Fact

90 7 0
                                    

Seorang gadis manis pulang kerumahnya setelah berjalan cukup lama. Saat berada diambang pintu secara tiba tiba pintu itu terbuka, dan terlihat siapa yang membukakan pintu rumahnya. "Aku tunggu dari jam 4 lho. Lumayan si lamanya mungkin udah 2jam, tapi kenapa yang punya rumah tidak pulang. Mana perut aku lapar sekali" sindir teman nya Zihan dengan tatapan meledek. Yap ternyata Zihan sudah sampai rumah Ayumi sejak jam 4.

Dengan tampang tanpa dosa, Ayumi tertawa kencang dan masuk begitu saja meninggalkan sahabatnya. Zihan dibuat kesal dengan tingkah Ayumi. "Kamu itu nyebelin tau ga, aku udah nunggu lama aku kira kamu keluar beli makanan tau tau nya belom pulang" gerutunya kesal. Ayumi melihat tingkah sahabatnya itu langsung berjalan ke dapur mengambil beberapa Snack dan minuman. "Ini, kamu nya aja ga mau ambil di kulkas" ujar Ayumi mendudukkan dirinya di sofa yang empuk.

Zihan tanpa menjawab memakan Snack itu dan meminum minumannya. Ayumi melihat tingkah sahabatnya yang lagi kesel menggodanya. "Cie lagi ada yang ngambek nih ceritanya. Apa karena abis ditinggal sama pacarnya" goda Ayumi dengan wajah super ngeledek khasnya. Zihan tetap cuek dan langsung mengambil headseatnya yang super bass. Ayumi menggeleng kepalanya karena wajah lucu sahabatnya kalo lagi kesal.

Ayumi bangkit dari duduk ingin membersihkan diri di kamar mandi dan melakukan ritual rutinnya. Ritual Ayumi. 1:skincare 1 jam. 2:creambath 30 menit. 3:mandi air hangat 20 menit. 4:shampo 1 menit dan 5:dandan hanya seperlunya tapi entah kenapa kecantikannya semakin bertambah. Ayumi menuju sofa tempat sahabatnya nonton tv sambil menggunakan headsetnya. "Zih kamu lihat ART ku ga?" tanya Ayumi yang sedari tadi memanggil pembantunya.

"Udah pulang" jawab Zihan singkat karena masih sebal. Ayumi sadar kalo sahabatnya itu masih marah padanya, Ayumi dengan wajah polosnya memeluk sahabatnya dari samping. "Maaffin Zihan aku tadi keluar sebentar buat nyari ketenangan, karena kalo tadi aku langsung pulang dirumah juga sepi, adek aku masih nginep dirumah Oma opa aku pulangnya lusa. Kamu juga bilang datengnya jam 5. Maaf deh" ucap Ayumi dengan mata puppy eyes.

"Iya tapi lain kali bawa makanan kek" jawab Zihan yang juga membalas pelukan sahabatnya itu. "Yauda kamu mau apa?" Tanya Ayumi. Zihan mencoba memikirkan makanan apa ya? Dengan sigap Zihan menjelaskan makanan yang ingin dia makan. "Pizza ukuran large, Big Burger, Coca Cola 3 botol ukuran 1 liter. Udah itu aja kok" senyumnya menunjukan wajah tanpa dosa. Ayumi tersenyum senang lalu mengambil ponselnya dan memesan pesanannya.

Hanya butuh waktu 25 menit makanan yang dipesan Zihan sudah nyampe. Dengan lahap Zihan memakan pizza dan burger miliknya. Ayumi bukan tidak suka terhadap burger dan pizza, hanya saja dia selalu olah raga dan fitnes, Ayumi selalu mengikuti anjuran guru fitnesnya untuk memperbanyak sayuran dan buah, untuk sesekali dia juga makan makanan seperti pizza dan burger, hanya saja seminggu sekali atau 2 kali.

Jam menunjukan angka 8 malam. Ayumi masih menatap layar televisi di depannya dengan tatapan kosong, entah apa yang dia pikirin sekarang adalah sosok pria yang ada di hutan itu. Batin Ayumi bertanya pada dirinya kenapa dia memikirkan pria tersebut. Zihan yang sempet melirik ayumi menaikan alisnya 'kenapa' itu lah yang ada dipikiran Zihan.

Ayumi masih menatap kosong ke arah layar tv dan sesekali membuka ponselnya membalas chat entah dari siapa. Zihan yang merasa aneh kepada sahabatnya langsung bertanya. "Kamu kenapa? Kamu ada masalah lagi, bukannya kata kamu kamu seneng kalo ada aku disini?" Tanya Zihan yang merasa bahwa temannya ini lagi merasa ada masalah, atau lebih tepatnya lagi mikirin seseorang.

"Aku pengen cerita , tapi kamu jangan bilang ke siapa siapa ya. Janji!" Pinta Ayumi yang menekan kata 'Janji' Zihan hanya mengangguk. "Tadi saat aku pulang sekolah aku ke taman yang di jalan Akitoki yang dekat dengan toko mainan Hatsumo. Saat aku lagi melamun di depan danau, aku melihat sebuah cahaya bersemu pink tapi ada putih. Aku penasaran jadi aku menghampiri cahaya tersebut. Entah apa yang aku lihat di balik cahaya itu, ada seorang pria yang mirip dengan pangeran dari dunia dongeng" teriak Ayumi yang kegirangan.

Zihan masih anteng mendengar celotehan sahabatnya itu. "Terus?" Tanya singkat. "Terus aku mendekatinya, wajahnya sangat tampan rambutnya putih dengan mata emas yang bisa membuat siapa saja jatuh cinta. Tapi ada yang aneh" dengan muka yang ingin menjelaskan tapi yang dia takutkan adalah orang yang dijelaskan tidak percaya.

"Maksud kamu apa?" Tanya Zihan yang semakin penasaran. "Dia memilik tanda di kening dan pipinya. Di keningnya tanda bulan sabit, di pipinya ada 2 garis berwarna ungu gitu lah. Dia mempunyai taring, yang sangat tajam. Dia juga memiliki cakar. Dia pun membawa 2 pedang. Dan terdapat benda putih seperti kapas yang dia tiduri, mungkin itu tempat tidurnya. Dan kimononya pun sangat jauh berbeda dari zaman sekarang. Kimono yang dia pake seperti kimono zaman dulu" Ayumi telah menjelaskan.

Zihan menundukkan kepalanya dengan tangan di dagunya, seolah dia lagi berfikir. "Kamu tau nama dia siapa?" Tanya Zihan dengan santai. "Sesshomaru" jawabnya. Mata Zihan melotot seakan tidak percaya sama temannya ini. "Kamu yakin? Kamu becanda kali" ujar Zihan yang sangat penasaran. "Ga aku ga bohong dia yang bilang sendiri namanya sesshomaru" kata Ayumi meyakinkan.

"Sesshomaru, aku sih ga pasti ya, tapi yang pernah aku dengar si sesshomaru itu seorang siluman anjing kuat pada masa sengoku jidai, dia mengalahkan naraku bersama adik tirinya yang seorang hanyo. Dia juga mendapatkan pedangnya sendiri bernama bakusaiga pedang penghancur terkuat seperti pedang milik adik tirinya. Dan satu lagi pedang penyembuh milik ayahnya. Dia memiliki seseorang yang akan menjadi istrinya bernama Rin. Gadis kecil yang selalu mengikutinya kemanapun dia akan pergi. Tapi entah, benar atau ga nya kita bisa menyeledikinya. Kamu mau?" Tanya Zihan.

Ayumi diam, benarkah apa yang di katakan Zihan tentang sesshomaru itu?. "Lalu sengoku jidai udah berapa lama dari sekarang?" Tanya Ayumi memastikan. "Kalo ga salah si 500 tahun yang lalu dari sekarang" ujar Zihan yang membuat Ayumi kaget. Selama itukah? Batinnya bertanya pada dirinya.

"Kita tidur yuk aku udah ngantuk banget" ajak Ayumi yang meninggalkan Zihan sendirian. 'benarkah orang yang aku temui itu seperti apa yang di katakan Zihan? Aku harus membuktikannya' tekad Ayumi membulat.

***

IN THE FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang