💚Part 13💚

40 9 1
                                    

Selamat membaca 🤗

Jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini 😍

----------------------------------------------

Author POV

"Aku em-"

"Aku apa? Jangan gitu ngomong nya, jadi penasaran kan aku," ujar Rimba dengan jantung yang berdegub kencang.

"Kamu mau tau nggak jawaban aku?" tanya Tania menatap Rimba.

Rimba menatap Tania dengan tatapan yang sulit diartikan. "Iya mau tau. Tapi aku nggak maksa kamu buat jawab sekarang, aku tau kamu masih dalam kedaan berduka atas meninggalnya Zean."

Tania menatap Rimba dengan mata berkaca-kaca, ia tak menyangka jika Rimba akan berkata seperti itu. Cowok itu penuh perhatian.

"Aku jawab sekarang aja gapapa?"

Rimba hanya mengangguk, ia sangat takut jika jawaban Tania tidak sesuai dengan keinginan nya.

"Jujur aja aku kaget waktu kamu nembak aku. Karena yang aku tau kamu itu cuek sama cewek dan tiba-tiba malah nembak aku. Aku juga tau banyak cewek yang lebih cantik atau lebih lah dari aku tapi kamu malah punya perasaan istimewa buat aku," papar Tania tersenyum kecil.

"Jujur aja aku sedikit takut buat menjalin hubungan sama cowok lagi. Jadi maaf Rim," lanjut Tania.

Rimba memejamkan matanya, jujur saja ia kecewa atas jawaban Tania. "Iya gapapa. Kita masih temenan kan?"

"Nggak mau," tolak Tania.

"Kenapa? Kamu udah terlanjur nggak suka ya sama aku?" tanya Rimba perasaan yang sudah campur aduk.

"Aku nggak mau temenan, maunya pacaran," ucap Tania dengan senyum lucunya.

"Hah?"

Tania berdecak serta menatap Rimba malas. Ia kira cowok itu paham dengan ucapan nya malah sebaliknya.

"Hah? Hah? Hah?" ujar Tania meniru ucapan Rimba.

Rimba masih diam mematung, berusaha agar dirinya memahami ucapan dari Tania.

"Kamu nerima aku? Kamu nerima aku jadi pacar kamu? Iya kan? Iya kan Tania?" tanya Rimba bahagia dengan menggoyang-goyangkan bahu mungil Tania.

"Iya iya bener. Jangan gini ih pusing aku."

Rimba segera menghentikan aksinya dan memeluk Tania. "Maaf ya, gara-gara aku kamu pusing. Mau istirahat? Atau pulang aja terus minum obat?"

"Kamu ngusir aku pulang? Iya gitu?" tanya Tania pura-pura ngambek.

Tania beranjak dari tidurnya, ia mengambil tas serta ingin memakai sepatunya namun ditahan Rimba.

"Eh jangan dong. Baru pacaran udah ngambek gitu," cetus Rimba dengan menarik Tania dalam pelukan nya.

Tania tersenyum dalam pelukan Rimba. Ia membalas pelukan dari pacar nya ini.

"Hehe nyaman ya?" goda Rimba.

"Nggak ya, jangan terlalu percaya diri kamu," elak Tania dengan kedua pipi yang merona malu.

CONFUSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang