15.

34 14 2
                                    

🌿Waspada, typo bertebaran dimana-mana kaya kenangan mantan.
Harap beritahu bila bertemu typo!🌿

Vote dulu, nanti lupa! ❤
Komen dulu, sebelum di sayang ayang
❤Share dulu sebelum di gombalin ayang❤

Q: Terus kalau ga punya ayang gimana? Ga vote?
A: Ya vote juga dong!  Itung berapa cowok fiksi yang lo akuin sebagai ayang?

Canda fiksi😂

Udah tenang, lo ga sendirian kok besti...gue juga banyak soalnya...ngomong pi suka ga ngaca/plak😭😭

(Revisi)

Welcome to  chapter  15

15. Sosok Misterius

Mengandung adegan mengkampretkan yang bukan untuk di tiru. Ambil baiknya dan buang jauh buruknya.
Membeberkan opini penulis yang bisa kalian sanggah.

HAPPY READING


Seorang gadis dengan penampilan kacau berusaha berlari untuk menyelamatkan diri dari sosok berhoodie hitam yang tengah mengejarnya dengan membawa seutas tali tambang.. Ia nyaris terjatuh beberapa kali sebab kondisi jalanan yang licin akibat hujan. Di tambah penerangan yang minim-akibat lampu jalan yang tidak berfungsi-malam itu benar-benar membuat kesempatan kaburnya semakin terbatas.

Ia berusaha berteriak meminta tolong, tapi tampaknya tak ada seorang pun warga sekitar yang mampu mendengar. Ini sudah pukul 23.56.

Gadis itu berusaha keras berlari menuju jalan raya. Setidaknya di sana ia berharap ada orang yang mengasihani dirinya dan  mau menolongnya agar terbebas dari kejaran lelaki brengsek di belakangnya. Ia tidak rela jika lelaki yang menyekapnya sejak pagi benar-benar menunaikan ancamannya.

Brak!

Sebab jalan berbatu yang ia lalui, gadis itu terjatuh, ia mengaduh. Meringris sembari mencoba bangkit berdiri. Ia merutuki kakinya yang terkilir. Setiap kali mencoba berdiri, sebanyak itu pulalah ia kembali terjatuh.

“Mau kemana lo?” gadis itu menggeleng dan berusaha memberontak saat lelaki itu berhasil menahan kedua kakinya.

“Lepasin gue!” teriaknya terus berusaha menyelamatkan diri.

Namun lelaki itu tidak peduli. Ia bergegas melumpuhkan gadis di depannya dengan mengikat kedua kaki berikut kedua tangannya. Ia tidak peduli walau gadis itu  terus memohon untuk di lepaskan.

Ia membalikkan tubuh gadis itu agar membalik menghadap dirinya, “Hebat juga lo bisa lari!” ujarnya menyugar rambutnya kebelakang. Tudung hoodienya terbuka, gadis itu membelalak, “N-“

Brak!

Gadis itu tidak mampu menyelesaikan ucapannya, ia pingsan sesaat setelah sosok lainnya mendadak datang dan memukul kepalanya dengan sebalok kayu. Sosok dengan hoodie coklat itu tersenyum puas, ia memandang sosok berhoodie hitam itu sembari memamerkan senyum miring.

“Laksanain tugas lo!” titahnya, sosok yang tadi mengikat gadis itu tersenyum penuh arti.

“Lo tenang aja. Gue jamin semuanya bakalan beres. Dia gak bakal gue buat kecewa!”

Sosok berhoodie coklat itu memandang iba gadis yang tergeletak di depannya. Ia jongkok dan meneliti gadis itu lebih dekat. Penampilannya begitu mengenaskan. Terdapat banyak memar di wajahnya, luka cakaran di area tangannya dan beberapa sobekan di pakaiannya.

Ruang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang