Day 18

4K 354 9
                                    

Lisa merasa sangat bosan di kelas siang ini, tidak ada jam pelajaran, teman-temannya sibuk dengan ponselnya, hanya Lisa yang tidak mood untuk melakukan sesuatu.

Lisa melirik kepada kedua temannya yang berada di sebelahnya, lalu menyenggol Mawar "War, gue ke perpus dulu deh." Kata Lisa sembari bangkit dari duduknya.

"Lo yakin? Tumben banget." Lisa tidak menggubris Mawar. Ia melangkahkan kakinya untuk keluar kelas, dan menuju perpustakaan yang jaraknya tidak jauh dari kelasnya.

Tidak ada siapa-siapa di perpustakaan, karena semuanya sedang berada di kelas masing-masing. Lisa mengambil salah satu buku yang ada di rak dan duduk sendirian di pojokkan.

Karena sepi, Lisa sedikit ketakutan. Ia memang anak yang penakut, namun ia bersikap seolah-olah biasa saja. Tidak lama kemudian, ada yang meletakan buku di meja yang ia gunakan. Lisa mendongak, dan itu Jungkook. "Hai." Kata Lisa yang tersenyum kepada Jungkook.

Jungkook membalas senyuman Lisa, lalu duduk di hadapan Lisa. "Ngapain kesini?"

Jungkook menghela nafasnya "Tadi aku liat aja kamu lewat depan kelas aku, jadinya aku nyusulin deh."

"Biar apa coba pake nyusulin segala." Kata Lisa yang lanjut membaca bukunya.

Jungkook hanya menatap Lisa yang berada di hadapannya, sembari tersenyum-senyum. Buku yang Jungkook bawa hanya di diamkan, tidak di sentuh sama sekali.

Lisa langsung teringat, jika kemarin ia melihat wajah Jungkook yang membekas karena tonjokkan. Dan hari ini, lukanya sudah membaik. Jungkook tidak mengaku jika itu adalah perbuatan Jefri, ia beralasan jika ia hanya bercanda-canda dengan Seokjin.

"Sepi nih." Jungkook membenarkan posisi duduknya yang tadi bersender, kini menegak.

Lisa memasang wajah yang kebingungan, dan menjauhkan wajahnya agar tidak terlalu dekat dengan wajah Jungkook.

"Kalau sepi? Kenapa?" Tanya Lisa dengan nada gugup, dan lembut. Namun, Jungkook tertawa.

"Dasar pikirannya." Ya, Lisa memang sudah berpikiran macam-macam, tetapi ketahuan oleh Jungkook. Lisa malu.

Lisa berdehem, "Aku masih penasaran deh, kenapa kamu kemarin tiba-tiba bisa bercanda sama Jefri, tapi sampai kamu bonyok gitu?" Jungkook terdiam, ia membuang pandangannya ke segala arah.

"Namanya juga udah deket, saling tonjok-tonjokan juga nggak masalah." Kata Jungkook berbohong. Lisa hanya ber oh ria.

"Tapi ..." Lisa berpikir, lalu mengurungkan niatnya untuk melanjutkan kalimatnya dengan menggelengkan kepalanya.

Jungkook bangkit dari duduknya, lalu berpindah tempat ke sebelah kanan Lisa. Kini, mereka berdua tatap-tatapan dengan jarak yang cukup dekat.

"Aku cuma minta sama kamu, siapapun nantinya yang jagain kamu, tolong jangan pernah lupa sama aku." Kata Jungkook yang menggenggam tangan Lisa. Perkataan Jungkook sangat membuat Lisa kebingungan, lalu berapa detik kemudian Lisa tertawa.

"Kenapa kamu ngomong gitu sih? Nggak nyambung banget deh, lagian kan yang jagain aku itu kamu, kamu nggak usah ngawur deh." Lisa tertawa.

Jungkook menggeleng, dan tersenyum kecil. Ia memegang pipi kanan Lisa, "Aku serius, mungkin aku nggak bisa selamanya di samping kamu, nggak selamanya deket sama kamu, karena aku tau kamu akan benci sama aku nanti, aku tau itu Lis."

Lisa semakin kebingungan, "Kamu ... ada masalah? Kenapa harus ngomong gini?"

"Aku ... aku jatuh cinta sama kamu Lis, aku terjebak sama ini semua."

"Jungkook? Kamu pacar aku, kenapa kamu bilang gini? Terjebak apa maksud kamu?" Lisa mengelus pipi Jungkook, lalu Lisa melihat air mata Jungkook yang turun dengan sendirinya, dengan cepat Lisa mengelap air mata itu.

30 Days✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang