💚Part 15💚

44 6 1
                                    

Selamat membaca ❤

Jangan lupa ya buat vote, komen, dan share cerita ini 😍

--------------------------------------------------

Author POV

Tania tengah bersiap untuk sekolah. Bisa dibilang keadaannya tidak cukup baik. Mata yang sembab, pandangan yang kosong serta tak ada aura ceria seorang Tania.

Tok...Tok...Tok...

"Tania, ayo turun nak sarapan. Udah ada Rimba juga nih mau jemput kamu katanya," ujar Mama Tania lembut.

"Iya, Ma," jawab Tania dengan suara yang parau.

Mama Tania menghela nafas, ia tak menyangka kepergian Zean malah membuat sang putri terpuruk karena merasa bersalah.

"Kenapa jadi seperti ini?" gumam Mama Tania lirih.

Mama Tania menyeka air matanya. Ia berusaha tersenyum serta tegar, dirinya juga berusaha memaklumi apa yang tengah putrinya rasakan.

Ia menatap pintu kamar Tania sekilas lalu berjalan menuruni tangga. Sampai dimeja makan, ia melihat suami serta kekasih anaknya. Lalu mama Tania menggelengkan kepala.

"Masih gak ada perubahan tante? Masih kayak kemarin?" tanya Rimba khawatir.

"Iya, Rim. Semalem aja setelah kamu antar pulang, dia cuma diem sama tatapannya kosong. Terus Tania pergi ke kamar dan gak turun sama sekali, makan malam aja dia nggak ikut," keluh Mama Tania.

Rimba takut jika Tania melakukan yang tidak diinginkan. "Tente, Om, saya ijin ke kamar Tania ya. Khawatir saya tante sama dia."

"Iya silahkan, Rimba. Om juga khawatir kalo anak itu berbuat yang enggak-enggak," resah Papa Tania.

Rimba hanya mengangguk, secepat mungkin ia berjalan agar sampai di kamar Tania.

Rimba mengetuk pintu kamar Tania. Berharap ada balasan namun nyatanya tidak ada sahutan sama sekali.

"Tania turun yuk sarapan terus kita berangkat ke sekolah," ucap Rimba dengan tangan masih mengetuk pintu.

"Tania, jangan gini sayang. Ayo turun, aku sama orang tua kamu khawatir." Rimba kalut karena kekasih nya sama sekali tak merespon nya.

"Jawab Tania jangan diem aja. Sayang, ayo buka kamar kamu terus kita turun kebawah sarapan sama papa juga mama kamu. Mereka udah nunggu loh," rayu Rimba agar Tania mau membalas ucapan.

Namun hasilnya nihil, Tania sama sekali tak membalas ucapan nya. Tanpa berfikir panjang Rimba langsung mendobrak pintu kamar Tania. Ia melihat Tania yang tergeletak tak berdaya.

"Astagfirullah Tania," pekik Rimba terkejut.

Ia langsung menghampiri Tania dan mempobongnya keluar dari kamar. "Kenapa kamu bisa gini sih, Tania."

Saat Rimba sampai di lantai bawah rumah Tania. Kedua orang tua gadis itu juga terkejut melihat Tania yang tak berdaya berada di gendongan Rimba.

"Om, tante, ayo bawa Tania kerumah sakit. Saya khawatir sama keadaan dia," ujar Rimba dengan wajah yang cemas.

"Ayo, kita pakai mobil om saja."

Mereka semua menuju mobil dan membawa Tania menuju rumah sakit. Guratan kekhawatiran terlihat jelas pada wajah Rimba.

CONFUSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang