Part 5 💚

53 9 2
                                    

Jangan lupa untuk vote, komen, dan share💚

Selamat membaca ☺

----------------------------------------

Tania POV

Aku baru saja bangun tidur lalu turun kebawah untuk makan, aku sangat lapar.

Aku menuruni satu persatu anak tangga dan langsung menuju ruang makan.

"Bi Asih,  ambilin aku makan dong," pinta ku kepada Bi Asih.

"Tunggu bentar ya non Tania," jawab Bi Asih.

"Iya siap Bi."

Tak menunggu lama akhirnya makanan ku datang hhehe. Dengan gerakan secepat kilat aku segera memakan nya.

"Alhamdulillah kenyang," ucapku setelah selesai makan.

Aku membawa piring kotor itu kedapur lalu mencucinya setelah selesai aku berjalan menuju ruang keluarga, disana ada mama yang sedang nonton tv.

"Baru bangun?"

"Udah makan malah."

Aku duduk disamping mama dan memakan cemilan yang tersedia.

"Ma," panggil ku.

"Apa?" jawab Mama.

"Aku mau keluar," pinta ku kepada Mama.

"Nggak boleh, mending dirumah aja."

"Ma, aku mau keluar pokoknya," ucapku memaksa mama agar diperbolehkan keluar.

"Nggak boleh, jidat mu itu lihat. Nggak malu keluar kayak gitu?" tanya Mama meledek.

"Ck, ngapain malu? Aku kan nggak punya malu," jawabku acuh.

Mama menghela nafas, berusaha sabar menghadapi sikap ku yang keras kepala ini. Seperti dirinya yang juga keras kepala.

"Mau kemana kamu?"

"Ke mall, mau beli jajan sama belanja yang banyak," jawabku dengan tersenyum lebar.

"Ok, kamu boleh keluar," ucap Mama yang membuat ku berteriak senang.

"Yes, sayang Mama. Kalo git-"

Ucapanku harus terpotong dengan perkataan mama, "Kamu berangkat harus sama supir. Disana nggak boleh lama-lama."

"Loh kok gitu sih. Mama, nggak asik ish," protes ku.

Mama hanya mengangkat bahu acuh lalu beranjak dari duduknya.

"Kalo pengen pergi ya turuti aja persyaratan dari mama. Kalo nggak mau ya udah dirumah saja," tutur Mama yang membuat ku menggerutu dalam hati.

"Iya iya aku turuti omongan mama. Tania mau ganti baju dulu abis itu langsung pergi," ucapku dengan terpaksa.

"Nah gitu dong daritadi jadi nggak usah debat dulu sama mama," cetus Mama yang membuat ku semakin malas.

"Bully terus anak nya," sindir ku.

CONFUSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang