[24]

1.1K 86 7
                                    

"Aku nggak sengaja, aku cuma kelebihan masukin cairan infus." elak Daniel membela diri.

"Itu kelalaian dalam bekerja seharusnya kamu dipenjara!Sampai kapan kamu mau nutupi dosa kamu dan bersembunyi dibalik jas dokter kamu hah?" kalimat savage Jin membungkam Daniel, dia memang salah, tapi Daniel bersumpah demi Tuhan jika dia benar-benar tidak sengaja membunuh Papa Sinb.

Urusan tentang Papa Sinb, Daniel pernah menangani Papa Sinb yang mengidap penyakit dalam.

"Selain itu secara nggak langsung kamu sudah bohong sama sahabat kamu sendiri."

"Terserah, aku nggak bakal biarin rencana biadab kamu terjadi."

"Dan kamu mau nutupi semua itu?"

"Aku nggak bisa lihat Heejin terluka. Aku nggak mau ngelakuin itu dan rencana kamu nggak bakal berhasil."

"Apa kuasa kamu? Kenyataannya aku berhak atas semua itu, semua yang kita berdua tahu ralat kita dan Jungkook tahu." ucap Jin, membuat Daniel semakin emosi pasalnya memang Jin mampu melakukan hal itu. Jika saja Jin tidak mengikatnya seperti ini, mungkin sekarang mereka sedang bergulat, dan Daniel merasa sangat puas melampiaskan amarahnya.

"Urusi dosa kamu baru ngurusi masalah orang lain!" Jin menyepak kursi yang Daniel duduki membuat Daniel dan kursi itu terjatuh kesamping.

"Akhh." ringis Daniel kesakitan.

"Itu semua bakal terjadi, tunggu hari nya Kang Daniel." setelah itu Jin keluar dari ruangan tersebut mengunci pintunya dengan rapat.

"Sialan kamu Kim Seok Jin!" pekik Daniel berusaha melepaskan ikatan ditubuhnya.

Daniel tidak habis pikir dengan pria bernama Kim Seok Jin, dia seorang psikopat gila. Daniel tidak menyangka bahwa Jin menyiapkan rencana gila yang akan melukai seseorang hanya untuk bermain-main dan memenuhi obsesi nya.

 Daniel tidak menyangka bahwa Jin menyiapkan rencana gila yang akan melukai seseorang hanya untuk bermain-main dan memenuhi obsesi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kang Daniel?" gumam Jin saat tidak mendapati sosok Daniel dalam ruangan itu. Matanya kembali menelisik ruangan tersebut memastikan bahwa dokter sialan itu tidak kabur. Tapi matanya benar-benar masih jelas, bahkan deru napas Daniel tidak terdengar diruangan sepi itu.

"Sial, mau bermain-main dengan aku ternyata."

Jin kemudian merogoh ponsel dikantung celananya lalu mendekatkan ponsel itu pada telinganya. Dia menelepon seseorang, yang tidak lain adalah anak buahnya.

"Kang Daniel kabur cari dia. Jangan temui aku kalo kalian nggak mendapatkannya. Atau keluarga kalian jadi korban." titah Jin penuh ancaman, lalu mematikan sambungan telepon tersebut.

Ada banyak suruhan Jin yang bisa dia perintahkan kapan pun dia mau, mereka yang bekerja pada Jin mendapatkan upah yang sangat fantastis, tapi jaminannya juga tidak main-main. Entahlah sudah berapa banyak orang yang Jin bunuh, dan Jin tipu.

After Losing || KTH ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang