BAPER❤️

6.2K 465 58
                                    

Jangan lupa untuk meletakkan vote dan komen 🙏☺️ makasih

Kalo ada typo tandai aja.

.
.
.
.
.
.

~~~~~Rumah keluarga Hepburn~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~Rumah keluarga Hepburn~~~~~~

Agasa menangis sejadi-jadinya sambil memeluk tubuh Clara. Sambil di gebukin pula. Sakit itu pasti, tubuhnya dijadikan samsak apalagi jadi lampiasan emosi Agasa. Tapi Clara memilih diam saja. Karena dia tau kalo sahabatnya sedang meluapkan emosi. Clara juga membalas pelukan Agasa, jadi kedua bocah itu saling memeluk satu sama lain.

Jean hanya bisa mengusap punggung Agasa, agar sedikit meredamkan emosi sahabatnya. Mereka bertiga emang sedang berkumpul di kamar Audrey. Sedangkan Bintang tidak tahu anak itu kemana, tidak ada kabar pula. Gadis itu sepertinya marah atau kesal dengan perkataan mereka. Makanya Bintang tidak ikut kumpul dengan mereka saat ini.

"Kenapa sih Papah gue gak pernah ngerti apa mau gue?!! Emangnya dia pikir jadi gue itu gak capek apa?!! Harus terus-menerus turut patuh sama perkataannya!!!"

"GUE CAPEK!!!"

"Gue tahu Sha! Jadi Lo pasti capek tertekan juga. Tapi mau kayak gimana lagi? Orang tua tetap orang tua. Ingin yang terbaik untuk anaknya." Ucap Jean masih dengan mengusap punggung Agasa. Clara sedikit senyum, semenjak pacaran dengan Audrey. Jean lebih dewasa sifatnya daripada Jean yang dulu paling manja diantara mereka.

Agasa melepaskan pelukannya, menatap Clara dan Jean silih berganti. "Tapi mereka lupa dengan kebahagiaan gue."

Clara menghapus air mata Agasa, dia mengelus rambut sahabatnya yang sudah seperti adik untuk Clara. "Mungkin kehidupan Lo berat Sha, tapi Lo harus tetap semangat. Karena Lo punya kita! Walaupun kita gak tinggal di negara yang sama atau mungkin sulit buat ketemu. Kita kan masih bisa komunikasi lewat hape. Jadi Lo gak usah sedih cuma karena pisah dan gak tinggal bareng lagi sama kita."

Mendengarnya saja Agasa linu dan sakit, jika bener-bener dia terpisah dengan sahabat-sahabatnya bagaimana? Agasa tidak ingin itu. Dia sudah sangat ketergantungan dengan mereka, tidak mudah dapatkan sahabat yang tulus dan bisa menerima apa adanya kayak mereka.

Agasa memang sudah bilang kepada Papahnya jika dia ingin kuliah di Indonesia saja bersama sahabatnya. Dan Clara meminta izin, eh! Bukannya di izinkan Agasa malah di tampar. Dan perkataan Papahnya tidak dapat dibantah sama sekali.

Jean masih betah mengusap punggung Agasa, sambil memeluk gadis itu dari samping. "Lo gak sendiri kok Sha! Dan jangan pernah anggap diri Lo sendirian. Lo punya kita, dan kita akan tetap bersama selamanya."

BAPER {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang