"lo jalan hati-hati dong! jadi nubruk gue!" pekik renjun yang tidak sengaja nakyung senggol.
"ya lo sih, ceroboh!" pekik balik nakyung sambil menghentakkan kaki.
heran banget, masih pagi sudah emosi. istirahat pertama aja belum.
"apa lo liat liat?!" nantang nakyung.
"dih, gajelas lo anjir. cantik-cantik gak waras" sarkas renjun.
"diem lo bogel!" sarkas balik nakyung.
renjun cuman berdecak aja, bogel kok ngatain bogel. kalo nakyung tingginya 2 meter sih dikatain bogel juga ikhlas.
yaudah renjun ngalah, dia milih pergi ninggalin nakyung yang masih berdiri di koridor.
🍇
"eh, adek dateng lagi" sapa jaehyun.
"hehehe, iya bang" nyengir renjun sambil berjalan masuk ke dalam butik.
jaehyun juga senyum, sambil memberi isyarat mempersilahkan tamu ini dateng.
"belum ada yang dateng, silakan duluan masuk. udah tau kan?" tanya jaehyun.
"udah, makasih bang" renjun pamit dan langsung masuk ke fitting room.
duduk aja dulu, santui, maen hp, kalo kelamaan bisa tidur dulu.
selang beberapa menit.
tok tok!
nah ada yang mengetuk bilik pembatas, renjun langsung masukin hp ke saku baju seragamnya.
biar fokus curhat sama yang di samping dia.
"gue disuruh keluar dari sanggar tari sama orang tua gue. udah mau 6 tahun, padahal mau ada pentas seni akhir taun ini" keluh yang cerita.
to the pointnya, udah tau yang dibilik sebelahnya pasti nungguin lama.
"kadang orang tua suka jadi pematah mimpi anaknya—eh enggak enggak,"
"gue disuruh kuliah di STAN, padahal gue enggak suka akuntasi,"
"mana gue ketemu gebetan."
tutupnya, lumayan agak panjang curhatan dia ini.
"seru dong? harinya susah, tapi ketemu doi" sahut renjun dengan nada meledek.
"dikira gue bu—loh kok suaranya sama sih? lo yang kemarin bukan?!" tanya nakyung dengan cukup keras.
"kemarin apa?" tanya renjun.
karena dua-duanya sama-sama ada di fitting room, jadi enggak keliatan ekspresi kaget, senyum atau apalah itu jenis ekspresi nya.
tapi renjun beneran ketawa.
"kemarin lo dateng kesini gak? sekitar jam setengah 5 sore?" tanya nakyung.
sebenernya dia heboh sendiri, cuman enggak keliatan.
"IYA!" sahut renjun bahagia.
"eh ketemu lagi" kata nakyung.
"enggak ketemu, denger suara aja" keluh renjun.
pengennya sih ketemu sama yang diajak curhat, tapi ah biar jadi rahasia aja.
"iya sih hehehe" tawa kaku nakyung.
"lo mau curhat apa?" tanya nakyung.
"gak ada sih, cuman gue lagi kangen seseorang" jawab renjun.
"gue?" tanya nakyung kepedean.
"ya kali anjir, liat muka lo aja belom pernah" renjun langsung kertawa.
nakyung juga ikutan ketawa.
bagi nakyung, hal ini sangat seru. saling baper-baperan tanpa tau orang aslinya.
kayak maen roleplayer.
"yaudah lo kangen siapa?" tanya nakyung.
"eumm.. kangen moomin" jawab renjun.
"moomin siapa elah? kagak tau gue" kesal nakyung.
moomin itu apa? jenis manusia seperti apa? dari namanya aja udah aneh. apalagi bentukannya.
"boneka" jawab renjun.
"lo normal kan? kok kangen boneka sih?" tanya nakyung agak miris.
"gak punya doi, jadi kangennya sama boneka" jawab renjun.
"emang boneka lo kemana?" tanya nakyung.
"dicuci, ke laundry. soalnya cukup gede" jawab renjun.
"yaampun, cuman dicuci. bukan dibuang" kata nakyung.
renjun ketawa haha hihi, malah jadi merinding kan nakyung nya.
"gak bisa peluk" ujar renjun.
"minta dicepetin aja ke mbak laundry nya"
"iya, nanti sekalian beli keyring moomin buat lo" kata renjun.
"hah? buat gue?" tanya nakyung tidak percaya.
renjun mengangguk, padahal percuma ngangguk juga. nakyung gak bakalan tau.
"iya, nanti kalo gue kesini terus ngobrol sama lo lagi. gue minta bang jaehyun buat kasih keyring moomin" jelas renjun.
nakyung ber-oh ria, udah cukup paham dia.
"gue balik duluan ya, semoga ketemu lagi. harapan gue itu sih" pamit renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] la confianza: someone u love
Conto🕊 la confianza series : renjun nakyung 🕊 dua manusia yang keseringan mampir curhat di fitting room 'la confianza'. 'la confianza' juga merupakan sebuah butik bohongan yang memiliki bilik 'fitting room' sungguhan. tetapi digunakan sebagai sarana cu...