Kriukk...kriukkk... Perut gadis kecil yang tertidur di pelukan inuyokai itu membuat suara yang menyebabkan gadis itu terbangun. Gadis itu mengerjabkan matanya melihat ke sekelilingnya. Dan dia mendapati dirinya berada di kamar kesayangannya. 'kok aku berada dikamar? Bukannya aku sama sesshomaru tadi berada di taman?' batin Ayumi bergumam.
Gadis itu langsung berjalan keluar kenapa dia berada dikamar, padahal dia ingin sekali bersama sesshomaru. Dia melihat jam dinding menunjukan pukul 7 malam. "Berarti dia menghantarku pulang dong?" Ucapnya pelan.
"Eh tapi tunggu dulu kok dia tau rumahku? Kok dia tau kamarku?" Tanpa ambil pusing Ayumi membuka kulkas dan mengambil Snack dan minuman. "Tapi dia kemana ya? Apa dia kembali ke taman?" Ayumi bingung kemana sosok pria yang tadi memeluknya di taman.
Netra ambernya menatap gadis di depannya, gadis itu sudah bisa mengisi perutnya yang sudah berbunyi dari tadi. Ayumi penasaran dengan kepergian pria tersebut. "Aku ngapain si mikirin" ucapnya.
Saat dia lagi menikmati Snack dan minumannya, suara Guntur yang mengekang telinga terdengar jelas diluar membuat gadis tersebut menjadi takut. 'sesshomaru aku takut' batinnya bergumam sembari memeluk bantal. Tubuh mungil Ayumi merasakan kanyamanan benda yang tadi siang menyelimutinya. Matanya langsung melihat jelas netra amber keemasan milik sesshomaru. Secara reflek dia langsung memeluk inuyokai dihadapannya.
Sesshomaru tersentak kaget kepada gadis manusia dihadapannya. "Aku takut" gumamnya pelan tanpa melepas pelukannya. Tangan kekar sesshomaru memeluk pinggang gadis tersebut dan memeluknya penuh kenyamanan. Tanpa disadari Ayumi tertidur pulas dipelukannya. Sesshomaru membawanya gadis tersebut kekamarnya. Saat menurunkan gadis tersebut, mata Ayumi terbuka sangat lebar menunjukan ekspresi bertanya kenapa sesshomaru membawanya ke kamar.
Padahal pelukan sesshomaru 1000x lebih nyaman dan hangat dari kasurnya. Ayumi langsung bangun dan memeluk siluman dihadapannya. "Jangan pergi" gumamnya pelan. Sesshomaru hanya mengangguk dan kembali memeluk gadis itu.
Matahari mulai menyinari permukaan bumi, hangat terasa sampai ke bagian tubuh terdalam. Membuat mata gadis itu terbuka, mendapati dirinya masih dalam pelukan seseorang. Wajahnya mendongak melihat sesshomaru masih terjaga memeluknya duduk bersandar di bawah kasurnya. Terlihat sangat jelas bahwa gadis mungil ini benar benar senang. Karena kemauannya diturutin.
"Kamu ga tidur sesshomaru?" Tanya Ayumi saat sudah sadar dari perjalanan mimpinya. Sesshomaru hanya diam lalu menatapnya. "Aku tidak banyak butuh tidur. Bersihkan lah dirimu" ayumi mengangguk senang karena siluman dihadapannya menuruti kemauannya. Ayumi berjalan ke kamar mandinya. "Aaaaaaaaaa! Aku senang sekali!" Ayumi menatap pantulan dirinya dari cermin. "Apa aku harus berdandan?"
Gadis tersebut keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kaos biru langit dan celana sedengkul. Ayumi adalah gadis dengan kesempurnaan yang hampir sempurna, pakaian sederhana seperti ini bisa membuatnya cantik. Sesshomaru dibuat kagum olehnya. Sebab kecantikan dan kepolosan gadis ini membuat sesshomaru nyaman, seakan akan dia bersama Rin. "Hai" sapa Ayumi, yang hanya di tatap datar oleh sesshomaru.
Ayumi terlihat sebal, tapi saat ingin keluar kamar tangannya ditahan oleh sesshomaru. Ayumi tersentak kaget, lalu menatap sesshomaru. Sesshomaru mendekatkan tubuh kekarnya ke tubuh gadis kecil, Ayumi kaget dengan perlakuan sesshomaru. Dirinya berusaha menjauh, sampai akhirnya menyentuh dinding di belakangnya. Sesshomaru makin mendekat jarak tubuh mereka hanya 2 cm.
Lekukan tubuh Ayumi membuat siapa saja tergiur ingin mencicipinya, sesshomaru menyentuk pipi Ayumi lembut dan terlihat jelas bahwa gadis di hadapannya ini sangat gugup, cemas dan malu. Sesshomaru tersenyum licik. Ayumi yang semakin gugup hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya. Tangan sesshomaru mencakup wajah gadis itu dengan naikan dagunya. Tangan sesshomaru perlahan mulai turun ke leher gadis tersebut dan terasa sangat jelas bahwa gadis ini benar benar gugup dan cemas. Tangan sesshomaru membuka sedikit baju Ayumi dan terlihat ada lebam di bahu gadis itu.
Sesshomaru menaikan satu alis bertanya 'kenapa' Ayumi yang gugup memberanikan diri menjawab. "Tadi saat aku sedang mandi shower yang aku pakai saat aku ingin menggantungnya lagi jatuh. Maaf" wajahnya memerah saat menjelaskan. Tangan sesshomaru menutup lebam itu beberapa detik. Ayumi merasakan hawa nyaman saat sesshomaru memberikan sedikit perhatiannya.
Ayumi nampak takjub saat bahunya yang tadi lebam menjadi sembuh. "Aku hanya bisa mengobati luka luar, aku tidak bisa lebih dari itu" ucapnya yang masih menatap manik mata gadis itu. Ayumi tersenyum "terima kasih" ucapnya pelan dan tersenyum untuk sesshomaru. Di dalam lubuk hati gadis bernama Ayumi entah kenapa dirinya merasa senang saat pertama kali sesshomaru melakukan kontak fisik seperti memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN THE FUTURE
AléatoireMasa depan, sebuah kata yang tidak pernah ada di dalam pikiran inudaiyokai yang terkenal dengan julukan Destruction Of Life. Tapi bagaimana jadinya seorang daiyokai terkuat dimasa sengoku jidai harus berhadapan dengan yang namanya masa depan. Seoran...