PART 10

440 82 10
                                    

song that you're listening right now?

















Happy Reading!~

Sebuah tangan mencegahnya bangkit.

"Kau mau kemana? Jangan tinggalkan aku."

Sebuah suara berat memaksa gadis itu tinggal. Ia menangis dengan air mata yang lebih banyak. Suara yang selama ini ia rindukan sudah menyapa telinganya.

"Sebentar aku akan memanggil dokter."

Kyungsoo mengecup bibir Chanyeol singkat dan pergi memanggil dokter. Setelah doktor datang Chanyeol langsung dipindahkan ke ruang inap.

Kyungsoo langsung menghubungi kedua orang tua Chanyeol, mengabari bahwa prianya sudah sadar.

Sembari menunggu kedua orang tua Chanyeol, Kyungsoo langsung menyuapi Chanyeol dengan semangkuk bubur yang baru ia beli.

Sementara Chanyeol, pria itu hanya tersenyum melihat Kyungsoo yang menyuapinya dengan amat telaten. Jika ada bubur yang keluar dari mulutnya, Kyungsoo akan membersihkannya. Kyungsoo dan bayi besarnya.

Yang terjadi sebenarnya infus di punggung tangan Chanyeol terlepas dan menyebabkan mesin berbunyi yang menandakan pasien sudah tidak bernyawa. Untungnya saat mesin itu berbunyi Chanyeol sadar.

"Sekarang minum obatmu."

Chanyeol meraih satu buah pil dan air yang Kyungsoo sodorkan untuknya. Chanyeol meneguk habis air beserta yang diberikan Kyungsoo.

"Sekar-"

"Kyungsoo..."

"Apa? Kau butuh yang lain atau mau kuambilkan roti? Tadi aku mem-"

"Park Kyungsoo..."

"Kau mau bubur lagi? Akan aku ambilkan." Kyungsoo beranjak dari kursinya

"Sayang, diamlah kau juga harus istirahat. Duduklah disini. Aku sudah tidak membutuhkan apa-apa lagi. Aku hanya butuh dirimu."

Pria yang satu ini memang sakit tapi jangan lupakan fakta bahwa dia masih bisa berbicara menggunakan mulutnya itu.

Lihat, sekarang wajah ayu Kyungsoo mulai memerah akibat Park Chanyeol tentunya. Kyungsoo hanya membalas pria itu dengan senyuman dan kembali duduk ke kursinya.

Kyungsoo membalas genggaman tangan Chanyeol. "Terimakasih."

Chanyeol lantas membelai pipi gadis itu, "Untuk apa?"

"Sadar."

"Mana mungkin aku akan meninggalkanmu. Satu bulan lagi kita akan menikah, yang benar saja aku meni-"

Tangan mungil itu sudah mendarat di mulut Chanyeol. "Bisakah kita lupakan itu sekarang? Aku tidak ingin mendengarkan hal-hal yang akan menyebabkan aku kehilanganmu."

Lucky With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang