bonus :>

265 39 1
                                    

happy reading!


"Aya! Aya!"

Chanyeol menoleh kala mendapati satu bayi kecil dengan langkah yang masih teratih-atih, berjalan ke arahnya. "Wah, anak ayah sudah bangun? Bagaimana tidurmu, little prince?"

Bayi kecil bernama Jisung itu pun tertawa kecil saat ayahnya mulai mengangkat tubuhnya ke dalam dekapan. "Icung bayik!"

"Loh? Kamu memang bayi, Jisungie." Chanyeol mencium hidung anak laki-lakinya itu.

Sementara itu... Jisung sudah akan menangis. Air matanya mulai mengambang. "Ue... BUNDAAA!!!!"

"LAH KOK?! KOK MANGGIL BUNDA!!!"

Kyungsoo yang baru saja menuruni tangga dengan semangkuk kue kering di tangannya, segera berlari ke arah sang suami dan anaknya itu.

Perempuan itu lebih dulu meletakkan kue keringnya di atas meja. Kemudian dia buru-buru mengambil Jisung dari gendongan suaminya.

"Kamu apain Jisung?!" matanya menatap tajam ke arah Chanyeol. "Sampek nangis kayak gini."

"Tidak ku apa-apakan, sayang. Ha—"

"Bunda, tadi Ayah ngejek Icung... huee!!" Tangisan putra tunggalnya itu semakin menjadi-jadi.

Jisung semakin mendesak, memasuki ceruk leher Kyungsoo, menangis sambil terisak disana. Pada akhirnya Kyungsoo memilih untuk duduk. Kemudian meminta Jisung untuk menatapnya, sementara jemari lentiknya itu mulai mengusap air mata Jisung yang tadinya mengalir.

"Emangnya Ayah tadi bilang apa?" Kyungsoo bertanya diselingi senyuman, dan... Chanyeol yang gemas.

"Soo-ie, kamu menggemaskan." Ucap pria itu kemudian turut duduk di samping istrinya.

Kyungsoo melirik suaminya itu dengan tatapan sinis. "Diem ya kamu, ini anakmu gimana, kamu bilangin apa ke dia? Sampe nangis gini?!" nadanya meninggi di akhir.

Chanyeol hanya terkekeh kemudian mengusak rambut Kyungsoo dengan perlahan dan juga menatap Jisung diam-diam. "Aku hanya bercanda, menggodanya sedikit karena cara bicaranya belum lancar."

Jisung mengangguk, di dalam hatinya ia berharap, sang ibu benar-benar akan menghukum ayahnya habis-habisan. Tapi nyatanya tidak.

"Jisung, mau memaafkan Ayah tidak?" Chanyeol akhirnya bersuara, dia tidak ingin istrinya itu marah besar.

Si kecil Park itu mengerucutkan bibirnya, "nda mawu."

Chanyeol menghela kala mendapati ekspresi Kyungsoo yang tidak enak saat menatapnya. Pria itu memilih untuk berlutut di hadapan sang anak. "Maafkan Ayah ya, little prince? Ayah janji tidak akan mengejekmu lagi."

Sekilas, Jisung menatap pada sang bunda yang dibalas anggukan mantap oleh Kyungsoo, "oke, Icung maaf Aya!"

"Maafin, Jisung-ie." Kyungsoo membenarkan.

"Huum, itu." Jisung bertepuk tangan. "Aya, nda kelja?"

Chanyeol menggeleng pelan, "no, ini hari libur. Ayah akan bersama kalian di rumah." Ucapnya, sembari mengecup dahi sang putra dan sang istri. "Perlu liburan?"

"Ngg—"

"Nou, Aya di luma athja, thama icung, thama bunda." Jisung tersenyum.

Kyungsoo agak terkejut namun tersenyum setelahnya. Sebuah keberuntungan memiliki anak seperti Jisung yang tidak terlalu banyak meminta. Yang biasanya, di anak seusia Jisung, pasti akan sering meminta keluar untuk liburan.

Lucky With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang