[✔] la confianza: someone u love

🍇 bukan dia

"hei" sapa yang ada di fitting room sebelah renjun.

"halo" sapa balik renjun.

hening sebentar, renjun mikir dulu beberapa detik. ada yang beda tapi bukan mantan.

"dari ngomong halo juga beda ya?" —batin renjun.

"kamu dulu cerita?" tanya orang yang tadi.

ini suaranya cewe, alus juga. yang biasa ngobrol sama renjun juga suaranya alus.

tapi tetep beda, bukan dia yang udah 2 kali ngobrol sama renjun.

"ini ngomongnya juga kamu, biasanya juga lo-gue"—batin renjun.

renjun memicingkan matanya sambil mengernyit, padahal gak ada yang perlu diperhatiin secara visual.

tapi saking fokusnya gini.

"kenapa kamu enggak respon?" tanyanya.

"aku gak mau cerita dulu hari ini, kamu aja" ujar renjun.

"jadi gini..."

cewe tadi cerita ke renjun, agak lama nyampe sih setengah jam. sambil nangis sesegukan juga.

bukannya nenangin, renjun malah bosen dengerinnya. soalnya bukan cewe yang dia tunggu.

🍇

"yeon, gue gak jadi suka deh sama si renjun" cerita nakyung sambil menidurkan kepalanya di meja.

sedangkan seoyeon duduk biasa sambil memperhatikan nakyung yang memperihatinkan.

"lah kenapa?" tanya seoyeon heran.

nakyung udah cukup lama suka sama renjun, tapi kehalang sahabatnya.

bukan seoyeon, tapi nancy.

"dia emosian anjir, kesenggol dikit ngegas" keluh nakyung.

inget kejadian kemarin.

"ah katanya mau berjuang mumpung dia belum jadian sama yang lain" ujar seoyeon.

"tipikal ngegas kayak dia mana enak diajak curhat, gue tuh butuh cowo yang bisa jadi pendengar baik buat gue" tutur nakyung, diiringi melaan nafas berat.

"ohh.. hmm hmmm" angguk seoyeon.

nakyung duduk tegak, memperhatikan seoyeon yang mengeluarkan ponselnya.

"ih anjir si seyeon!" nakyung menepuk lengan seoyeon.

"pusing gue!!!" rengek nakyung.

seoyeon menoleh ke nakyung sekilas, tapi kembali lagi ke ponsel dia.

"dari pada pusing, mending push rank" ujar seoyeon.

"anying" gerutu nakyung.

"ih!" seoyeon menepuk bibir nakyung.

"sakit!" rengek nakyung.

"jangan ngomong kasar lo ya"

"iya mamah iya"

nakyung pasrah lagi, menidurkan kepalanya di atas meja sambil memperhatikan seoyeon lagi push rank mobil legend.

🍇

"nakyung" panggil hwall yang lewat.

nakyung lagi berdiri di atas bangku koridor. sebenernya dia lagi lihat kelas renjun dari olahraga.

tapi terhalang benteng yang tingginya sedada nakyung, makanya dia naik biar bisa lihat ke lapang.

"ini sekolah gak ada kerjaan banget bikin benteng koridor tinggi. gue kan susah mau nengok doi olahraga!" —gerutu nakyung.

"nyet! wey!" hwall menarik tangan nakyung.

"hah?" sahut nakyung kayak orang bingung.

"lo pentium apa gimana sih? hah heh hoh kerjaannya" kesal hwall.

"apasih gaje lo sumpah," nakyung turun dari bangku "hwall gendong gue dong" pintanya.

"ya ampun kyung, lo emang mungil tapi ya gak gini dang"

"hwall ya pliss sampe masuk kelas. cuman 3 meteran, deket" rayu nakyung.

"ya bawel" pasrah hwall yang akhirnya gendong nakyung di punggung.

🍇

"bang, banyak banget beli moomin. buat siapa?" tanya jisung, sepupu renjun.

"buat gantungan" jawab renjun sambil beresin gantungan boneka moomin yang seukuran jari telunjuk.

"tapi itu cukup buat se-rt yang punya motor" kata jisung memperhatikan deretan moomin.

renjun belinya banyak, satu lusin setengah. gak tau buat diajak ngobrol apa buat bikin boyband boneka moomin.

"alay lo jis" kata renjun.

"padahal jangan semua moomin, jisung juga pengen anna" keluh jisung.

"beli aja sendiri wleee"

"gak ah, mending ke la confianza aja!" semangat jisung yang langsung berdiri mau pergi.

"heh! lo mau ngapain kesana?" tanya rnejun.

jisung berhenti jalan, balik badan ke arah renjun.

ini tau la confianza pasti gara-gara kartu punya renjun jatoh.

"nonton bokep di dalem fitting room hehe" cengengesan jisung.

"eh, jangan ngada-ngada lo bocah!"

"hehe, becanda bang. nyari jodoh aja" kata jisung.

renjun berdecak sambil mendelik ke jisung.

"dih, anna lo nikahin sana" suruh renjun.

"anna udah sama kristoff bang, huaaaa.. ditinggal doi!" jisung pura-pura merengek.

"amit-amit" renjun bergidik merinding.