20

13 5 0
                                    

🌿Waspada, typo bertebaran dimana-mana kaya kenangan mantan.
Harap beritahu bila bertemu typo!🌿

Vote dulu, nanti lupa! ❤
Komen dulu, sebelum di sayang ayang
❤Share dulu sebelum di gombalin ayang❤

Q: Terus kalau ga punya ayang gimana? Ga vote?
A: Ya vote juga dong! Itung berapa cowok fiksi yang lo akuin sebagai ayang?

Canda fiksi😂

Udah tenang, lo ga sendirian kok besti...gue juga banyak soalnya...ngomong pi suka ga ngaca/plak😭😭

(Revisi)

Welcome to chapter 20

20. Munafik!

Mengandung adegan mengkampretkan yang bukan untuk di tiru. Ambil baiknya dan buang jauh buruknya.
Membeberkan opini penulis yang bisa kalian sanggah.

Bijaklah Dalam Memilih Bacaan!

Udah part 20 aja nih. Makin banyak tokoh baru. Semoga aja semua sesuai ekspentasi. Sesuai rencana gue di awal, semua tokoh bakalan punya masalahnya masing- masing. Bukan cuma Skara sama Kafka, tapi dari Elsa-tokoh misterius ini juga punya masalah.

Semoga gue bisa ya besti❤

HAPPY READING

"Halo?"

Senyum smiriknya terbit kala mendengar suara gemetar dari lawan bicara. Sosok yang tengah mengemudi dengan kecepatan sedang dan ponsel terbungkus sapu tangan itu masih enggan membuka suaranya.

Ia begitu terhibur dengan mangsanya yang saat ini pasti sedang was-was akibat ulahnya. Temannya memang telah mengirimkan berbagai pesan misterius, tapi rasanya tidak cukup jika ia hanya diam dan menonton.

"Dengar ya! Kalau itu lo, gue mohon, lo datang dan ngomong langsung depan gue. Jangan bertingkah kaya pengecut dengan terus neror gue. Trik lo murahan!"

Bibir pink itu bergumam lirih, "Ketakutan, frustasi, dan mati!"

Setelahnya, tanpa menunggu jawaban dari lawan bicara yang kembali diam, ia mematikan sambungan ponsel secara sepihak, melempar ponselnya ke arah jok penumpang.

" Murahan? Liat aja seberapa dalam trik murahan ini nyakitin lo nantinya!"

Sosok dengan anting panjang yang mencuat itu menginjak pedal gas kuat-kuat, piawai mengemudikan mobilnya diatas kecepatan rata-rata. Suara klakson kendaraan menyahut. Protes dengan cara berkendara gadis itu yang seolah tengah berkendara dalam keadaan mabuk.

"Jangan sok pintar Skara sayang, dia mungkin main halus, tapi jangan harap gue bakalan ngelakuin hal yang sama. Kematian mereka harus terbalaskan, gue ga rela mereka mati sia-sia. Syailendra sialan!" umpatnya seraya melayangkan pukulan keras pada stir. Kecapatan mobilnya bertambah, tanpa perhitungan mobil sedan hitam yang di kendarainya banting stir memasuki gang perumahan kelas menengah.

Mobil itu terus melaju kearah jalan raya sepi di tengah malam dengan rinai hujan yang mulai membasahi bumi.

" Alskara, gue bakal balas semuanya..." lirihnya saat matanya tak sengaja melirik foto berukuran sedang yang selama ini selalu ia pajang di mobilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ruang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang