Suara burung terdengar merdu, angin berhembus dengan lembut, hangat mentari mulai menyinari permukaan bumi. Mata sayu gadis tersebut mulai mengerjab dengan rasa kantuk yang masih menyerangnya diapun langsung menuju kamar mandi tanpa melihat sekelilingnya.
Saat keluar kamar mandi bayi berusia 3 tahun sedikit menangis karena merasa ditinggal, ia pun langsung menggendong adiknya membawa kebawah dan memberikannya pada ART nya. "Baru bangun non, itu bibi sudah siapkan sarapannya" ucapnya dan menunjukan makanan yang berada dimeja. "Iya bi entar aku makan" senyumnya dan langsung balik ke kamarnya.
Saat pintu kamarnya terbuka, tidak ada sosok yang menemaninya kemarin matanya menglihat sekelilingnya mencari keberadaan sosok tersebut. 'dia pergi kemana ya?' batinnya bertanya. Tanpa pikir panjang Ayumi langsung menuju lemarinya mengambil baju celana dan langsung menuju kamar mandi untuk memulai ritualnya.
Ayumi keluar kamar mandi dengan celana pendek dan kaos biasa rumah. Matanya masih mencari sosok sesshomaru yang hilang entah kemana lagi. "Ih dia hilang mulu, udah tau aku lagi" belum selesai menjawab. "Siapa 'dia' yang kau sebut Ayumi?" Suara berat nan khasnya membuat gadis tersebut menengok kebelakang dan malu.
"Ehhh..... Eng-engga kok, hehehe" ucapnya canggung dengan cengiran khasnya. Sesshomaru menaikkan satu alisnya dan berjalan mendekatinya. Ayumi sedikit mundur hingga tubuhnya menyentuh dinding dibelakangnya. "Kenapa?" Tanyanya yang mulai gugup. Sesshomaru hanya mengusap lembut pipinya chubbynya dengan senyum tipis dibibirnya.
Wajah Ayumi merah merona dengan kelakuan lembut sesshomaru. Inuyokai itu menyentuh dagunya dan mendongakkan nya. "Aku tidak akan pergi kemana mana. Bukan kah sudah ku bilang. Jika kau merasa risau. Ataupun gelisah panggillah nama Sesshomaru ini. Aku akan datang menemuimu" ucapnya mengulangi perkataan yang pernah ia ucapkan.
Ayumi tersenyum senang. Sebenernya ia tidak dapat menahan diri jika berdekatan dengan sesshomaru, hal yang sebenernya ia harapkan adalah mendapat balasan cintanya dari Sesshomaru. Tapi yang akan membalas cinta nya bukan Sesshomaru.
Gadis itu hanya mengulum senyumnya ketika mengingat hal itu. Tangannya menggenggam erat tangan kekar sesshomaru. "Aku ingin sekali mendengar cerita darimu tentang kehidupanmu dizaman sengoku. Kamu mau menceritakan?" Ucapnya dengan senyum memohon. "Kehidupanku sama aja, tidak ada yang menarik. Apalagi tentang masa sengoku jidai" ucapnya membuat gadis itu semakin penasaran dengan dirinya.
"Please aku mohon kamu mau ya?" Ucapnya yang mencium pipi sesshomaru. Inuyokai itu hanya menghela nafasnya pelan. "Baiklah" ucapnya membuat Ayumi langsung memeluknya. "Yauda kamu bisa menceritakan nya sekarang. Tapi kita pindah yuk di kasur aku" sesshomaru hanya mengangguk dan mereka langsung berpindah ke kasur empuk milik Ayumi. Ayumi menyenderkan tubuhnya dipelukan hangat sang yokai.
"Yauda mulai" ucapnya. Sesshomaru mulai menceritakan dongeng. "Jauh sebelum masa sengoku jidai, jauh sebelum aku menjadi daiyokai. Ada Siluman Hebat bernama Inu no Taisho. Siluman itu adalah ayahku sendiri. Tidak ada satupun siluman yang dapat menandingi kehebatannya dalam bertarung maupun aura silumannya. Dia adalah orang yang sangat bar bar, sudah banyak wilayah yang tunduk kepadanya. Karena kekuatannya dia bisa menaklukkan siluman betina InuKimi ibuku. Ibuku mengakui kehebatannya dan mulai menyukainya. Sebelum mereka menikah ayahku sudah mempunyai pedang yang berasal dari dasar neraka bernama 'Sounga' pedang kematian yang selalu menjadi incaran para siluman dan manusia diwaktu itu. Tapi ayahku tidak ingin terjadi pertumpahan darah lagi. Saat ayahku sudah mendapatkan pedang tersebut dia membuat perdamaian 2 dunia antara manusia dan siluman. Tetapi sejak aku lahir dan 200 tahun saat aku tumbuh menjadi daiyokai muda di tanah barat. Banyak manusia dan siluman mengibarkan bendera perang kembali. Dan ayahku pergi berperang setiap harinya membuat perdamaian di kedua dunia tersebut. Tetapi waktu telah berganti banyak siluman kuat melampaui pendahulunya. Tetapi ayahku tidak akan kalah dengan zaman pikirku waktu itu. Ayahku berperang di setiap wilayah mengibarkan bendera perdamaian kembali, tetapi ayahku ditipu dengan mengepung pasukannya. Ayahku masih bisa selamat dengan bantuan sounga. Saat ayahku sedang terluka parah, dia bertemu dengan putri kerjaan bernama Izayoi. Wanita yang merebut hati ayahku untuk mencintai manusia. Sejak pertemuannya dengan Izayoi ayahku sering pergi keluar istana untuk bertemu istri barunya. Dan sejak bertemu dengan manusia itu, ayahku membuat 2 pedang yang berasal dari taringnya sendiri. 'Tenseiga' dan 'Tessaiga' 2 pedang yang menghubungkan satu sama lain. 2 pedang penguasa surga dan dunia. Dan dua pedang yang bisa mengendalikan sounga. 'Tenseiga' pedang yang kubawa saat ini berasal dari surga, pedang yang bisa menyelamatkan 100 nyawa dengan sekali tebasan. Tetapi hanya bisa menyelamatkan satu kali. 'Tessaiga' pedang dunia yang bisa membunuh 100 siluman dalam sekali tebasan. Pedang itu dipegang adik tiriku yang seorang hanyo, Inuyasha. Tetapi pada saat Inuyasha lahir. Ada pemberontakan dari wilayah selatan, yang menjadi lawan ayahku adalah Ryukotsusei. Dia adalah daiyokai naga yang mampu membuat ayahku terluka sangat fatal dan menyebabkan kematiannya. Tetapi pada saat itu aku menyimpulkan yang menyebabkan kematiannya adalah istri manusia dan adik tiriku yang merupakan seorang hanyo lemah tak berguna. Saat Inuyasha menjadi remaja pada umumnya dia menyukai seorang pendeta bernama Kikkyo. Tapi bodohnya mereka berdua ditipu oleh hanyo licik yang awalnya seorang manusia bernama naraku. Inuyasha di segel oleh Kikkyo dan Kikkyo diserang oleh naraku yang yang menyamar jadi Inuyasha. Luka yang diterimanya berakibat fatal untuk seorang manusia. Dan Inuyasha disegel di Pohon Keramat selama 50 tahun. Saat adikku sudah dilepas segelnya oleh pendeta dari masa depan bernama Kagome. Aku mendapat info bahwa pedang ayahku disegel Dimata kanan Inuyasha. Pada saat itu aku memutuskan untuk membunuh Inuyasha dan mengambil pedang tersebut. Karena waktu itu aku merasa, aku ditelantarkan oleh ayahku karena aku diwariskan pedang yang tak berguna bernama 'Tenseiga' jadi pada saat itu aku memutuskan mencari 2 pedang terkuat milik ayahku tersebut. Saat aku bertemu dengan Inuyasha aku mencuri segel yang menghubungkan batas dunia dan akhirat. Dan disitulah makam ayahku. Pedangnya ditancapkan di dalam tubuh ayahku. Pada saat aku mencoba mengambil pedang itu. Pedang itu memiliki kekkai yang hanya dapat dipegang oleh pemiliknya. Pada saat itu Inuyasha mampu memegang pedang itu dan memotong lengan kiriku. Aku terluka parah dan kehilangan lengan kiriku. Tapi aku tidak putus asa, dengan ketidaksengajaanku aku bertemu hanyo bernama naraku. Yang pada saat itu aku tidak tau asal usul. Karena pada waktu itu pikiranku sedang terbawa emosi karena kehilangan pedang dan tangan kiriku. Akhirnya aku membuat kesepakatan dengan dia. Aku menggunakan lengan manusia yang sudah ditanamkan serpihan Shikon no Tama. Aku bisa memegang pedang tesseiga hanya saja aku kalah dalam pertarunganku karena waktu itu. Pendeta yang berasal dari masa depan bernama Kagome memiliki kekuatan spiritual yang sangat kuat. Saking kuatnya tesseiga kehilangan kekuatannya sementara waktu. Pada saat itu aku menyadari kekuatan pendeta itu, aku lengah. Inuyasha memotong lengan kiriku dan merebut tesseiga dariku. Dan untung saja aku sempat menusuk dadanya dengan cakar beracunku membuatnya lumpuh sementara. Aku berhasil melarikan diri. Karena pada dasarnya Inuyasha dan tesseiga memiliki kesamaan yaitu ingin melindungi manusia. Pada saat itu aku juga menyadari bahwa aku ditipu oleh naraku. Dan aku mencarinya dan membalaskan dendam ku. Tetapi sebelum itu aku berencana untuk menghancurkan tesseiga setelah mendapat lengan kiri dari sisik naga abadi. Tapi pedang itu mengeluarkan kekuatan dasarnya dan mengenai ku untung saja pedang yang aku tidak anggap ada yaitu tenseiga menyelamatkanku. Aku terluka parah dan seorang gadis kecil bisu menyelamatkan ku memberiku makanan merawat lukaku menemaniku yang aku hanya mengacuhkannya. Saat aku sudah sembuh dari lukaku. Aku merasakan angin yang berhembus sangat aneh. Angin kematian yang menerpa kasar di wajahku. Aku mengikuti angin tersebut. Dan aku menemukan gadis tersebut sudah mati yang abis di serang oleh gerombolan siluman serigala. Pada saat itu hatiku terdorong untuk menyelamatkannya aku mencabut tenseiga dan menebasnya. Gadis itu membuka matanya, aku dapat melihat jelas di manik matanya bahwa dia ketakutan dan berharap aku datang menolongnya. Aku menebus kesalahanku dengan menyelamatkan nyawanya kembali. Dan dia kuberi nama 'Rin' gadis kecil yang membuat sesshomaru ini takluk kepadanya. Dengan senyum polosnya hatiku terasa hangat jika dekatnya. Gadis kecil itu mengikutiku kemana saja aku pergi, tapi jika aku pergi ke medan perang dia ku suruh tunggu bersama A-Un kendaraan kesayanganku. Dengan mengucapkan 'Cepat kembali sesshomaru-sama Rin akan menunggu anda pulang' dia sering mengucapkan kata itu. Aku bersumpah untuk melindunginya dengan nyawaku taruhannya. Tetapi rasa gengsi ku terlalu besar sebagai seorang daiyokai. Dan aku bersama Inuyasha, Miroku, Sango, Kagome, Shippo dan Kirara bekerja sama mengalahkan naraku. Dan berkat aku menyerahkan kekuatan tesseiga yang terkuat bernama 'Meido Zangetshuha' aku mulai mengerti bahwa aku adalah seorang daiyokai yang suatu saat aku akan mendapatkan pedang terkuat ku sendiri. Pedangku sendiri bernama bakusaiga yang berasal dari dalam diriku. Dan sejak itu pula aku juga sudah mengerti kenapa ayahku menyerahkan tenseiga kepadaku bahwa aku harus melindungi orang yang aku cintai dengan kekuatanku sendiri. Aku juga sudah mulai memimpin kerjaan barat dengan kekuatanku. Pada saat itu aku sudah mulai berdamai dengan Inuyasha hanya saja aku gengsi jika mengingat adikku adalah seorang hanyo. Setelah mengalahkan naraku. Inuyasha menikah dengan Kagome. Miroku dengan Sango. Rin aku titipkan di rumah Miko tua Kaede. Shippo, Kohaku dan Kirara sering keluar desa untuk menjadi lebih kuat dan membantu warga desa lainnya. Hingga bagaimana caranya perdamaian itu menjadi kekal sampai sekarang dan aku harap perdamaian yang sudah aku buat bersama adik hanyo bodohku terus berlanjut" ceritanya abis.
Ayumi mendengarkan dengan seksama dan menyimpulkan. 'sesshomaru sering bertengkar dengan inuyasha' Ayumi tersenyum pada akhirnya dia dapat mengenal sesshomaru langsung dari orangnya. "Apa kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan hari ini?" Tanya sesshomaru. Ayumi menggeleng "belum. Masih ada lagi yang ingin aku minta padamu untuk hari ini" ucapnya dengan senyum.
Sesshomaru menaikan satu alis bertanya. "Aku ingin jalan jalan terbang bersamamu dengan wujud silumanmu. Aku merasa sangat nyaman saat kau berubah menjadi wujud silumanmu dan aku merasa bahwa aku akan selalu aman bersamamu. Karena kamu sesshomaru akan melindungi aku dengan kekuatanmu" ucapnya yang memejamkan mata mencari kelembutan dari pelukan daiyokai dihadapannya. Sesshomaru mengangguk tanda setuju.
Saat matanya lagi terpejam dia merasakan hawa sejuk menerpa tubuhnya. Dia terbelalak saat mendapati dirinya sedang berada di atas awan. Dia baru menyadari bahwa sesshomaru sudah membawanya terbang mengelilingi jepang. Dia menikmati kenyamanannya saat ini. Dia merasakan ingin lebih dengan sesshomaru. Tapi apalah daya sesshomaru sudah mengatakan itu 2 kali, tapi setidaknya dia merasa sangat dekat dengan sesshomaru.
Sudah 4 jam dia mengelilingi Jepang bersama sesshomaru dan jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Dia membisikkan. "Kita pulang dulu yuk aku lapar" ucapnya. Sesshomaru langsung melesat menuju rumah Ayumi dengan diselimuti cahaya semu pink. Dan berubah menjadi wujud manusia dengan Ayumi berada dipelukannya.
"Kamu tunggu sebentar ya jangan kemana mana! Tunggu disini! Aku akan makan dengan cepat dan hati hati. Aku juga akan membawa Rey untuk bermain bersama kita!" Ucapnya yang langsung mencium pipi sesshomaru dan lari meninggalkannya di kamar. Sesshomaru hanya terkekeh geli dengan senyum tipis dibibirnya.
Ga sampe 15 menit Ayumi sudah selesai menghabiskan makanannya. Membuat Bi Ipeh melongo kenapa Ayumi bisa cepat sekali makan nya, kan kalo dia makan biasa nya lelet kaya siput. "Bibi bisa istirahat sampai malam. Mungkin nanti aku akan memesan makan malam. Dan aku juga akan membawa Rey ke kamarku" ucapnya dengan senyum dan cepat mengambil Rey.
Dengan kecepatan serius ga sampe 10 detik dia sudah berada di kamarnya dengan Rey yang sudah berada di gendongan nya. Dengan bersamaan mata kuning keemasan sesshomaru bertemu dengan mata hitam pekat Ayumi. Kalo dilihat dengan spesifik mereka berdua mirip keluarga bahagia, tapi sayangnya mimpi itu masih lama untuk bangun.
Matahari mulai tenggelam cahaya orange mulai menyinari langit. Ayumi sesshomaru dan Rey menyaksikan momen tersebut dengan Rey yang berada di gendongan Ayumi, Ayumi yang berada dipelukan sesshomaru. Membuat mereka bertiga seperti pasangan yang bahagia dan mencintai satu sama lain.
Malampun tiba, bintang mulai menghiasi langit yang gelap. Bulan mulai menyinari kegelapan. Mereka bertiga masih berada di roof top rumah Ayumi. Angin yang berhembus lembut secara mendadak menjadi dingin hingga menusuk hingga ket tulang. Membuat Rey yang tadi ketawa kegirangan tiba tiba menjadi meringis karena kedinginan.
Rey yang tadi sedang menatap bintang dan bulan langsung berbalik badan. Wajah dan tangan menyentuh buah dada kenyal Ayumi. Membuat gadis itu tersentak kaget, Ayumi dengan cepat memeluk Rey yang kedinginan. "Ada apa?" Tanya suara berat nan khas. "Rey kedinginan, tapi-" belum sempat ucapannya sudah terpotong. "Aku mengerti".
Sesshomaru langsung membalikkan tubuh Ayumi dan memeluk Rey dari 2 arah. Moko Moko sesshomaru langsung menyelimuti 2 manusia dihadapannya. Aura siluman mengelilingi mereka berdua agar tetap hangat. Rey yang merasa mulai mendapat kehangatan. Matanya terpejam tidur dalam pelukan Ayumi kakaknya dan sesshomaru inuyokai.
"Apa kau masih mau disini?" Tanya Sesshomaru. Ayumi yang masih memejamkan mata menjawab tanpa melihat sesshomaru. "Aku masih mau disini, sampe ketiduran dan aku ingin hal kemarin malam terulang lagi. Aku ingin terus bersama kamu sesshomaru" ucapnya. Sesshomaru memeluknya dengan erat. Menyelimutinya dengan Moko Moko dengan lembut. Dan aura yokinya memberikan kehangatan
***
KAMU SEDANG MEMBACA
IN THE FUTURE
RandomMasa depan, sebuah kata yang tidak pernah ada di dalam pikiran inudaiyokai yang terkenal dengan julukan Destruction Of Life. Tapi bagaimana jadinya seorang daiyokai terkuat dimasa sengoku jidai harus berhadapan dengan yang namanya masa depan. Seoran...