Jungkook dan Jihyo sedang dalam perjalanan menuju rumah barunya yang sempat orang tua mereka belikan khusus untuk putra putrinya itu.
Yang menyetir sekarang bukanlah Jungkook, melainkan supir pribadi keluarga Jeon.
Dan itu berarti, pasangan yang baru menikah itu tengah duduk berdua di jok belakang mobil sekarang.
Di sepanjang perjalanan, tidak ada yang membuka percakapan sama sekali
Baik Jungkook maupun Jihyo, mereka sama sama dan larut dalam pikirannya masing masing.
Jihyo hanya sedang memikirkan apa maksud dari perkataan Jungkook saat dialtar tadi?
Selamat datang di neraka mu, Jeon Jihyo
Kata kata itu terasa selalu terngiang ngiang di benaknya.
Ada rasa penasaran dan takut yang Jihyo rasakan saat ini.
Tentu takut karena pria yang sudah sah menjadi suaminya ini malah akan berbuat yang tidak tidak nantinya
Dan kini perasaannya benar benar tidak enak.
Jihyo sungguh sangat gelisah saat ini
Akhirnya, aku punya mainan baru ternyata - batin Jungkook
Tak terasa, mobil yang mereka tumpangi sudah berhenti dengan mulusnya disana
Menandakan bahwa mereka sudah sampai pada tujuan
"Kita sudah sampai, tuan"
"Baiklah, kau bisa menginap disini terlebih dahulu jika kau mau" ucap Jungkook
"Tidak usah, tuan. Terimakasih, aku akan langsung kembali saja"
"Baiklah kalau begitu, tidak baik juga kalau kau mendengar pasutri yang baru akan bermalam. Aku tidak mau bertanggung jawab jika kau nanti...."
"Hahahah, tuan bisa saja!" Tawa sang supir itu yang mengundang tawa ringan dari Jungkook pula disana
Seketika, Jihyo merasakan bulu-bulu halusnya berdiri mendengar kedua orang pria itu yang sedang berbicara.
Jihyo bukan orang bodoh, yang tidak mengerti maksud dan artian yang mereka bicarakan.
♡♡♡
Kini, Jungkook dan Jihyo langsung memasukki rumah baru pemberian dari sang ayah.
Memang tidak begitu besar, tapi nuansanya sangat mewah dan modern.
"Kenapa kau diam saja dari tadi? Apa kau bisu?" Tanya Jungkook frontal.
Jihyo yang mendengarnya sedikit terkejut atas pelafalan suaminya itu.
Sangat ketus!
"Emng, a-aku tidak tahu harus berkata apa" jawab gadis bermata bulat itu dengan gugup.
"Oh begitu ya? Baiklah aku ingin bicara beberapa hal padamu. Dengarkan ini baik baik"
Jungkook mulai berjalan mendekat ke arah gadis itu.
Semakin Jungkook mendekat, semakin melangkah mundur pula Jihyo untuk menghindar.
Wanita itu menundukkan kepalanya, tak berani menatap manik mata Jungkook.
Dan
Brak
Pinggang Jihyo akhirnya menabrak meja yang berada tepat di belakangnya sekarang,
Pergerakannya sudah terkunci oleh tangan kekar Jungkook yang tersipan di kanan juga kirinya
Pria itu meletakkan kedua tangannya di meja tepat berada dibelakang Jihyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry [Praquel]
Fanfiction⚠️WARNING⚠️ -Wajib follow akun author dulu sebelum membaca! -Usahakan tinggalkan jejak setelah membaca! -Plagiator? Jauh jauh lah ya! -Cerita murni hasil pemikiran saya! "Tangismu adalah senyumku, dan isakkanmu adalah kebahagiaanku. Semua itu sudah...