BAPER❤️

10.4K 780 17
                                    

Jangan lupa untuk meletakkan vote dan komen 🙏☺️ makasih

Kalo ada typo tandai aja.

.
.
.
.
.
.

~~~Apartemen~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~Apartemen~~~

Guling kanan, guling kiri. Balik kanan, balik kiri. Bintang lagi misuh-misuh di kasur kamarnya dia gak bisa tidur. Dia lagi kepikiran Anin terus menerus, kayaknya tuh cewek suka bet bersarang di pikiran Bintang.

*Flashback*

Bintang cs lagi di Omelin pak Sumo selaku guru BK. Gara-gara mereka ketahuan melubangi tembok belakang sekolah, lebih parah lagi mereka ngebuat lobang ditengah tembok. Katanya biar mereka lebih mudah kalo mau bolos tinggal masuk tuh lobang gak usah pake loncat segala keatas tembok yang lumayan menjulang tinggi. Itu membuat Sumo murka dengan tingkah ajaib mereka. Saat Sumo masih menceramahi mereka, ada seseorang gadis cantik masuk.

Seperti slow motion kayak di film-film Drakor, waktu Bintang ngeliat tuh cewek. Dimulai dari matanya yang indah, dan juga bibirnya yang begitu lovely. Uraian rambutnya yang terkena mata indahnya. Itu sangat cantik menurut Bintang. Gadis itu tersenyum kepada Sumo menampilkan lesung pipi di kedua pipinya. Di bagian kiri dan kanan membuat Bintang ikutan senyum melihatnya.

Bintang menangkap semua pergerakan gadis itu, dari cara dia berjalan sangat feminim sekali. Dan cara dia memberikan dokumen entah itu isinya apa, Bintang juga gak perduli. Dia cuma perduli satu! Siapa nama gadis cantik itu.

"Ehh Anin, ada apa?"

"Laporan tentang keorganisasian pak. Kak Jen gak masuk, jadi dia nyuruh Anin buat ngasih ini sama bapak."

"Jadi namanya Anin, cantik kayak orangnya." Cetus Bintang membuat semuanya menatap dia.

"Kamu itu yah Bintang, soal gombalin orang aja encer banget. Kalo soal belajar aja bego banget!" Ucapan sumo cukup sarkasme. Ngomong kasar aja mereka jarang denger atau bahkan gak pernah didenger. Apalagi ngomong baik-baik sama mereka gak bakalan masukin ke telinga pisan.

"Tapi yah pak, kayaknya mulai sekarang saya bakalan rajin belajar. Soalnya pengen belajar jadi yang terbaik buat Anin."

Sahabat-sahabat Bintang pada bersorak cie-cie, cuit-cuit. Maklum masih bocah SMA. Pada heboh banget mereka kayak nonton konser.

"Udah diem-diem! Ini bukan pasar malam." Omel Sumo.

Anin melihat kearah gerombolan Bintang yang lagi duduk dengan bermacam-macam gaya. Ada yang lagi nguap, ada yang lagi ngupil dan ada juga yang lagi ngorek telinga. Pokoknya tingkah mereka tuh bikin semua orang geleng-geleng kepala. Begitupun dengan Anin.

BAPER {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang