menangis ?"
"Mungkin saja" jawab jihyo,jungkook beralih menatap wajah bayinya lagi "maaf ya sayang,appa tidak memarahi ryujin kok" perlahan tangis hyunjin mereda,lama-lama ia tertidur pulas,jungkook tak henti-hentinya memandang wajah bayinya itu,benar-benar menggemaskan
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR TAMPAN || JUNGHYO 💜 || (END) ✔
Fiksi RemajaBisakah kalian bayangkan saat pertama masuk kuliah sudah diganggu oleh senior ? "Ya !! Park Jihyo !! Jadilah kekasihku" "Ya !! Bisakah kau tak menggangguku sehari saja ?" Note : cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri ya,jadi kalau ada kesamaan...