PART 1

1.5K 110 3
                                    

Hari ini adalah kematian nenek Nenek Una. Kyungsoo menyempatkan berdoa bagi nenek Una. Nenek Una sudah merawat gadis itu dengan sangat baik. Hingga gadis itu tumbuh dengan hati yang baik dan kuat.

Kyungsoo menyangi Nenek Una, tapi sayang umur nenek itu tak lama.

Dimana delapan tahun lalu hari ini, tahun ini, tanggal dan hari yang sama adalah hari kematian Nenek Una. Sayangnya dulu Kyungsoo harus pergi ke Korea untuk mengikuti tes ke Universitas.

Nenek Una adalah orang yang menimang Kyungsoo sejak gadis itu bayi. Bahkan nama Kyungsoo adalah nama yang Nenek Una berikan.

Nenek Una adalah orang yang satu-satunya merawat dan menyayangi Kyungsoo dalam keluarga itu. Orang tua Kyungsoo serta saudaranya tidak peduli tidak pernah peduli. Kyungsoo bahkan merasa seperti tidak dianggap dan tidak pernah dianggap ada.

Bahkan kedua orang tua dan saudari perempuan Kyungsoo yang tak lain adalah anak dan cucu dari Nenek Una tidak hadir ke acara pemakaman sang nenek. Kyungsoo merasa heran, apakah karena dirinya?

Sedari dulu memang Kyungsoo memandang kedua orang tuanya tapi seperti nampak raut tak suka bila ada Kyungsoo disana, di tengah-tengah mereka, seolah Kyungsoo bukan anggota keluarga mereka.

Bahkan ketika Nenek Una masih hidup, Kyungsoo selalu diperintah oleh kedua orang tuanya namun perintah itu bukan seperti perintah orang tua mirip seperti perintah pada seorang pembantu.

Pernah sekali Kyungsoo merasa harus pergi namun gadis itu tidak habis pikir, bagaimana dengan sang nenek? Perempuan yang menyayanginya dan selalu membelanya ketika berdebat dengan Izora, kakaknya.

Hingga kesempatan Kyungsoo tiba, mendapat peluang kuliah di Korea. Kyungsoo sempat berpikir bahwasanya, jika mungkin dirinya adalah obenar-benar orang korea tolong pertemukan dengan orang tua kandungnya. Gadis itu berpikir selagi di Korea menjauh dari kedua orang tua yang tidak pernah menganggapnya mungkin baik.

Tes selesai, Kyungsoo pulang ke Indonesia. Saat dirinya kembali dari Korea, Papa menyuruh tidur di kamar bawah, kamar tamu. Semua barangku dipindah keluar dari kamar Kyungsoo, ia pindah ke di lantai satu.

Kyungsoo benar-benar bingung, seberapa buruk dirinya hingga keluarganya sendiri membencinya sampai seperti ini. Kamar Kyungsoo seharusnya diatas, di lantai tiga, di sebelah nenek Una.

Kurang lebih dari tiga bulan kematian Nenek Una, Kak Izora mulai menindas Kyungsoo dengan sangat buruk. Sulu ridak seperti ini tapi semenjak Nenek Una meninggal keluargaya semakin semena-mena padanya.

Grazlina Izoora Liban, Lee Izora, merebut satu-satunya barang kenangan Nenek Una dari tangan Kyungsoo. Kak Izora membentak hingga Mama turun dari lantai atas bersama Papa

"Ada apa ini? Izora! Kyungsoo!" ucap Papa.

"Aku menginginkan itu ma,pa!" jawab Izora.

"Berikan pada Izora, Kyungsoo!" mama membentak Kyungsoo.

"Tidak! Ini satu-satunya peninggalan nenek. Tidak boleh diambil Ma!"

"Jangan panggil aku mamamu! Kau tidak boleh menginjakkan kakimu disini lagi jika kau tidak memberikan benda itu pada Izora!" ucap mama tegas.

Kyungsoo tidak ingin diusir, ia tidak punya tempat tinggal, bahkan gadis itu masih belum kuliah. Bagaimana ia akan menjalani hidupku nantinya?

"Aku tidak akan memberinya pada Kak Izora!"

"Aku bukan kakakmu, bodoh!"

"Kau yang memaksa Kyungsoo. Mulai hari ini, jika kau ingin membeli sesuatu belilah sendiri dengan uangmu, maka kami tidak akan memperebutkan itu darimu. Tapi jika kau meminta pada kami, jangan mengeluh ketika kami akan mengambilnya balik darimu Kyungsoo, camkan itu." ucap Papa meninggalkanku ke lantai atas bersama mama dan Kak Izora.

Lucky With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang