Chapter 9

161 14 2
                                    


"UNTUK APA ORANG ITU DATANG MAH" Bentak zoya sambil menangis tidak karuan

Mereka yang melihat zoya menangis seperti itu hanya bingung ingin melakukan apa.

"Sayang duduk dulu kita bicara ya" Ajak sang mama dengan pelan

Zoya menggeleng sangat kecewa "Aku gak akan pernah sudi duduk berduaan sama orang yang udah sama sekali gak pernah nanyain kabar aku"

Ya. Yang datang saat ini adalah ayahnya yang sudah lama tidak berjumpa dengan zoya ataupun keluarganya. Zoya membenci ayahnya bahkan sangat.

Ayahnya mendekati zoya, terlihat memang dari sorot mata ayahnya. Ia sangat merindukan putri kecilnya yang sangat manja, bukan berarti ia tidak pulang selama itu tanpa alasan semuanya sudah pasti ada alasannya.

"Nak ayah kangen sama putri kecil ayah" Ayahnya yang sudah mengeluarkan air matanya.

"Gak anda bukan ayah saya, stop panggil gue putri lo. Gue gak akan pernah sudi punya ayah yang kejam kayak lo!" Teriak zoya yang sangat menggema diruang tamu. Bahkan, para pelayanannya pun menyaksikan pertengkaran hebat itu.

Selesai zoya mengatakan itu tiba-tiba.

Plakk.

Pipi zoya terasa panas dan merah

"Jaga ucapan lo dia itu ayah kita!" Bentak Ando yang telah menampar Zoya. Zoya menggeleng tidak percaya dengan sikap abangnya itu, Ando tidak pernah menampar atau bahkan membentak Zoya tapi sekarang Ando benar-benar dibuat kesal dengan ucapan adiknya itu.

"Ando tidak seharusnya kamu seperti itu" Mamanya mengomel kepada Ando

"Kalian semua gak pernah ngerasain apa yang aku rasain, selalu ditinggal sendirian dirumah, gak ada yang perhatian kayak dulu lagi, selalu manjain aku kayak dulu lagi. GAK ADA" Teriak zoya yang sudah muak dengan semua ini

"Lo udah dewasa zoya, gak seharusnya bersikap kekanak-kanakan seperti ini" Ucap Ando yang sudah mulai reda emosinya.

"Kalian semua jahat sama aku, kalian semua gak sayang sama aku lagi"kata zoya yang melihat kosong pandangannya ke depan.

Ayahnya menggeleng seraya mendekat " Ayah sayang sama zoya"

"Gak ayah gak sayang sama zoya, bahkan, ayah gak pernah nanyain kabar aku lagi sekarang"

"Ayah punya alasan sayang dengan semua ini"imbuh sang mama sambil mengelus rambut zoya.

Zoya terkekeh sinis lalu menggeleng " Alasan apa? Kasih tau zoya"

"Suatu saat sayang gak sekarang" Ucap ayahnya

"BASI TAU GAK LO" Zoya sudah benar-benar muak semua orang selalu mengatakan suatu saat nanti kamu akan tau. Lalu Zoya meninggalkan ayahnya, mamanya dan Ando, ia pergi kekamar nya untuk menenangkan hatinya yang sedang kacau.

••••FZ••••

Hancur. Saat ini Zoya benar-benar hancur, kamarnya saat ini bisa dibilang bukan seperti kamar tapi seperti kapal pecah barang yang sudah berhamburan, kaca yang sudah pecah, penuh dengan tissue yang zoya buang ke sembarang arah. Saat ini, zoya bingung harus bercerita kesiapa.

Ingin sekali rasanya ia memeluk ayahnya tadi, mengatakan bahwa ia sangat rindu dengan sosok cinta pertamanya. Tapi semua karna keadaan yang membuat semuanya rumit seperti ini. Bahkan, ia tidak percaya dengan Ando yang menamparnya tanpa meminta maaf ke Zoya.

Zoya memejamkan matanya tapi nihil matanya tidak ingin dipejamkan,ketika matanya ia pejamkan ia selalu terbayang akan tamparan Ando tadi. Lalu ia memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Friendzone [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang