02

113 50 205
                                    

Mempertahankan hubungan toxic itu ibarat menggenggam pecahan kaca. Semakin kuat di genggam, semakin dalam luka yang akan di dapat. Dalam hal ini, pilihannya cuma dua, melepaskan atau justru tetap bertahan dan melukai diri sendiri❤

Vote dulu, nanti lupa! ❤

(Revisi)

02. Selingkuh?

HAPPY READING

❤❤❤


Pukul 17.00, Skara memasuki sebuah café yang terletak  di area mall. Matanya melirik kanan kiri mencari sosok yang dicarinya. Gadis itu berdecak saat panggilannya tak kunjung di sahuti oleh sosok di seberang.

Hingga tak lama, saat lensanya masih terus mencari, dari arah belakang, seseorang menepuk pundaknya dua kali. Spontan Skara menoleh dan siap membela dirinya jika orang tersebut bermaksud jahat.

“Skara, ish!” Skara menghela nafas lega, itu Elsa, sahabatnya.

“Kemana aja lo, di tungguin dari tadi juga!” kesal Elsa, Skara berdecak, “Yang penting gue datang!”

"Iyain!" Elsa itu mengangkat kedua tangannya, mengalah.

“Ayo, di tungguin Lora tuh, udah habis dua cup cappuccino keknya,” Elsa masih berusaha bercanda untuk mencairkan suasana, Skara mengangguk dan mengikuti Elsa yang sudah bergerak lebih dulu.

“Jelek banget sih, Ra?”

Skara menoleh, ia menatap sesaat Alora yang mengalihkan pandangannya dari ponsel saat menyadari kehadiran Skara yang baru saja datang.

Tanpa mengubris pertanyaan Alora, Skara dalam sekejab melepaskan tubuhnya jatuh di kursi café.

Sore ini, Café yang menjadi salah satu andalan remaja ini sedang sepi pengunjung. Skara rasa karena sisa hujan yang membuat beberapa remaja mengurungkan niat untuk pergi ke luar rumah.

Suasana café yang biasanya ribut mendadak sunyi, Skara menyukai tempat ini.

“Lo mau pesen apa, Ska?” Skara menoleh, ia tampak berpikir.

“Coffe.”

“Iced?” Skara mengangguki pertanyaan Elsa.

Sesuai kesepakatan, kali ini giliran Elsa yang memesan. Alora dan Skara menunggu di meja nomor 13. Mereka tidak membuka percakapan. Skara asik melihat sekeliling, sementara Alora telah sibuk kembali dengan ponsel di genggaman tangannya. Ini bukanlah fenomena baru bagi mereka.

“Lora, lo lagi ngapain sih?”

“Hah?” Alora menegakkan kepalanya menatap Skara, terlihat bingung.

Skara berdecak, " Lo ngapain main hp terus?"

“Ini Ska, ada temen taekwondo gue yang chat.” Skara mengangguk paham yang di balas senyum kecil oleh Alora.

Jujur saja, Skara merasa bosan. Ia meraih ponselnya dan menyalakannya.  Gadis itu mulai membuka satu persatu media sosial di ponselnya, tapi itu hanya berlangsung sesaat sebab Skara bukanlah tipe remaja yang suka memainkan ponselnya. Ia mudah bosan.

Sebab Elsa yang tak kunjung kembali dan Alora sibuk sendiri, Skara memutuskan untuk kembali melihat-lihat. Matanya menjelajah seluruh area café sembari membaca tulisan apapun yang tertera. Ntah itu papan menu ataupun berita yang di  televisi yang tengah menayangkan inflasi.

Ruang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang