Waktunya istirahat, semua murid berhamburan keluar dari kelas untuk pergi ke kantin. Namun, berbeda dengan Lisa, lagi dan lagi ia di panggil oleh pembina OSIS untuk beberapa keperluan.
"Lisa, tolong kamu datain siapa aja yang bakal isi acara pensi lima hari lagi." Perintah Tia -pembina OSIS-
Lisa mengangguk. "Ini saya keliling ke semua kelas bu?" Dijawab Tia dengan anggukan.
"Sendirian?"
"Sama Jefri."
Lisa menganggukan kepalanya dengan ragu, lalu mengiyakan juga akhirnya. Ia diperintahkan untuk memasuki kelas satu persatu, dan menulis data-data siapa saja yang akan mengikuti pensi. Namun, dengan sangat pasti Lisa akan bertemu dengan Jungkook nantinya.
Lisa baru saja ingin berbicara kepada Tia karena ia ingin sendiri saja untuk berkeliling. Bisa gawat jika Jungkook melihat Jefri dan Lisa sedang bersama. Sedangkan Lisa tau persis soal Jefri dan Jungkook sejak mereka di parkiran waktu itu.
"Bu, saya sen—"
Terlambat, Jefri memasuki ruangan OSIS.
"Jefri, tolong antarkan Lisa untuk mendata murid yang akan mengisi acara pensi ya."
Jefri mengangguk. "Dengan senang hati."
Setelah di jawab dengan senyuman Jefri, keduanya pun keluar dari ruangan OSIS. Tidak terasa, waktu istirahat sudah habis, Lisa tidak ada waktu untuk makan siang, beruntung, perutnya masih bisa menahan.
"Datain yang kelas gue dulu ya, abis itu baru muter ke kelas lain."
Lisa mengangguk. "Kenapa harus ke kelas dia duluan?"
Mereka melangkahkan kakinya ke arah kelas XII IPS, tepatnya kelas Jefri, dan juga Geng RANDA. Kebetulan kelas itu sedang tidak ada pelajaran, dan mulai terdengar suara yang sangat gaduh dari kelas itu.
"Permisi, ganggu waktunya sebentar." Satu kelas hening ketika mendengar suara Jefri yang cukup tinggi. Sedangkan Lisa masih menunggu di luar kelas.
"Gue mau ngedata yang bakal ngisi acara pensi." Tidak lama kemudian, Lisa memasuki kelas, semua mata tertuju kepadanya, kagum karena layaknya model yang memasuki ruangan itu.
Pandangan Jungkook tidak lepas kepada Lisa, senyum - senyum sendiri, begitupun Lisa yang menoleh kepada Jungkook dan tersenyum.
"Bucin." Jimin melempar segumpal kertas kepada Jungkook yang berada di hadapannya.
"Maaf ya ganggu waktunya." Belum Lisa melanjutkan kalimatnya, sudah di jawab oleh para siswa disitu.
"IYA NGGAK PA-PA KOK." Jawab serentak para penghuni di kelas ini.
"Jadi disini gue sama Jefri mau ngedata yang bakal isi acara pensi, kira - kira ada nggak yang bakal isi acara pensi?"
Jungkook mengacungkan jarinya ke atas. "Aku, sayang."
Pipi Lisa berubah menjadi merah merona, sedangkan Jefri menatap keduanya dengan tatapan sinis, sekaligus mengerutkan dahinya.
"HUUUU!! BUCIN BUCIN!!" Komentar seisi kelas.
"Ye bodoamat, punya gue."
Jungkook pun mengambil pulpen yang sedang di genggam Lisa, tetapi matanya tidak lepas menatap Lisa.
"Isi, nggak usah pakai lama."
Kehadiran Jefri dari arah belakang pun membuat Lisa menoleh dan juga Jungkook yang berubah raut wajahnya menjadi sangar. Mungkin Jefri belum terlalu percaya, bahwa keduanya sekarang berpacaran, makanya wajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days✔️
Fanfic"Tantangan buat lo pacarin Lisa cuma tiga puluh hari aja, setelah tiga puluh hari lo bisa bebas, lo boleh putusin dia." 2020, ©️rerelis02