Aksa baru saja menginjakan kakinya di sebuah club malam, ia ingin mencari suasana yang lebih enak menurutnya.
Aksa duduk di dekat bar dan memandangi sekitarnya yang sudah ramai dengan desakan banyak orang yang gila sedang menari di tengah-tengah lantai dansa.
"One martini please."ucap Aksa kearah wanita yang nampak sedang membersihkan gelas.
"Ok akan aku-----Aksa?"Achi membulatkan matanya saat melihat Aksa duduk di dekatnya.
"Kau lagi"ucap Aksa datar.
Achi menggerutu kesal, kenapa ia harus bertemu dengan pria yang paling ia hindari itu.
Achi membuat minuman yang Aksa pesan dengan membelakangi Aksa ia tengah mengumpat kesal.
"Ini"ucap Achi sambil memberikan satu gelas kearah Aksa.
Aksa meminumnya hingga tandas, lalu ia menatap Achi yang sibuk meracik minuman lain nya. Tangan gadis itu terlihat sangat lihai dalam hal meracik sesuatu.
"Hey, aku pesan koktail"ucap seseorang duduk di samping Aksa.
Achi mengangguk lalu ia membuatkan minuman yang pria itu pesan, saat akan memberikan gelas tangannya tertarik.
"Kau cukup seksi, mau menemani ku sebentar?"pria itu mengedipkan matanya kearah Achi.
"Maaf, aku disini hanya bekerja bukan untuk menjadi teman tidur mu"ucap Achi datar.
"Sial---"
Aksa melepaskan tangan pria itu dengan kasar"jika dia tidak mau jangan kau paksa."ucapnya.
"Siapa kau? Beraninya kau menghalangi ku"ucap pria itu marah.
"Untuk apa aku memberitahu nama ku pada sampah sepertimu"ucap Aksa pedas.
Saat pria itu akan melangkah maju mendekati Achi, Aksa menghalanginya dengan berdiri di hadapan Achi.
"Pergi! Sebelum aku memukul mu hingga kau sekarat nanti"ancam Aksa.
"Awas kau!"pria itu pergi dengan wajah kesalnya membuat Achi bernafas lega.
"Terima kasih"ucap Achi sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Siapa yang melindungi mu? Aku hanya tidak ingin melihat pemandangan menjijikan di hadapan ku"ucap Aksa.
Achi mengumpat kesal, ia menyesal karena merasa tersentuh dengan perlakuan Aksa yang terlihat manis tadi.
Aksa tersenyum tipis melihat Achi yang kini tengah mengumpat disana.
Satu jam kemudian Aksa keluar dari sana, ia harus kembali pulang jika tidak ia akan mendapat pukulan lagi dari Bintang karena membuat Hana khawatir.
Saat keluar ia melihat Achi nampak berjalan di jalanan yang begitu sepi lalu Aksa menghentikan motornya di hadapan Achi.
"Naik"ucap Aksa sambil memberikan helm untuk Achi.
"What---"
"Naik atau tidak?"tanya Aksa datar.
Achi menatap helm di tangannya lalu menatap kearah Aksa, apa ia harus menerima tumpangan Aksa? Atau memilih berjalan kaki untuk pulang?
"Kalau kau tidak mau silahkan, aku tidak bisa menjamin kau akan baik-baik saja nanti"ucap Aksa.
"Tu-tunggu! Aku akan naik"ucap Achi takut.
Aksa tersenyum tipis"dasar gadis penakut."
∆∆∆
Alasyan nampak tengah membersihkan halaman rumahnya tanpa tau Angkasa datang dan menatap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG ✅✅[SEGERA TERBIT]
Genç Kurgu"Disini kalian harus menjauhi tiga pria jika tidak mau terkena masalah disini,"ucap Vera. "Siapa?" tanya Sinta. "Yang pertama, ia bernama Bintang Orion. Kau harus menjauhinya. Ia sangat berbahaya," ucap Vera. "Seberapa (besar) bahayanya?" tanya Alas...