Lucky With You

PART 4

THANKYOU FOR YOU YANG SUDAH VOTE MY STORY[BAHASA APA INI]Oke jangan lupa vote di part ini ya. Sengaja aku apdet lebih cepet, hehe. Menemani kalian yang puasa, oke! bacaan buat sahur juga bisa!!

Makasih!

Happy Reading!~

Kyungsoo terkejut melihat Chanyeol di dapur rumahnya. Pria itu sedang memasak sarapan untuknya.

"Aku tidak percaya kau orang Indonesia." rupanya Chanyeol sudah mengetahui kehadiran Kyungsoo yang berdiri dibelakangnya sejak tadi. "Duduklah, aku hanya membuatkanmu telur dan nasi. Aku tidak bisa memasak lebih sepertimu." Kyungsoo tersenyum.

Mereka memakan sarapan bersama. Sederhana, hanya telur tapi Kyungsoo suka. Rupanya Chanyeol tidak sediam yang ia bayangkan.

"Kenapa tidak menerima ajakan Appa-ku?" tanya Chanyeol sementara Kyungsoo mengernyit. "Kenapa tidak pulang bersamanya? Atau kau bisa membangunkan-ku."

"Ha? Eh, iya, tidak, maksudku aku tidak mau merepotkan Appa, sudah larut jadi sebaiknya aku pulang dan kalian beristirahat. Untuk pertolonganmu kemarin terimakasih ya."

"Kuantar kau ke kampus." ucap Chanyeol.

"Tapi-"

"Aku tidak menerima penolakan, camkan itu." Kyungsoo mengangguk. 

"Biar aku saja." ia mencekal lengan Chanyeol yang hendak mencuci piring bekas dirinya dan Chanyeol makan lalu menyuruh pria duduk.

Kyungsoo segera pergi ke arah pencucian piring. Saat sedang mengusap-usap piringnya dengan sabun ia terkejut Chanyeol ada di sampingnya.

"Kyungsoo, maafkan aku bersikap dingin padamu disaat kita bertemu. Apakah aku nampak seperti orang yang tidak peduli dengan perjodohan ini?" tanya Chanyeol

"Iy-y-ya, tidak." jawab Kyungsoo, Chanyeol membalik tubuh Kyungsoo.

"Rileks Kyungsoo, kita mungkin akan melakukan yang lebih dari ini setelah menikah," mata Kyungsoo membola. "Aku mau belajar mencintaimu Soo."

Cup!

Chanyeol mencium kening Kyungsoo sekilas, "Kyungsoo maaf namun pernikahan kita dipercepat empat bulan lagi, pertunangannya dua bulan lagi."

"Ne?"

"Pernikahan kita harus berhasil. Aku tidak mau ini hanya pernikahan karena perusahaan semata."

"Arasseo Chanyeol-ssi, kita akan berusa-" ucap Kyungsoo gugup.

"Aku tidak menerima panggilan itu, kita kekasih sekarang. Panggilan sayang harus kau sematkan untukku."

"Chan?" Chanyeol menggeleng. "Oppa?" Chanyeol menatapnya tajam. "Yeol? Yeolli?" Chanyeol mengangguk senang.

"Tentu Soo-ie. Sekarang kita bisa berangkat? Aku harus bekerja, kau juga harus kuliah."

"Ne, aku mandi dulu." Kyungsoo buru-buru berlari.

Kyungsoo berlari menuju kamarnya. Dibelakang pintu ia bersandar degup jantungnya tak karuan. Jantungnya berdegup semakin cepat kala ia mengingat perkataan Chanyeol.