Angkasa melangkah mondar-mandir didepan kamarnya, entah kenapa ia malah merasa bersalah pada gadis itu.
Angkasa akui dirinya memang sangat keterlaluan tapi ia tidak tau apa yang sudah ia perbuat malah menjadi seperti ini.
"Kenapa sayang?"tanya Hana bingung sambil membawa nampan cemilan di piring.
"Mom"panggil Angkasa ragu.
Hana tersenyum"ada apa? Kenapa kau terlihat begitu gelisah?"tanya nya.
"Ada sedikit masalah"ucap Angkasa ragu, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Masalah seperti apa?"tanya Hana.
"Itu---"
"Mom"panggil Bintang, ia keluar dari kamarnya.
Hana tersenyum"ini cemilan mu, lain kali jangan terlalu serius belajar sayang. Kau juga harus makan"ucapnya.
Bintang mengangguk lalu mengambil alih nampan yang berada di tangan Hana lalu ia mengecup kening Hana dan kembali masuk kedalam kamarnya.
"Jadi mau cerita pada mommy?"tanya Hana pada Angkasa.
"Ehm, sepertinya nanti saja"ucap Angkasa sambil mengecup pipi Hana dan memasuki kamarnya.
Hana menatap bingung sambil menggelengkan kepalanya lalu ia turun menuju ruang tamu.
"Aku pulang"ucap Alvaro.
Hana tersenyum lalu ia mengambil jas dan tas kantor Alvaro"mandilah dulu"ucapnya.
"Ok sayang"Alvaro mengecup pipi Hana"dimana yang lain?"
"Bintang,Angkasa ada di kamar. Aksa pergi bermain dengan teman nya"ucap Hana.
Alvaro mengangguk lalu berjalan menuju kamar nya untuk membersihkan diri.
"Mom"panggil Bintang.
Hana menoleh"ada apa sayang?"tanya nya.
"Aku lapar"ucap Bintang membuat Hana tersenyum.
Namun saat akan berjalan mendekati Bintang tubuhnya di peluk erat oleh Bintang sampai terdengar suara pecahan kaca.
Prangg~
Bintang melepaskan pelukannya"mom jangan bergerak"ucapnya.
"Kau bisa terluka nanti"sambung Bintang.
Hana terkejut sepertinya ada yang melempar sesuatu kearah jendela rumahnya dengan sengaja.
Alvaro dan Angkasa datang dengan wajah panik"ada apa ini?"tanya Alvaro sambil memeluk tubuh Hana.
Bintang hanya diam lalu mengambil batu yang terbungkus kertas, ia membukanya.
Bintang mengerutkan keningnya surat berisi ancaman untuk Aksa, ia menatap nyalang sekarang ia tau siapa yang menyerang rumahnya.
Bintang berlari tanpa memperdulikan Hana yang memanggilnya.sembari membawa kunci motornya dan tak lupa menarik kerah baju Angkasa agar ia ikut dengannya.
"Oi! Kenapa kau menarik baju ku?"ucap Angkasa kesal.
"Naik"ucap Bintang dingin.
Angkasa menurut dan hampir terjengkang ke belakang karena Bintang langsung menancapkan gas motornya dengan kecepatan tinggi.
"Apa kau gila?!"ucap Angkasa marah.
"Diamlah! Aksa dalam bahaya"ucap Bintang dingin.
Angkasa terdiam lalu Bintang menambah kecepatan motornya agar cepat sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG ✅✅[SEGERA TERBIT]
Teen Fiction"Disini kalian harus menjauhi tiga pria jika tidak mau terkena masalah disini,"ucap Vera. "Siapa?" tanya Sinta. "Yang pertama, ia bernama Bintang Orion. Kau harus menjauhinya. Ia sangat berbahaya," ucap Vera. "Seberapa (besar) bahayanya?" tanya Alas...