[7] Amarah sang iblis

698 118 19
                                    

Jihyo kini sedang menyapu sambil membenarkan letak barang barang yang sudah tidak tersimpan ditempatnya semula

Tidak ada rasa keterpaksaan dan kekesalan didalam hatinya, karena dia pikir ini memang sudah kewajibanya

Salah satu kawajiban seoraang istri yang baik pada umumnya

Namun disaat Jihyo masih tengah menyapu lantai, suara lantang Jungkook kini terdengar jelas memanggilnya

Lantas,

Jihyo pun menjawab sambil berjalan kearah Jungkook berada

"A-ada apa?" Tanya Jihyo begitu sudah sampai

Jungkook kini menatap Jihyo dengan tajam, seolah ingin membunuhnya dalam tatapannya itu

"Kau menyuci bajuku yang ini dengan mesin?"

Jihyo melirik sebuah baju yang kini sudah ada ditangan Jungkook sebagai buktinya

"I-ya, kupikir–"

"Apa kau tidak tahu bagaimana caranya memilah baju cucian untu dicuci hah?" Bentak Jungkook

Jihyo kembali mengrejapkan matanya,

Hal ini seperti selalu ia lakukan saat menerima bentakan keras dan kasar dari suaminya itu

"M-maaf, aku tidak tahu"

"Aku akan pergi mengenakan baju ini tadinya, tapi kau malah merusak baju kesayanganku ini. Sekarang— kemari kau!" Tarik Jungkook

Jihyo memang tidak sengaja menyatukan baju yang Jungkook permasalahkan padanya sekarang

Karena Jihyo pikir, baju itu tidak akan kenapa napa jika ikut dicuci dalam mesin

Namun ternyata pikirannya salah,

Kalau saja Jihyo akan tahu jika bajunya akan rusak nanti, mungkin wanita itu juga akan menyucinya secara manual

Dari pada harus terkena imbasnya oleh Jungkook seperti sekarang

"Hah- kumohon hentikan" tangis Jihyo

Pasalnya, Jungkook jini sedang menyeburkan kepala Jihyo kedalam bak kamar mandi berisi air

Bahkan Jungkook juga menekan lama kepala Jihyo agar terus masuk lebih dalam pada bak itu

Pria itu tidak peduli dengan rasa sakit yang Jihyo rasakan kala rambutnya dicekal dan ditarik kuat kuat olehnya

Bahkan Jungkook juga tidak peduli pada Jihyo yang hidung juga mulutnya sudah kemasukan air entah keberapa kalinya

Dengan sekali hentakkan, Jungkook menarik jambakan tangannya yang menjambak rambut panjang Jihyo itu

"Ingatlah, aku tidak akan pernah melewatkan suatu hukuman atas kesalahanmu" bisik Jungkook

Pria itu mendekatkan mulutnya pada telinga Jihyo

Sungguh

Ingatan Jihyo tiba tiba saja terputar saat beberapa hari yang lalu

Tepat saat Jihyo di hukum juga di siksa oleh Jungkook

Juga mimpi dimana Jungkook menceburkan kepalanya kedalam bak kamar mandi

Namun bedanya,

Air di dalam mimpi itu merupakan air panas yang mendidih, bukan air dingin yang sangat menyengat rasanya seperti sekarang

"Jangan coba coba untuk melakukan suatu kesalahan"

Brukk

Jungkook menghempaskan dengan keras jambakan dan tubuh Jihyo secara asal

I'm Sorry [Praquel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang