12.

18.9K 1.1K 95
                                    

Alasyan yang baru saja keluar dari kelas langsung di hadang oleh Angkasa.

"Pergilah!" ucap Alasyan sambil berusaha menghindar. Angkasa tetap menghadang didepannya.

"Dengarkan aku dulu," ucap Angkasa sambil menahan tangan Alasyan.

Alasyan langsung menepis tangan Angkasa, "Pergilah. Aku tidak mau bertemu denganmu," ucapnya.

"Aku ingin berbicara padamu," ucap Angkasa.

"Tidak ada yang harus kita bicarakan, aku muak melihatmu," ucap Alasyan dengan dingin membuat tubuh Angkasa tersentak.

"Yang melakukan itu semua bukan aku," ucap Angkasa sambil menggenggam tangan Alasyan.

Alasyan mengangkat alisnya, "aku tidak percaya," ucapnya sambil melepaskan tangan Angkasa yang memeganginya.

Angkasa memegang kedua bahu Alasyan, "Apa yang harus aku lakukan agar kau percaya padaku?" tanya nya.

Alasyan memberontak lalu menatap Angkasa kesal, "aku tidak butuh buk---hmphh," Alasyan menatap melotot kearah Angkasa saat pria itu memegang wajahnya dan mendaratkan sebuah ciuman.

Angkasa memegang kedua pipi Alasyan, ia mencium gadis itu tepat di bibirnya.

Alasyan berusaha mendorong tubuh Angkasa namun pria itu memeluk pinggang dan tengkuknya.

"Brengsek!!" saat Alasyan akan melayangkan pukulan kearah wajah Angkasa namun tangannya ditahan oleh pria itu.

Angkasa menyudutkan tubuh Alasyan pada tembok lalu kembali menarik dagu Alasyan dan mendaratkan ciuman lagi di bibir gadis itu.

"Hmphhh..." air mata Alasyan keluar begitu saja membuat Angkasa langsung melepaskan ciumannya.

Angkasa menyatukan keningnya dengan Alasyan, "jangan menangis lagi," ucap nya.

"Kau brengsek!! Aku membencimu," lirih Alasyan sebelum tubuhnya kehilangan kesadaran.

Angkasa langsung menangkap tubuh Alasyan yang hampir merosot kebawah.

"Aku hanya menciumnya, tapi dia langsung pingsan," gumam Angkasa, lalu ia pun menggendong tubuh Alasyan dan membawanya menuju ruang kesehatan.

"Sepertinya aku benar-benar brengsek," ucap Angkasa pelan.

"Mencium seorang gadis tanpa persetujuan nya, tapi ini juga ciuman pertamaku," Angkasa terkekeh pelan.

Lalu ia membaringkan tubuh Alasyan pada salah satu kasur dan menyelimuti tubuhnya.

Angkasa mengelus rambut surai Alasyan lalu ia mencium kening nya.

"Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu tadi," bisik Angkasa sambil mengelus pipi Alasyan.

"Kau tau itu adalah ciuman pertamaku, aku tidak tau apa itu ciuman pertamamu juga?" ucap Angkasa sambil terkekeh.

"Yang harus kau tau sekarang adalah aku menyukaimu," bisik Angkasa lalu berdiri.

"Dan aku tidak akan pernah melepaskanmu," sambungnya sambil mengecup pipi Alasyan. Angkasa pun keluar dari ruangan tersebut.

"Orang-orang itu harus di beri pelajaran," ucap Angkasa dengan tangannya terkepal.

"Mereka sudah membuat Alasyan membenciku, keterlaluan," desis Angkasa sambil memukul dinding di sampingnya.

"Akan aku habisi, tidak peduli jika Bintang akan marah padaku," Angkasa menatap dingin.

"Mereka harus mendapatkan ganjaran dari perbuatan mereka,"

∆∆∆

BINTANG ✅✅[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang