Part 2 💚

76 12 10
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan share ❤

Selamat membaca :*

------------------------------

Author POV

Tania berjalan keluar dari kelasnya bersama dengan kedua sahabat nya. Hari ini ia ada kerja kelompok dengan Rimba.

"Lo mau kerja kelompok sama Rimba?" tanya Milla kepada Tania.

"Iya, kenapa? Lo cemburu?" goda Tania dengan terkekeh geli.

"Gue? Cemburu sama lo gara-gara kerja kelompok sama Rimba? Cih, jijik tau nggak," jawab Milla ketus.

Tania terkekeh atas respon yang diberikan Milla. Lalu ia menatap Retta yang berjalan disampingnya, terlihat Retta lebih murung dari biasanya.

"Udah jangan lo pikirin. Cowok kayak dia nggak pantes buat sahabat gue ini," hibur Tania.

Ia merangkul bahu sahabat nya dengan senyum tulus nya. Begitupun dengan Milla yang merangkul bahu Tania.

"Bener tuh apa yang diomongin, Tania. Jangan galau terus, kalo lo mau gue bisa kok cariin yang lebih gans, setia, baek dari si mantan lo itu," timpal Milla dengan wajah sok bijak milik nya.

Retta menghela nafas lelah, "Masalah nya banyak banget kenangan dia bareng gue. Susah gue kalo move on dari Revan."

"Lo jangan nyerah dulu dong. Ngelakuin aja belum udah bilang susah," celetuk Milla gemas.

Tania mengode Milla agar diam, mulut gadis itu benar-benar tidak dapat dikontrol, "Lupain aja Revan, mending sekarang lo pulang atau pergi kemana gitu biar pikiran lo nggak kacau."

"Bagus juga ide lo," sahut Milla dengan wajah soalah-oalah tak berdosa.

"Ck, diem lo. Ikut-ikut aja dari tadi."

Retta tersenyum tipis melihat perdebatan kecil antara kedua sahabat nya. Ia merasa beruntung memiliki sahabat seperti mereka.

"Gue mau pulang aja, mau istirahat. Kalo gue pergi takutnya ketemu dia," ucap Retta sedikit lesu.

"Gapapa lo pulang aja tapi kalo udah sampe rumah jangan bunuh diri ya," canda Milla tertawa terbahak-bahak.

Retta menatap Milla tajam, "Gue nggak segila itu buat bunuh gara-gara putus cinta, alay tau nggak."

"Bisa aja lo kayak gitu," balas Milla.

"Berantem teros pokoknya," sindir Tania yang sedari tadi hanya diam mengamati perdebatan mereka.

"Iri wae lo, tuh udah ditunggu babang Rimba," ucap Milla menggoda Tania.

Ia bahkan menunjuk Rimba yang tengah bersandar di mobil nya. Tania tersenyum melihat Rimba dan dibalas senyum juga oleh Rimba.

"Cie, saling lempar senyum. Besok nya saling lempar cinta," goda Retta terkekeh geli.

"Ayo kita pulang, Ret. Biarkan mereka berdua menikmati indahnya berduaan," ajak Milla dengan menarik-narik tangan Retta.

"Kita duluan, Tan. Dahh, semoga pulang ada kabar taken ya." Retta maupun Milla tertawa lalu meninggalkan sahabat nya yang menatap mereka penuh kekesalan.

"Punya temen laknat semua," gumam Tania.

Tania berjalan mendekat kearah Rimba, ia sedikit berlari kecil agar cepat sampai ke tempat Rimba berada.

"Maaf ya, kalo lo nunggu nya lama," tutur Tania tak enak hati.

"Gapapa lagian gue tadi juga masih ngobrol dulu sama Ryan, Keano sama Jeremy. Udah yuk kita berangkat sekarang," ujar Rimba dengan membuka kan pintu mobil untuk Tania.

CONFUSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang