Jungkook masih menunggu Lisa yang tidak kunjung datang pagi ini. Jungkook sudah membawa bunga untuk Lisa, dan satu surat untuknya. Sedikit gugup, tetapi Jungkook bersikap biasa saja.
Tidak lama kemudian, ia melihat Lisa yang berjalan menghampirinya dengan wajah datarnya. "Lisa? Duduk sini."
Jungkook menyuruh Lisa untuk duduk terlebih dahulu. Tetapi, Lisa hanya diam ditempat. "Kalau mau ngomong sesuatu, langsung aja, nggak usah basa-basi."
"Aku mau min—"
"Minta maaf? Iya?" Jungkook mengangguk. Lisa tertawa menghina kepada Jungkook. Pandangan Lisa beralih ke arah lain. "Cukup ya Kuk, stop kayak gini, mau lo berjuang kayak gimana pun, gue nggak peduli!"
"Duduk dulu Lis, biar aku jelasin yang sebenarnya."
Lisa tetap menolak. Ia menepis tangan Jungkook yang dari tadi menggenggam tangan Lisa. "Jangan kayak gini! Gue nggak suka."
"Lisa."
"Apa?!"
Jungkook menghela nafasnya. Ia sangat kebingungan, harus berbuat apa.
"Lo kayak gini, biar gue balik sama lo lagi? Nggak akan pernah! Gue nggak mau kenal sama orang pengecut kayak lo!"
Jungkook menatap Lisa yang sudah meneteskan air matanya. "Lis, aku gini bukan karena aku maksain kamu jadi milik aku lagi. Aku cuma mau minta maaf, itu doang!"
Lisa menatap Jungkook dalam-dalam, dan masih meneteskan air matanya. "Terserah kamu mau bilang aku pengecut, cowo brengsek, pembohong, terserah Lis! Yang penting aku bisa minta maaf sama kamu, dan nggak ada benci diantara kita."
Lisa terdiam. Kali ini ia memilih untuk diam saja. Lisa menatap bunga yang sejak tadi Jungkook pegang.
"Aku tau aku salah, dan ak—"
"Iya lo salah! Salah besar!" Kata Lisa yang terisak.
"Dan aku nyesel Lis! Aku nyesel bikin kamu kayak gini! Hidup aku ancur setelah kamu pergi Lis, apa kamu puas dengernya?"
"Tujuan aku nemuin kamu disini, karena aku mau kita maafan aja, sekedar maafan! Bukan ngajak balik kayak dulu, karena emang itu yang kamu hindarin kan? Tapi apa? Kamu tetep nggak kasih aku waktu buat bicara sama kamu walaupun satu detik."
Jungkook memijit pelipisnya. "Duduk, aku mohon."
Ketika Lisa hendak pergi, ia akhirnya memilih untuk duduk dan mendengarkan Jungkook kali ini. Air matanya terus keluar, hatinya benar-benar sakit.
Jungkook mendekatkan dirinya agar bisa berhadapan. Ia memberi bunganya kepada Lisa, namun Lisa hanya memandangnya, tidak mengambil. "Ambil, aku mohon kamu ambil ini."
Mau tidak mau, Lisa mengambil bunga itu. Lisa berpikir, mengapa tiba-tiba Jungkook memberi bunga seperti ini. Dan tidak lupa, Jungkook memberi satu kertas yang sudah ada tulisan Jungkook untuk Lisa.
"Lisa, aku tau kamu bosan denger aku minta maaf terus sama kamu. Kamu bilang, kamu nggak akan mau ketemu sama aku lagi ataupun kenal." Jungkook menghela nafasnya panjang. "Kalau itu mau kamu, oke, aku akan pergi dan stop buat ngejar kamu lagi." Lisa langsung menatap Jungkook dengan tatapan sendu.
"Anggap ini hadiah terakhir buat kamu dari aku. Dan satu hal yang harus kamu tau."
Lisa terdiam, menunggu Jungkook melanjutkan ucapannya. "Awalnya emang aku nggak suka sama kamu, aku nolak tantangan itu. Tapi, makin kesini aku makin sayang sama kamu, aku suka sama kamu, dan aku nggak mau kehilangan kamu."
Tangisan Lisa sudah mulai pecah, dan tidak bisa menahan sesaknya karena menangis. Jungkook menggenggam tangan Lisa. "Semua kejadian yang kita alamin selama pacaran, nggak ada yang pura-pura Lis, aku tulus bikin kamu bahagia, karena kamu pun bikin aku bahagia."
"Jungkook! Stop! Gue nggak mau kayak gini! Gue mau balik." Kata Lisa dengan nada tinggi. Bukannya Lisa yang bangkit dari duduknya, justru Jungkook yang bangkit.
"Aku yang pulang, makasih buat semuanya, aku pergi, dan makasih udah nyempetin waktu buat datang kesini."
✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️
Dikit ya partnya? Pendek bet asli wkwk. Btw udah pada tau belum nih, kalau Blackpink comeback bulan Juni? Huhuhu can't wait!!
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days✔️
Fanfic"Tantangan buat lo pacarin Lisa cuma tiga puluh hari aja, setelah tiga puluh hari lo bisa bebas, lo boleh putusin dia." 2020, ©️rerelis02