Sore ini, Jungkook menghampiri pemakaman ibunya. Ia rindu, ia ingin menceritakan keluh kesahnya selama ini. Jujur saja, semenjak ibunya meninggalkan Jungkook sendirian di dunia ini, ia merasa hari-harinya buruk, dan tidak menyenangkan. Namun, setelah ia kenal dengan Lisa, ia menemukan kebahagiaannya lagi, seperti dulu ketika ibunya masih ada di dunia ini.
"Hai Mah." Kata Jungkook yang meletakan satu tangkai bunga di depan batu nisan ibunya.
Jungkook tersenyum, dan mengelus batu nisan itu. "Apa kabar Mah?"
"Mama tau nggak? Kalau Papa nikah lagi sama perempuan yang namanya Linda? Aku nggak suka Mah, rasanya aku mau Mama aja yang tetep jadi istri Papa, dan selalu jadi Mamanya Jungkook."
"Mah, Jungkook kangen banget sama Mama, Mama kangen nggak sama Jungkook? Jungkook lagi sedih Mah, pengen banget Jungkook meluk Mama saat ini juga." Jungkook meneteskan air matanya. Ia masih memandang batu nisan tersebut, kali ini benar-benar sangat rindu, sehingga hati Jungkook sangat sesak.
"Mah ... Jungkook lagi sayang sama seseorang, tapi sekarang mungkin Jungkook nggak akan bisa bersatu lagi sama dia karena kesalahan Jungkook."
Jungkook menunduk, dan terisak."Jungkook pengen banget ada dia disamping Jungkook sekarang."
"Mama tau nggak? Orang itu namanya Lisa, dan dia cantik banget Mah, dia wanita yang aku sayang setelah Mama, awalnya memang benci Mah, tapi justru Jungkook nggak mau kehilangan Lisa."
Tangisan Jungkook semakin pecah, ia berusaha untuk menangkan dirinya, namun tetap saja hatinya sakit.
"Aku nyesel Mah, aku nyesel banget, apa yang harus aku lakuin ke dia?"
***
Sesuai permintaan Lisa, Mawar datang untuk menemani Lisa hari ini. Entah apa yang ingin di ceritakan oleh Lisa, Mawar tetap mendengarkan.
"Jadi ... lo mau cerita tentang sesuatu?" Lisa menggelengkan kepalanya. "Terus? Muka lo kayak sedih, kenapa?"
"Gua cuma pengen ada temen ngobrol aja, gue nggak sedih."
Mawar hanya menganggukan kepalanya, lalu ia menatap Lisa karena mata Lisa yang sangat lesu. "Lis, maaf kalau kemarin pas lo sedih, gue nggak ada di samping lo, karena gue takut lo nggak bisa diganggu."
Lisa menatap Mawar dan tersenyum. Lalu ia mengelus pundak Mawar. "War, nggak usah ngomong gitu, kemarin juga gue lagi pengen sendiri, maaf udah bikin lo sama Jeni khawatir."
Hening. Mawar masih menatap Lisa dengan kasihan. Tidak biasanya Lisa mengalami kondisi seperti ini, Mawar sangat kenal dengan Lisa yang seperti apa. Dan Mawar tidak bisa mengatasi jika ini pertama kalinya Lisa mengalami sedih seperti ini.
"Gue ... gue udah benci sama dia." Mawar pun menegakan tubuhnya.
"Dia? Siapa?"
"Jungkook."
Mawar sudah tau jawabannya. Walaupun Mawar tidak tau detail permasalahan mereka, namun Mawar sangat mengerti perasaan Lisa. "Jadi bener, yang Jimin bilang ke gue? Kalau lo cuma dijadiin tantangan?"
Lisa mengusap wajahnya kasar. "Dan gue baru tau itu setelah Jefri dan Kak Doyoung yang ngasih tau, kenapa lo nggak kasih tau gue?"
Mawar bingung untuk menjawabnya. Ia menghela nafasnya, "Gue nggak bermaksud kayak gitu, tapi ini suruhan Jimin." Lisa hanya tertawa menghina. Mawar menjadi takut jika Lisa akan marah padanya. Bukan hanya Mawar yang mengetahui soal ini, tetapi Jeni pun iya.
"Apa hubungan lo sama dia ... udah putus?" Kata Mawar memecahkan keheningan. Lalu Lisa mengangguk.
"Gue nggak akan pernah mau lagi sama dia, dan gue nggak mau kasih dia kesempatan."
"Lis, denger gue." Mawar meraih pundak Lisa agar Lisa bisa menghadap Mawar. "Memang gue tau, lo sakit hati banget sama dia, i feel you. Tapi, kalau suatu saat lo kangen sama dia atau sayang lagi sama dia, lo nggak nyesel apa yang barusan lo bilang?"
Lisa tidak menjawab. Hanya menunduk.
"Liat gue." Mawar mengangkat dagu Lisa agar menatap Mawar kembali. "Dia nyesel giniin lo, dia nyesel pura-pura sayang sama lo. Tapi Lis—"
"Jadi selama ini dia pura-pura sayang sama gue?"
Mawar menggeleng. "Bukan, awalnya emang iya dia pura-pura, tapi dia jadi sayang beneran sama lo Lis."
Lisa meneteskan air matanya kembali, namun Mawar menghapus air mata Lisa. "Satu yang harus lo tau, dia sayang sama lo, gue tau ini dari Jimin. Hidup dia ancur setelah lo pergi dari dia."
"Apalagi, Hana sekarang ada dirumah dia War."
Mawar mengangguk, karena sudah mengetahui soal itu juga. "Gue tau, gue tau soal itu."
"Gue harus apa?"
"Lis, kasih dia kesempatan buat bicarain baik-baik sama lo. Lisa yang gue tau itu, orang yang sabar, dan bisa ngertiin orang lain."
Dengan cepat Lisa memeluk Mawar sembari menangis di dalam pelukannya. "Makasih War, makasih banget."
✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️
Kemaren ada yang berhasil nebak, Jefri itu sebenarnya siapa wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days✔️
Fanfiction"Tantangan buat lo pacarin Lisa cuma tiga puluh hari aja, setelah tiga puluh hari lo bisa bebas, lo boleh putusin dia." 2020, ©️rerelis02